"Iya, ih," kesal Ava karena dari tadi ia harus menemani Leo untuk mencari baju, dan yang paling menyebalkan adalah, LEO MENCARI BAJU BUAT PACARNYA. Bagaikan disambar petir, namun Ava mencoba untuk biasa saja.
Hati memang aneh bukan? Dari luarnya saja Ava bilang bahwa ia benci dengan Leo, namun realita? Dia patah hati jugakan sama Leo. Dasar remja labil.
"Va, ih lo yang bener cari bajunya," omel Leo kepada Ava.
"Ya kan gue gak tau PACAR lo itu suka yang model gimana," Ava menekankan kata 'pacar' dengan mengubah raut muka menjadi sebal sekali, bahkan kini alisnya berkerut dan ia mengembungkan pipinya.
"Itu lo kenapa sih?" Leo menunjuk pipi dan alis Ava bergantian.
"Bodo, gue juga mau cari novel!" Ava meninggalkan Leo sendirian di dalam toko itu dan ia pergi menuju gramedia.
"PMS kali ya?" Leo bingung sendiri terhadap sikap Ava dan ia mencoba masa bodo dengan itu.
"Apaan sih nyuruh gituan? Coba deh dipikirin! Sini itu cewek ya! Masak suruh milihin baju bu--"
Byur
"Ah, sial!" umpat Ava kesal. Bagaimana tidak? Ia sudah kesal dengan Leo dan sekarang ada seseorang yang menbraknya pula, tak hanya menabrak, orang itu ternyata membawa minum dan akhirnya menumpahi Ava.
Ava masih menunduk membersihkan noda itu dengan tisu. Walaupun tak akan bersih sempurna, namun apa salahnya mencoba bukan? Mungkin akan sedikit kering.
"Maaf," ucap seseorang yang menabraknya tadi.
Ava tak meresponsnya karena ia tak mau mengamuk di hadapan umum.
"Maaf," ulangnya lagi.
Ava merasa mengenal dengan suara itu? Suara? Iya, suara itu masih sama! Suara yang pernah ia rindukan kedatangannya. Yang berjanji dengannya. Ava pun mendongak,
"ELO!!" mereka berdua saling menunjuk dan berteriak sehingga membuat para pengunjung menap heran ke arah mereka.
Gue kira dia. Ternyata bukan, huh gue sendiri di sini tau gak setelah kejadian 'itu'. Batin Ava mengingat yang dulu.
"Punya mata dipakek," ucapnya datar.
"Mirror dong!" Ava sebal sekali dengan orang ini. Ia beranjak dan meninggalkan lelaki yang membuat moodnya benar-benar hancur.
"Ish, ini terus gimana aduh," keluh Ava saat membersihkan nodanya itu. Ia sekarang berada di kamar mandi.
✳✳✳✳✳
"Dari mana aja lo?" tanya Leo menghampiri Ava yang sedang meminum milkshake di salah satu restoran yg berada di mall itu.
"Eits, kok baju lo ganti sih?" tanya Leo bingung. Ava tadi memutuskan untuk membeli baju dan baru menggantinya.
"Udah, ya. Gue badmood jadi fausah ganggu dulu!" Ava memang benarkan? Jika ia sedang badmood. "Gue pulang," putus Ava. Leo yang bingung dengan Avapun segera menahannya.
"Gue antar pulang,"
"Nggak usah, makasih! Cari aja baju yang mau lo kasih buat gebetan!" ucap Ava sinis.
'Yuhuu, doi gue itu elo! Berarti? Yash! Gas terus brooo!!' batin Leo kegirangan.
✳✳✳✳✳
"Ish, gue kenapa sih?"
"Masak iya gue suka dia?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
KAVASYA
Fiksi Remaja-Ava POV- Hay! Kenalin gue Armonica Kavasya, biasanya sih dipanggil Ava gitu. Em, gue berasal dari keluarga konglomerat betewe. Tapi, gak ada rasa bangga sekalipun di benak gue atas semua yang keluarga gue miliki. Malah, gue sering banget iri sama o...