part 1

23 5 0
                                    

Didalam rumah yang berukuran sedang,asri,sederhana dan teduh dipandang,ada sebuah keluarga yang sangat harmonis. Mereka dididik dengan sangat tegas,abi dan umminya melakukan itu karna mereka tak mau kalau anak nya salah bergaul. Mengingat zaman sekarang adalah zaman milenial----dimana sedang maraknya pacaran----oleh sebab itu,mereka memondokan anakanya

"mau lanjut ke sekolah negeri atau ke pondok pesantren abah lagi?" tanya abi

"kalau aku sih pengennya kepondok lagi aja bi,kan biar hafalannya ga ilang gitu. Tapi aku ngikut abi aja deh"

"abi pengennya kamu sekolah ke sekolahan negeri"

"loh kok gitu? Nanti halwa adaptasinya susah bii,kan halwa masih kebawa suasana dipondok. Apalagi kan sekolah negeri pasti kan campur antara ikhwan dan akhwat bii" rengek halwa

"abi menyekolahkan mu disana bukan tanpa alasan wa,justru abi pinginya kamu itu bisa bersosialisasi dan beradaptasi dimasyarakat. Selama kamu dipondok kamu belum pernah bertegur sapa dengan masyarakat sekitar"

"iyha nak,biar kamu bisa bersosialisasi. Kan biar ummi ada temen dirumah gitu" timbal ummi dengan lembut

"yaudah gpp deh,tapi kita tinggalnya dipondok nya abah ya? Kan deket sama sekolahan halwa"

"iyha deh iya,besuk kita pindah kesana sepulang dari daftar sekolah ya?" ucap abii

"Syapp komandan" dengan cepat halwa bergaya seperti orang yg sedang menghormati bendera saat upacara

"oiya abi lupa,abi mau kasih tau kalau anak sahabat abi juga sekolah di SMA Bakti muda yang artinya satu sekolah sama kamu"

"ikhwan? Akhwat? "

"ikhwan,dia juga lulusan pondok Matha'ul Anwar lho,sama kayak kamu"

"hah? Masa bii? Dia kenal aku? Mati dong aku"

"mungkin kenal,mati kenapa?"

"bii,aku niatnya itu mau menutupi identitas aku. Nanti kalau tau aku cucu abah pasti semua bakal ngejauh dari aku"

"kenapa ngejauh?"

"abah tau sendiri,pondok abah itu termasuk pondok yang elit. Banyak santri yang pengen masuk kesana tpi ga ada biaya bii"

"Abii paham maksut kamu wa,ya sudah gpp. Nanti kalau suatu saat nanti mereka tau gpp nak. Bangkai walau ditutupi pasti akan tercium baunya,paham maksut abi kan?"

"paham bii"

---------------------------------------------------------

Tok,,,,tok,,,,tok,,,,

"wa,bangun nak udh siang nanti telat kesekolahanya"

"udah bangun mii,ini baru pake kerudung"

"ummi tunggu dimeja makan ya,jangan lama lama abi udh nunggu"

"iyha ummi"

Halwa pun bergegas ke meja makan

"hallo selamat pagi ummi abii" ucap halwa sembaring mencium pipi kedua orang tuanya

"pagi juga" jawab abi ummi dengan kompak

"bii berangkat yukk,keburu siang" ajak halwa yang sudah rapi dengan seragam sekolah dan tak lupa krudung syar'i sampai belakang lutut

"ga sarapan dulu?"

" udh bawa bekal,nanti makannya di sekolahan aja"

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang