2. Cakep tapi jomblo

40 11 26
                                    

1. Resta

 Resta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍒

Resta, Alpa, Sandi, Nino dan Vico berjalan bersamaan, melewati koridor-koridor kelas dengan santainya. Sesekali ke lima most wanted itu tebar pesona pada siswi-siswi yang tengah menatap mereka. Tapi, tidak dengan Resta dan Nino, mereka berdua terkesan cuek, menanggapi sapaan-sapaan dari siswi-siswi itu.

Ke lima most wanted itu kini tengah berjalan menuju ke arah kelasnya masing-masing.

"Eh, eh, katanya bakal ada murid baru, ya?" Vico mulai berbicara di sela-sela langkah mereka.

"Iya, katanya si di kelas lu, Ta," timpal Sandi.

"Oh," jawab Resta singkat.

"Cantik gak?" Sela Alpa.

"Cantik."

"Gue gebet ah!" seru Alpa kegirangan.

"Apaan sih lo. Cewek lo udah banyak Alpa! Masih kurang terus! Ntar bisa-bisa cewek di muka bumi ini di gebet semua sama lo. Ntar gue jomblo terus dong!" sahut Vico sambil menampilkan wajah kesalnya.

"Itu sih derita lo, Co. Cewek-cewek di dunia ini mana ada yang suka sama lo, tampang lo aja kaya rambetuk!" ucap Alpa seraya meledek.

"Wah, wah, lo kelawatan! Lo ga sadar apa muka temen lo ini," Vico menunjuk ke arah wajahnya, "mirip Jungkook BTS tauk!"

"Hahaha, yang ada bukan Jungkook tapi Jongkook!" hina Sandi di barengi dengan gelak tawanya.

Mendengar hinaan dari Sandi membuat Vico mengerucutkan bibirnya, seketika tawa ke lima most wanted itu menggelegar di seluruh penjuru koridor kelas. Sedangkan Nino hanya menggeleng-gelengkan keplanya melihat teman-teman nya yang gesrek itu.

"Oh iya, Resta gimana? Lo mau jomblo terus kaya si Vico?" Tanya Sandi pada Resta.

"Gak tahu, gue lagi males pacaran," jawab Resta.

"Ah, si Resta mah mau cewek secantik apa pun juga bakal nolak. Buktinya kemaren aja, si Janne yang aduhay gitu dia tolak mentah-mentah. Kalo gue jadi lo gue pasti bakal terima tuh si Janne! Lumayan, udah cakep, semok lagi," jelas Alpa menggebu-gebu.

"Otak lo piktor terus si, Al. Bersihin dikit kek." Nino menimpali ucapan Alpa yang terdengar begitu menjijikan menurutnya.

"Mangkanya lu cuciin otak gue asal lo bisa!" cela Alpa, cowok itu menyenggol pelan lengan Resta. "Lo jangan kaya si Nino, Ta. Sia-sia wajah cakep lo kalo dianggurin gitu aja."

"Lah kok gue?!" tukas Nino tidak terima.

"Gue bilang Fakta ya, No."

"Tumben lo bijak, Al. Biasanya lo bobrok terus," sindir Resta sambil terkekeh pelan, Alpa yang mendengar itu hanya mencibir ke arahnya.

"Kapan ya, gue punya pacar?" tanya Vico yang kini bertampang melas.

"Nanti kapan-kapan, Co. Lo tenang aja, selagi Resta sama Nino belum punya pacar status lo ga menyedihkan-menyedihkan amat," jelas Sandi.

"Lu si enak, San. Udah punya doi, cewek lu cakep, perhatian lagi. Lah gue?" ucap Vico yang terdengar lirih.

"Santai aja kali, Co. Lo ga punya pacar juga ga akan mati ini, buktinya gue sama Nino, masih sehat-sehat aja tuh," balas Resta yang di angguki Nino.

"Bener tuh, kata si Resta. Lo harus sabar! Kali aja lo dapetin cewek yang melebihi ceweknya si Sandi," timpal Alpa.

"Iya juga ya." Vico membenarkan kedua ucapan temannya itu. Dan kembali menerima nasib kejombloannya yang sudah bertahun-tahun menjomblo.

"Eh, lo pada ke kelas duluan aja, gue mau ke ruang guru dulu," ucap Nino dan di angguki ke empat temannya. Nino menoleh menatap Resta. "Lo juga, Ta."

Resta yang mendengar Nino cukup terkejut, dan menatap ke arah Nino dengan tatapan heran.

"Gue juga? Ngapain?"

"Ikut aja, ada yang mau Pak Satyo omongin sama lo," jelas Nino dan langsung berjalan meninggalkan teman-temannya.

"Oi, Nino! Tungguin kali!" ucap Resta sedikit berteriak.

🍒

Tbc! Cast yang lain nyusul ya sayang. Byeee...

RESILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang