2| Pergi sama Leo?

16 5 0
                                    

"Ghen, nginep rumah gue yuk?" tawar Ava.

Sekarang mereka menuju ke rumah Ava. Setelah dari rumah Luna, mereka memutuskan untuk ke mall sebentar.8 Sekedar membeli baju dan novel pastinya.

"Nginep rumah gue aja," Ghena fokus ke hpnya. Entah apa yang ia lihat.

"Oke lah,"

Akhirnya mereka menuju rumah Ghena. Tak ada perbincangan lagi antara mereka. Ava yang sibuk menyetir, dan Ghena yang sibuk sendiri dengan gawainya itu.

"Assalamualikum, Bunda!" teriak Ava langsung masuk ke rumah Ghena.

"Maap ye. Yang punya rumah belom nyuruh masuk, lo udah nylonong ae." Ghena berlalu dan menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

Ava hanya melirik sinis ke arah Ghena dan kembali mencari Niken, bunda Ghena.

Niken yang sudah hapal dengan Ava segera menyelesaikan masaknya dan menghampiri Ava.

"Hai, sayang," sapanya segera duduk di samping Ava.

"Bunda, ehehe," Niken gemas sendiri dengan perilaku dari sahabat anaknya itupun langsung mengacak rambut Ava.

"Bunda! Jadi kusut tau!" kesal Ava.

"Anak bunda jangan teriak-teriak dong, anak gadis gak boleh seperti itu," peringat Niken sembari mengusap rambut Ava.

"Iya a-"

"Anak bunda itu aku ya! Bukan Ava, dia mah bar-bar," potong Ghena segera menempatkan diri di antara Ava dan Niken.

"Hehehe, kalian anak bunda kok,"

"Udah, yuk makan dulu. Oiya, tadi bunda masak tumis kangkung kesukaan kamu tuh, Va," lanjutnya.

"Wlek, gue disayang sama bunda," Ava segera bangkit dan mengikuti Niken yang sudah mendahuluinya.

"Ah, ini mah gak adil. Gue yang anaknya didiemin, itu? Sabodo lah!"

♡♡♡♡♡

"Si Ava mah gitu!" omel Ghena karena sedari tadi ia rebutan tempat tidur.

"Ish, lo jangan gitu napa sih? Bagi-bagi elah,"

"Ck, lo tidur di sofa situ ih!" tolak Ghena.

"Yaudah deh, gue ntaran tidurnya,"

"Awas ya sampai lo tidur sama gue!" peringatnya keras.

"Lo tidur kan gak sadar, gimana sih?"

"Hm," Ghena yang malas berdebat dengan Ava segera menutup matanya dan tidur.

Sementara Ava menyibukan diri dengan membaca novel yang tadi sempat ia beli.

"Ah, gila. Cowoknya nyebelin banget sih," gerutunya saat membaca novel tersebut.

Ting!

Siapa yang berani mengirim pesan kepadanya tengah malam seperti ini? Ava segera mengambil hpnya yang berlogo apel digigit itu dari meja belajar Ghena.

+623256*****11
Heh cewek jadi-jadian!

"Sok kenal," dengan malas ia pun tetap menjawab pesan tersebut.

Armonicava

Sp?

Merasa tak kunjung dijawab. Ava memutuskan untuk kembali membaca novelnya.

KAVASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang