Titik dua kurung tutup dua tanda yang menuliskan perasaan bahagia. Perasaan bahagia bagi mereka yang hari-harinya dilanda rasa gembira. Mungkin di hari itu mereka mendapati pelangi yang membentang di angkasa. Membentuk kurva persis seperti kurung tutup. Setengah lingkaran sempurna bentuknya. Berawal dari bawah lalu naik ke atas sampai ke puncaknya lalu turun lagi ke bawah. Orang orang menyebut warnanya mejikuhibiniu. Mereka salah dan mereka tidak pantas menyebut itu karena pelangi itu satu kesatuan. Sama seperti titik dua kurung tutup yang dikirim bersama teks pesan.
Terlalu lama menunggu jika untuk mengirim pesan bertanda titik dua kurung tutup saja harus menunggu pelangi dengan bentuknya yang sempurna. Pelangi yang setengah lingkaran sempurna yang berawal dari bawah, menuju puncak hingga turun lagi. Bahkan sering dijumpai di kota hujan sekalipun, pelanginya tidak sempurna. Selalu ada saatnya pelangi hanya seperti goresan tidak sengaja yang kalau ditafsirkan sang pelukisnya sedang bermuram durja.
Kadang hanya butuh satu momen kebahagiaan kecil untuk seorang pengembara laki-laki mengirimkan tanda titik dua kurung tutup lewat gelombang elektromagnetik kepada perempuan yang diam duduk di kursi teras rumah. Bukan lagi pelangi yang datangnya tidak tentu setiap hari karena hujan dari Tuhan tak setiap hari diberikan. Bagi seorang pengembara itu hanya perlu sebuah senja, untuk diambil gambarnya dengan ponselnya. Lalu dikirimkan olehnya lewat Whatsapp diikuti sebait kata-kata "Aku ingin kau di sini, menikmati momen ini berdua. Hanya berdua. Mungkin beramai-ramai asalkan itu hanya burung camar :)". Tidak lupa diakhiri tanda titik dua kurung tutup. Kemudian dia percayakan kata-kata dan perasaan gembira itu kepada gelombang elektromagnetik agar bisa masuk ke ponsel di ujung dunia lainnya di mana seorang perempuan berada.
Di ujung dunia yang lain, jauh dari ujung yang satunya dimana pengembara laki-laki mengirimkan tanda titik dua kurung tutup setelah memotret senja, seorang perempuan duduk diam. Perempuan ujung dunia duduk di teras rumah memandang senja kemerah-merahan sinarnya memantul ke tiang-tiang kayu di teras rumahnya. Terbentuk bayangan tiang yang lebih panjang dari tiang itu sendiri. Bayangan berwarna hitam pekat. Diurutnya bayangan itu satu-persatu sampai pada satu bayangan yang berbeda bentuknya. Tiang tidak mungkin punya tangan. Tidak, tiang hanya bayang lurus. Tidak ada tangan, tidak ada kaki. Bayangan itu semakin mendekati tubuh perempuan ujung dunia. Ujung bayangan sosok itu mendekat pada ujung bayangan perempuan ujung dunia. Terasa kecupan di ubun perempuan ujung dunia. Dirasakannya kasih sayang. Dingin memang udara senja, tapi kehangatan dibawa bersama kecupan itu. Kehangatan yang melindunginya dari dinginnya udara menjelang malam yang gelap. Setidaknya kehangatan sampai sebuah pesan Whatsapp berisi foto senja di ujung dunia lainnya yang diikuti tanda titik dua kurung tutup merubah keadaan menjadi dingin.
Diterimanya oleh perempuan ujung dunia pesan pengembara laki-laki dengan titik dua kurung tutup. Dihayatinya setiap kata-kata hingga masuk ke angan. Dilihatnya potret senja kemerah-merahan dengan camar di ujung cakrawala. Dibayangkannya mereka berdua duduk bersama hanya diganggu burung camar. Terpikir oleh perempuan ujung dunia tanda titik dua kurung tutup yang menjadi nyata. Dua buah senyuman, satu dari pengembara laki-laki dan satunya dari dirinya, perempuan ujung dunia. Tanda titik dua kurung tutup yang mewakili perasaan sesungguhnya. Perasaan bahagia. Perasaan yang biasa datang saat pelangi di kota hujan muncul dengan sempurna. Dari titik bawah menuju titik puncak kemudian meluncur dengan indahnya kembali ke bawah. Membentuk kurva setengah lingkaran sempurna dengan setiap warnanya yang dianggap mejikuhibiniu.
Perempuan ujung dunia mengucapkan terima kasih pada gelombang elektromagnetik karena telah dengan cepat mengantarkan pesan pengembara laki-laki di ujung dunia lainnya. Dimintanya sang gelombang elektromagnetik untuk menunggu barang sebentar untuk ditulisnya pesan tuk dikirimkan kembali ke ujung dunia lainnya. Disisipkannya bersama sebuah pesan foto perempuan ujung dunia dan sosok empunya bayangan misterius yang mengecup ubun-ubunnya.
"Senjamu bagus sekali, kami di sini juga menikmati senja yang sama. Maaf aku tidak memberitahumu. Semoga hidupmu baik-baik saja di ujung dunia lainnya :)". Gelombang elektromagnetik bingung. Belum pernah dia mengantarkan pesan dengan tanda titik dua kurung tutup, tetapi ada air mata yang menetes padanya.