Chapter 03

7 2 2
                                    

Keluarga Masschrauffs adalah satu-satunya bangsawan yang berpindah dari Kerajaan Azelcantium ke Federasi. Menurut sejarah, pada tanggal 02 bulan Februari 003 adalah hari terkelam bagi Masschrauffs sendiri. Hampir seluruh keluarga Masschrauffs dibantai oleh salah satu bangsawan, yang iri terhadap kesuksesan dan kejayaan mereka. Hal itu diperparah ketika Ratu Sofia melakukan tirani terhadap rakyat yang dulu mendukungnya. Oleh sebab itulah, beberapa kerabat memutuskan untuk membelot.

Pada tanggal 10 Februari, pemberontakan dimulai. Terdiri dari sebagian besar polisi militer, menuntut untuk Ratu Sofia mundur dari jabatan. Tapi gagasannya ditolak dan timbulah kekacauan.

Api menjalar ke tiap perabotan. Kaca dipecahkan secara paksa. Asap mengepul di mana-mana. Petugas pemadam kebakaran tertunduk lemas, melihat kendaraannya dihancurkan paksa bersamaan dengan para android. Bukan hanya itu saja,

"Kami menuntut Ratu Sofia bertanggung jawab atas kebijakan Pro Bangsawan!"

"Putriku dibunuh dan tidak ada satupun orang yang menangkapnya? Harusnya bangsawan mati saja!"

"Kebebasan kami direnggut!"

"Polisi busuk! Bangsawan dan pemerintah juga ikutan busuk!"

Suara kencang terus menggema saat para rakyat demo di pusat pemerintahan. Tepatnya di planet Helios. Dinding dicoret-coret oleh mereka, dengan teriakan bernada cacian dan sindiran. Salah satu warga mencoret-coret baju bertuliskan: SAY NO FOR BASTARD QUEEN.

Polisi yang berjaga hanya diam, menunggu perintah dari pemerintah. Tapi untuk jaga-jaga, mereka diperbolehkan membawa pentungan dan pistol gas air mata. Tank yang berjumlah lima unit, sedang bersiaga. Sampah berserakan, tong sampah dibakar dan ditaruh dekat pintu masuk pemerintah kerajaan Azelcantium. Lampu neon mengalami mati total.

Sosok perempuan blazer hitam membawa secarik kertas. Sepatu hak tinggi merah dikenakan dan wajahnya didandan sedemikian cantiknya. Rambut terikat memakai penjepit rambut kupu-kupu. Dia merogoh saku samping kanan, menyalakan speaker beserta hologram berukuran raksasa, "Para hadirin sekalian. Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk berbincang langsung. Yang Mulia Sofia sedang sibuk mengatasi pemberontakan. Jadi kami mohon—"

"Kami tidak peduli dengan perkataanmu. Yang kami inginkan adalah Ratu Sofia harus mundur dari jabatannya. Dia tidak pantas mendapatkan simpati dari kami!" geram salah satu warga rambut gondrong.

Perempuan blazer hitam menahan amarah, karena mediasi yang dilakukan sia-sia belaka. Salah satu komando pasukan memberikan aba-aba untuk menembak. Sniper dan jajaran aparat memasang amunisi machine gun. Kemudian komando pasukan melambaikan tangan ke bawah. Suara tembakan terdengar nyaring dari atap. Seketika, lautan manusia yang unjuk rasa, kini menjadi ajang pembantaian oleh pemerintah. Semua pasukan dikerahkan dari tiap sisi. Menembak para orasi hingga meregang nyawa. Jeritan dan tangisan pecah di mana-mana. Seolah-olah pemerintah buta dengan apa yang mereka lakukan di masa lampau.

Salah satu pendemo kabur dari kejaran prajurit, melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga Masschrauffs tersisa.

"Begitu ya. Sepertinya, Ratu Sofia benar-benar berubah," ucap salah satu pria berambut putih.

Pria berambut putih, mengenakan baju setelan ala bangsawan warna emas kemerah-merahan. Sepatu yang dikenakan terbuat dari kulit asli buaya. Tongkat kayu terbuat dari kayu jati, ditaruh dekat armchair biru. Dia berjalan tertatih-tatih, mengambil tongkat miliknya menuju pintu keluar. Lalu disambut oleh dua maid. Rambut hitam dan kuning dikuncir kuda, membungkukkan badan, "Tuan Wardwick, jemputan anda sudah tiba. Sudah saatnya kita pergi."

"Tunggu sebentar," ucap Wardwick merogoh saku baju pesta hitam.

Cerutu berjumlah tiga buah ditaruh. Lalu Wardwick mengambilnya sekaligus menyalakan sumbunya. Di dalam mulutnya, dia mengepulkan asapnya ke langit. menikmati aroma cerutu itu sendiri. Kemudian, korek api berlogo Kerajaan Azelcantium dia nyalakan, melemparkan ke meja ruang tamu. Membakar kertas hingga menyebar ke seluruh ruangan. Asap hitam mengepul di udara, membuat Wardwick dan dua maid keluar dari ruangan. Tidak lupa juga, membawa data penting beserta kartu identitas diri.

USS White Whale's Journey [HIATUS]Where stories live. Discover now