- Clarin POV
Perkenalkan, aku seorang gadis yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas. Aku seorang gadis kecil papaku. Dan aku juga seorang gadis nakal mamaku. Aku telah dinyatakan lulus kemarin lusa, dan hari ini aku akan kembali ke rumahku di Bandung. Saat acara kelulusan kemarin papa dan mamaku tidak turut hadir, karena papaku sedang demam saat itu. Katanya.
Aku menempuh perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Oh iya lupa, aku menempuh SMA di Jakarta (nama sekolah tdk disebutkan). Diperlukan waktu selama 2 jam untuk tiba dirumahku. Aku begitu bahagia saat sudah turun dari bus tepat didepan pagar rumahku. Papa akan menyambutku dengan hangat, mama akan memasakkan sesuatu yang lezat.
Ku langkahkan kaki ku dengan mantap memasuki rumah. Aku disambut oleh mama, ku peluk mamaki dengan erat menumpahkan segala rinduku. Tapi, aku tidak melihat papa. Mama saat itu mengenakan pakaian serba hitam, tapi ah sudahlah aku tidak terlalu memikirkannya.
Aku melihat mata mama yang sembab seperti baru saja menangis.
"Mama kenapa matanya gitu? Mama abis nangis?" tanyaku pada mama.
Mama tersenyum simpul, "Nak, mulai hari ini kita harus kuat tanpa papa" kata mama, tapi aku tidak mengerti apa maksudnya.
"Maksud mama apa? Arin ga ngerti ma" kata ku dengan penuh rasa bingung..
Tapi mama kembali memelukku dengan isak tangis yang tertahan..
Lalu mama berkata dengan suara yang parau "papamu sudah pergi nak.. Dia sudah dipanggil Tuhan"..
Aku diam. Diam seribu bahasa. Ku coba untuk mencerna pernyataan yang diberikan oleh mama, pelukanku sudah tak seerat diawal. Setelah beberapa detik aku terdiam dan mama yang masih terisak memeluk aku. Ku tanya mamaku sekali lagi untum memastikan bahwa perkiraan diotak ku salah, "maksud mama papa udah meninggal? Ngga kan ma?" kataku yang berharap mama aku mengatakan bahwa itu hanyalah candaan saja. Tapi harapanku salah, mama mengangguk padaku, "iya sayang, papamu sudah meninggal kemarin lusa. Tepat saat hari kelulusanmu. Tapi mama ngga ngasih tahu ke kamu, karena mama tahu itu hari bahagiamu.. maafin mama nak" kata mama seraya kembali memelukku..
Aku tak tau lagi harus bagaimana, "dimana papa?", kataku yang tidak dibalas oleh mama. Tapi mama malah menuntunku ke ruang tengah, dimana disana banyak orang yang mengeluarkan suara bising, mengenakan pakaian serba hitam, dan terakhir mataku tertuju pada seorang pria yang tertidur kaku di tengah orang-orang tersebut. Ya, dia papaku. Dia orang yang ku cari sejak tadi.
Aku berlari ke papaku, aku menangis sejadi-jadinya. Aku meraung memanggil papa untuk kembali.. hingga orang-orang yang disana kembali lagi menangis. Mama datang ke sampingku, dia menangis. Mama memelukku dari samping untuk menenangkan aku. Tapi siapa yang bisa tenang disaat seperti ini.. disaat kau menyaksikan papa mu yang terbujur kaku tanpa bisa kau ajak bicara lagi.. Apa kau bisa tenang?Hari ini adalah acara pemakaman papa.. aku sudah ikhlas.. aku percaya Tuhan punya rencana yang lebih indah. Aku masih punya mama yang begitu baik.
"Pa selalu jaga kami dari sana ya.." kataku di makam papa, sebelum kembali ke rumah.3 bulan kemudian,
Aku dan mama sedang menonton tv diruang tengah sambil menikmati cemilan. Setelah hari berduka kemarin kami sepakat untuk hidup lebih baik.
Apa aku sudah mengatakan namaku? Perkenalkan nama ku Clarin Hayes. Ya, nama ku singkat padat dan jelas. Hehe..
Saat sedang asik menonton tv, pintu rumah kami diketok, aku membukakannya. Tapi pria ini tanpa sopan santun langsung masuk dan mengobrak abrik isi rumah..
"Bapak ini siapa? Kenapa berlaku seperti ini?" kata mama ku dengan amarah yang tertahan.
"Rumah ini akan kami sita dengan segala isinya. Kecuali putri ibu ini mau menikah dengan tuan Charlie." kata lelaki bertubuh besar itu.
Apa-apaan ini. Aku harus memperjelas semua ini. "Apa maksud anda pak? Siapa tuan Charlie anda itu?" kataku dengan lantang. Si pria bertubuh besar itu menjawab "dia adalah orang yang meminjamkan uang sebanyak 2,5 miliyar untuk menutupi kebangkrutan perusahaan papa anda".
Tidak dia pasti berbohong. Aku tidak percaya. Ku lihat mama disampingku yang sudah terisak, aku tidak tega melihat mamaku yang menangis. Ku dorong pria itu dengan segala tenaga menuju ke pintu agar dia keluar, tapi hasilnya nihil. Dia malah memanggil temannya yang lain, dan menyeretku keluar.. aku meronta-ronta "lepaskan brengsek!" ucapku pada mereka, tapi seolah tak mendengar mereka tetap menyeretku.. ku lihat mama yang memohon pada pria besar itu, tapi dia malah mendorong mamaku. "Sialan kalian semua! Kenapa beraninya kepada wanita brengsek!" ucapku dengan penuh amarah.. tapi tetap saja itu tidak mengubah apapun. Aku dimasukkan ke mobil dan dilakban mulutku. Aku dibawa tak tau kemana. Mamaku tinggal sendiri sekarang. Aku ingin mati saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy Day
Romance-Clarin Hayes ..ku kira aku akan hidup bahagia..tapi tertanya semesta tak seramah itu padaku.. *Charlie Smith ..aku tak menyukai apapun, siapapun, dan seluruh isi semesta yang kotor ini.. Mari membaca sebuah kisah yang menceritakan gadis malang yang...