Rose POV
Hari ini aku dan Chae Young tengah berjalan menuju toko buku terdekat. Ya kami itu sangat suka sekali membaca buku. Aku dan Chae Young adalah sahabat dekat wajar saja kami selalu bersama kemana-mana. Kami bersahabat saat kami berusia 2 tahun.
"Rose" aku menoleh ke arah Chae Young dia menatap ku dengan bingung.
"Aku bingung"
"Bingung kenapa?" Aku menaikkan sebelah alisku.
Dia menggelengkan kepalanya "tidak Rose aku hanya bingung ingin membeli buku apa. Itu saja"
"Lalu?"
"Sungguh itu saja Rose" aku hanya mengangguk mengerti. Akhirnya aku dan Chae Young masuk ke dalam toko buku itu. Langsunglah aku mencari buku keluaran terbaru tahun ini. Sementara Chae Young dia tengah mencari buku komik romance. Kami berdua memiliki kesukaan yang berbeda-beda. Aku menyukai buku-buku novel dan sementara Chae Young menyukai komik-komik romance.
Oh ya aku tengah mencari buku berjudul "segalanya tentang kau" buku itu adalah buku keluaran terbaru dari penulis yang aku gemari. Harga bukunya juga tak mahal hanya 44.000 ribu saja.
Ku mulai baca blurb pada cerita ini. Wah cerita ini sangat menarik sekali. Aku akan membelinya. Aku terus menyusuri rak-rak buku untuk melihat novel terbaru tahun ini. Saat aku tengah berjalan seorang pria jangkung menabrakku dan aku terjatuh hingga ke samping rak. Aduh sakit tahu. Siapa sih pria yang menabrakku itu.
"Aku minta ma'af ya" dia mengulurkan tangannya untukku. Aku menerimanya dengan senang hati. Dia menatap ku dengan tatapan menyesal entah kenapa dia.
"Iya tidak apa" aku membenarkan rok ku yang terbang karena dorongan tadi. Ku tatap matanya yang menyesal itu. Sungguh kasihan aku padanya. Kenapa dia harus bersikap seperti itu? Padahal kan aku tidak marah sama sekali padanya hanya terkejut saja.
Hmm apa ku hibur saja dia ya? Iya aku akan menghiburnya sekarang "bis bis apa yang bisa masuk ke dalam masjid mas?" Aku mencoba menggodanya siapa tahu dia merasa tak bersalah lagi dan bisa tersenyum kembali.
Author POV
Seketika Limario menghentikan langkah kakinya yang berjalan. Dia seperti merenungkan sesuatu dalam benaknya. Dia ternyata tengah memikirkan jawaban dari teka-teki Rose. Rupanya dia benar-benar buntu sekarang tak bisa berpikir apa-apa sekarang ini.
Limario menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan menatap Rose dengan wajah memelas khas dirinya. Rose yang melihat itu hanya terkekeh saja melihatnya. Dia tak habis pikir jika Limario mudah menyerah dalam hal teka-teki yang di berikan.
"Benar mas mau menyerah?" Rose menaikkan sebelah alisnya. Menatap mata Limario dengan tatapan terkekeh.
Limario mengangguk "iya baby aku tak tahu jawaban dari teka-teki mu itu" ucapnya seolah benar-benar tak ada jalan pikiran lagi.
"Baiklah" Rose menghela napasnya pelan dan menghembuskannya secara perlahan dan menatap mata biru Limario dengan tatapan terkekeh "jawabannya bismillah" jawaban itu seolah membuat mata Limario mendelik sempurna dari kelopak matanya.
Limario mengusap-usap rambutnya kasar bingung dengan jawaban itu. Apa yang bisa dia lakukan saat dirinya di kerjain oleh sang belahan jiwa sendiri? Dia hanya diam mungkin dia tak mau membuat belahan jiwanya jauh darinya.
"Kamu ini baby" Limario menggeram dan mengacak-acak rambut Rose.
Rose gadis itu tak habis-habis tertawa menertawakan pria lucu di hadapannya "mas lucu" dia kembali tertawa dengan suaranya yang lucu.
Limario hanya tersenyum malu mendengar itu dia menatap gadisnya malu karena tak bisa menjawab teka-teki yang di berikan alias gengsi.
"Ya udah kamu mau beli apa baby?"
"Aku mau beli.... Beli novel mas" Rose kembali fokus pada rak-rak buku yang tadi dia mencari buku novel keluaran terbaru itu.
Limario menarik tubuh Rose dan menghimpitnya di sudut dinding toko buku itu. Limario menghembuskan napasnya di wajah Rose sampai wajah cantiknya terhembus oleh angin. Napasnya memburu seakan tengah mengejar sesuatu yang belum dia dapati. Rose menutup matanya merasakan hembusan angin yang menerpa wajah cantiknya dan hembusan itu seakan seperti belain sexy di wajahnya.
"You are very beautiful and sexy" Limario mengusap wajah cantik Rose. Sementara Rose kini dia tengah terbang ke suatu tempat kala mendengar pujian itu. Wajahnya kini memerah semerah tomat.
Limario melepaskan himpitannya dan menatap Rose dengan senyuman yang makin mengembang "wajahmu merah" itu lah ucapan yang dia lontarkan untuk menggoda Rose. Namun yang di goda kini tengah melayang di angkasa lepas mendengar kata pujian yang di lontarkan untuknya.
"Ya sudah sekarang sudah hampir sore aku antar ya?" Limario mengedipkan sebelah matanya.
"Tidak usah" tolak gadis itu lembut. Sebenarnya dia bukan menolak untuk di antar pulang tapi dia kasihan pada ChaeYoung sahabatnya. Dia berpikir dia adalah sahabat yang kejam meninggalkan sahabatnya sendirian pulang.
"Kenapa?" Pertanyaan Limario seperti orang yang frustasi juga kecewa pasalnya gadisnya itu tak mau di ajak pulang bersamanya.
"Aku harus pulang bersama ChaeYoung kasihan dia sudah menungguku" Rose segera pergi menuju kasir untuk membayar buku yang dia beli. Namun tiba-tiba dia mendengar suara telpon bergetar di tasnya.
Di lihatnya ponsel itu ternyata itu panggilan dari Chaeyoung segeralah dia mengangkatnya siapa tahu saja ada yang penting bukan?
"Halo Chaeyoung kau di mana?"
"_"
"Apa???? Kau ada di cafe dengan siapa?"
"_"
"Kau punya gebetan baru? Kenapa tak cerita padaku?"
"_"
"Baiklah selamat menikmati acara mu, sampai jumpa"
"_"
"Kamu menelpon siapa?" Tak di sadari ternyata sedari tadi Limario berdiri di belakang Rose. Rose menoleh menatap mata biru Limario yang tenang "Chaeyoung sahabatku"
"Terus? Katanya apa?" Limario memasukan tangannya di saku menunggu jawaban dari sang empu nya.
"Katanya dia pergi bersama kekasihnya" Rose tersenyum menatap Limario. Limario bersorak dalam hati. Akhirnya dia bisa pulang bersama Rose.
"Jadi kamu akan pulang bersamaku?" Tanyanya tak sabaran sekaligus memastikan.
Rose mengangguk "iya mas"
"Yey"
Hay readers ku ma'af ya🙏 aku lama update biasa lah aku ini sibuk Mulu nih😅 kemarin Minggu pengen double up tapi karena ada padus di gereja jadi lah aku tak bisa up jadi curhat ini😅 kemarin meeting dan meeting mulu sampai lupa untuk up sekarang udah ku usahakan up jadi vote & comennya ya😊
I love you all 💘💞😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With Oppa Limario | ChaeLim | ChaeLisa Sequel Affair With Daddy
FanficTumbuh besar tanpa kedua orang tua di sisinya pastilah sangat menyakitkan. Itulah yang dirasakan gadis berusia 16 tahun yang masih duduk di bangku kelas 11 smk jurusan mmu. Gadis itu polos, lugu dan juga cupu saat dia dipertemukan oleh pria matang y...