“K-Kok... ditampar?” tanya Yohan sambil memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan dari gadis di hadapannya.
“Kakak ngapain disini?” ujar Azzura. “Ngikutin gue 'kan, pasti?”
“Gak gitu..”
“Gak salah lagi,” keluh Azzura.
Yohan menunduk, pandangannya mendapati sepatu Azzura yang di penuhi dengan bercak darah.
Pria itupun mengambil tissue di meja kantin dan mulai berjongkok, mengelap bercak darah yang ada di sepatu putih Azzura.
Oh! Itu bercak darah yang tadi Eunsang bilang.
“Gamau ilang,” ujar Yohan sambil terus menggosok sepatu Azzura menggunakan tissue.
“Yaudah sih, gak ilang juga gak papa.” keluh Azzura sembari menarik kakinya, kemudian pandangannya beralih menatap Eunsang yang sedari tadi hanya diam menatapnya dan Yohan.
“Oh, selain sama Junho lo juga temenan sama Kak Yohan?” ujar Azzura, kemudian membaca tag nama di seragam Eunsang.
Lee Eunsang.
“Jangan-jangan lo Eunsang yang itu?”
Hah?
“Eunsang yang itu? Yang mana?” tanya Eunsang.
“Jahat lo,” ujar Azzura dengan mata berkaca-kaca sebelum akhirnya pergi meninggalkan kedua pria itu di kantin.