"Tuh kan koh, si jombang emang beneran pergi kok sama fajar"
"Ya terus kenapa sih vin?"
"Kokoh nggak curiga apa kalau mereka itu ada apa-apa nya, kenapa juga si Jombang tadi bohong"
"Ya kalau mereka ada apa apa biarin aja lah kan itu urusan mereka"
"Pokoknya aku nggak bisa diemin ini terus, aku harus cari tahu dengan atau tanpa bantuan kokoh!"
Kevin bersungut meninggalkan Markus yang berjalan di belakangnya.
Keduanya menyaksikan Rian yang turun dari mobil Fajar untuk masuk ke asrama.--- Keesokan harinya ---
Anak -anak Ciumbrella sedang bersiap untuk pemanasan latihan pagi seperti biasa.
Terlihat Kevin duduk di pinggir lapangan bersama dengan Markus. Kevin nampak tidak bisa duduk diam, dia tengah menunggu Ryan datang.Tak lama berselang Ryan datang bersama dengan Fajar.
"Koh lihat deh, kayaknya tebakanku bener deh, mereka memang ada apa-apa. Datengnya aja barengan mulu."
"Yaelah vin, kita juga kalo datang barengan, tapi kita juga nggak ada apa-apa kan. Atau kamu juga mau ada apa apa di antara kita? "
"Apaan sih koh"
Wajah kevin memerah mendengar candaan Markus, dia pun bersingut meninggalkan markus dan mengampiri Ryan.
"JOMBAAAANGGGGGG"
Kevin berteriak memaggil Ryan dengan suara yang memekakkan telinga. Ryan dan Fajar menoleh ke arah Kevin.
"Bisa nggak sih vin nggak usah teriak kita nggak budeg ini kok" Fajar berkata kepada Kevin sambil mendengus,.
"Yeee buluq, yang manggil loe siapa orang gue manggil mas glowing Jombang kok." sungut kevin
"Iya gue tahu tapi gue juga denger suara loe, " balas fajar tidak mau kalah
" Ada apa vin?" Ryan menengahi pertengkaran mereka"
"Jom entar malem keluar yuk sama aku, temenin aku beli baju ya" pinta kevin pada rian
"Lha emang kamu nggak ngajak koh Markus apa? Kan kamu biasanya perginya sama koh Markus" jawab rian
"Udah nggak usah ngurusin tu orang tua, aku lagi sebel sama dia, lagian aku juga ada urusan dikit sama kamu" kata kevin lagi
"Loe ada urusan apa sama Jombang?"
Fajar menyahut pembicaraan Kevin dan Ryan"Bukan urusan loe buluq, kepo amat sih loe!"
"Nggak usah pergi Jom, ntar malem kamu temenin aku aja"
"Dasar Fajar buluq, emangnya Jombang punya loe? Terserah dia dong mau pergi ke mana, sama siapa!"
"Jombang kan emang partner gue, loe pergi sama partner loe sana,"
Dan perdebatan mereka meperebutkan Ryan masih berlanjut.
Saat istirahat siang Fajar dan Ryan berbincang di kamar mereka.
"Kamu beneran mau pergi sama kevin jom? "
"Jadi mas, emangnya ada apa mas? Mas mau ikut? "
"Ngga ah jom, tapi kalau berdua sama kamu doang sih aku mau banget"
"Itu sih maunya kamu mas, . . "
"Iyah lah aku maunya berdua terus sama kamu, yaudah nanti berangkatnya ati ati ya"
Perkataan Fajar tersebut verhasil membuat muka Ryan memerah.
Hari sudah mulai beranjak gelap, Kevin dan Ryan berangkat dengan menggunakan mobil Kevin.
Tak berapa lama kemudian mereka telah sampai di mal yang biasa kevin kunjungi. Setelah membeli beberapa t-shirt mereka memutuskan untuk mampir di sebuah restoran untuk makan malam.Kevin memakan makanannya sambil melirik ke arah Ryan. Dia yang memang sudah sangat penasaran mulai menanyakan hubungan Fajar dengan Ryan.
"Jom, sebenernya kamu ada apa sih sama Fajar?"
Kevin memulai percakapan mereka"Maksudnya?"
"Ya kamu ada hubungan apa sama Fajar?"
Ryan terkejut mendengar pertanyaan dari Kevin dia tidak menyangka Kevin akan menanyakan hal tersebut.
"Ya mas Fajar kan partner aku gimana sih kamu?"
"Kalo itu aku juga udah tau jom, maksud aku tu kamu ada hubungan lebih sama Fajar kan?"
Ryan mulai berkeringat dingin dia tidak menyangka kevin akan menanyakan hal tersebut. Dia bukanlah tipe orang yang pandai berbohong tapi dia juga tidak mungkin mengaku pada kevin. Ryan tidak mau teman temannya tahu dan akan membenci Fajar dan dirinya. Ryan belum siap akan hal itu.
"Kamu ngomong apa sih vin, mana mungkin aku sama mas Fajar kayak gitu?"
"Helah Jom ngaku aja deh kamu, kalau dari yang aku lihat, kamu itu terlalu deket sama dia kalo cuma dibilang partner lapangan."
"Masak sih vin, perasaan kamu aja kali vin, orang aku sama mas Fajar biasa aja kok. "
"mana ada biasa aja jom, segala ulang tahun kamu dia yang ngasih kejutan, kamu ke dokter gigi aja dia yang nganterin, kayaknya emang kalian tak terpisahkan banget deh."
Ryan mulai berfikir apa memang dia dan fajar sudah terlalu dekat. Apa perlu dia menjaga jarak dengan fajar?
Ryan bingung!"Lihat aja ya jom, kalau kamu sampe bohong sama aku!"
"Iya vin,"
Setelah percakapan tersebut Ryan menjadi kalut, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan, dia tidak ingin menjauh dari fajar tapi di juga tidak ingin teman temannya tahu.
Ryan tidak tahu apa yang harus dia lakukan
KAMU SEDANG MEMBACA
fajri (i am sorry, i love you)
Fanfictiontentang mas jom yang jatuh hati sama aa' fajar