part 3

16 2 0
                                    

Dan quddus pun mengendong halwa sampai ke uks. Karna diba baru kekantin membeli makanan untuk halwa alhasil quddus lah yang akan menunggu halwa sampai siuman,tak lupa ia menyodorkan minyak kayu putih ke hidung halwa agar segera siuman. Sudah 30 menit Diba tak kunjung datang dan halwa pun belum siuman namun tiba tiba halwa batuk,hal itu membuat quddus spontan berdiri dari duduknya dan mendekati halwa. Tanpa disengaja quddus menyentuh punggung halwa guna membantu halwa agar tidak batuk lagi

"eh maaf bukan mahram" kata halwa saat menyadari ada tanggan quddus dipunggungnya.

"eh---eh-- maap tadi spontan" jawab quddus gugup dan mengaruk tengkuknya yg tak gatal

"Maaf juga tadi udh lancang gendong kamu ke uks,aku gk rela kalau yg lain gendong kamu eh-- maksutnya aku tadi spontan gitu" quddus kikuk setengah mati,ia hampir saja keceplosan.

"iyha gpp,makasih ya" jawab halwa dengan senyum dibibirnya dan jangan lupakan lesung pipi yang terpampang dipipi halus nya

Hal tersebut membuat seulas senyum dibibir quddus

Quddus tertegun melihat senyum halwa. Ia pun mengusap kasar wajahnya,ia tak mau menatap halwa lebih dari 3 detik karna jika lebih dari itu maka ia sudah berzina ---- zina mata.

"Diba mana ya" tanya halwa

"tadi sih bilagnya ke kantin" jawab quddus singkat

"ooo"

Hening

Itulah pengambaran keadaan saat ini

"Wa" tanya quddus memecahkan keheningan

"ya"

"apa kamu lulusan pondok Matha'ul Anwar?"

"eh---engga--iy--ha--- maksutnya iyha" jawab halwa gugup

"Apa kamu halwa putri ustadz Abdullah ibnu anwar dan cucu dari kyai Anwar ar rosyid pemilik ponpres Matha'ul anwar?" tanya quddus dan dibalas anggukan oleh halwa dengan kepala menunduk

"kenapa menunduk?"

"gk papa"

Hening

"kak?" tanya halwa

"kamu panggil aku?" quddus balik bertanya

"iyha kak" jawab halwa

"kok panggil kakak? Emng muka aku kelihatan tua ya?" sambil meraba wajah cengohnya. Halwa yang melihat itu tertawa lebar dan quddus tertegun melihat itu.

"kok ketawa? Emang kelihatan tua? " tanya quddus sekali lagi

"enggak tua,tapi aku mencoba menghormati kakak,kalau aku pangil quddus itu kayak gk pantes gitu yaudah aku pangil kakak" jelas halwa

"oh gitu ya"

"iyha"

"tadi kenapa manggil?" tanya quddus

"kok kakak bisa tau tentang aku?" tanya halwa

"eh--anuu---"

"gk usah anu anu an,buruan jawab" potong halwa

"sebenarnya aku-----"

"haloooo epribadeee diba balekkk" teriak Diba didepan pintu uks

Diba ganguuuu. Batin halwa

Diba ganguuuu. Batin quddus

"Halwa gk baik teriak teriak kayak gituu,gk malu apa sama kak quddus" omel halwa

"ya maap,eh kok quddus masih disini?" tanya diba bingung

"gimana mau pergi orang kamu aja dikantin" jawab quddus datar

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang