Prologue : Dia Siapa?!

60 3 3
                                    

Namanya Vindha Saraswati. Cewe hyperaktif dengan segala kebarbarannya yang membuat siapapun melongo. Feminim, namun badass. Itulah yang dapat kalian simpulkan dari Vindha.

Di umurnya yang 22 tahun, sudah sewajarnya ia mencari pasangan untuk masa depannya nanti. Namun, ketika ibunya menasehati Vindha tentang itu, dia malah menjawab...

"Bu, Vindha mesti bahagiain ibu sama abah dulu. Jodoh urusan belakangan! Nanti juga dateng sendiri kok!"

Sungguh barbar sekali dirimu hai Vindha...

"Nak, umurmu sudah mencukupi ketuntasan dalam menikah. Kalau kamu menikah, kamu udah bikin kami berdua bahagia," sahut sang ibu dengan tenang. Dalam hati, beliau bersorak senang lantaran Vindha langsung terdiam.

Haha, skak mat kau Vindha.

Mmhh... Mampus aku...

"Apa yang ibumu bilang itu benar sayang. Teman-temanmu sudah banyak yang menikah. Kamu kapan?"

Bah, ini ngejlebb banget lho di sanubari...

Vindha hanya bisa berdecak sebal. Memang mustahil melawan ucapan orang tua. Mau dilawan juga bagaimana. Toh, mereka benar.

Iya iya aing yang salah udah....

Sabar ya Vindha...

"Iya deh iyaaa. Nanti kalo udah ketemu jodohnya ya ma, bah," jawab Vindha singkat. Ia pun pergi ke kamar dengan santainya.

Vindha, kami turut prihatin sama kamu nak...

"Bah, udah tau kan rencana kita?"

"Iya ma, abah inget kok. Abah belum tua-tua amat tauu."

"Dih, abah malah becanda. Mereka udah di-chat belum?"

"Aman sayang, besok mereka sudah siap kokk."

"Naahh gitu dong bah. Tinggal nyiapin Vindha-nya aja lagi."

"Yahh, abah harap sih Vindha bakal naksir sama cowo yang satu ini."

"Ih, mama jamin Vindha bakal suka bah! Abah jangan ragu dong sama mama."

"Iya sayangg. Ih bawel banget sih."

"Abah bandel sihh."

Dan kini pasangan tua itu malah bermesraan dengan khusyunya....

***

Pagi datang dengan damainya. Hampir tak ada bentrok sama sekali. Yang ada hanya... senyum mengerikan yang mengembang dari wajah orang tuanya.

"Ma, bah, kok senyumnya gitu? Creepy tau," sahut Vindha merasa risih. Sedangkan orang tuanya masih memasang senyum yang sama.

"Huhu..."

Tawa mama mengerikan!!!!!

"Tidak ada kok. Hanya saja, sebentar lagi calon suamimu akan datang."

"Ohh gitu," sahut Vindha dengan santai. Masih melahap nasi goreng hangat yang ada di mejanya, akhirnya dia sadar ada sesuatu yang janggal.

Sebentar, calon... suami?

Vindha, otakmu lemot juga ya.

DEMI GINJAL KUYANG, CALON SUAMI?!?!?!

Vindha mematung. Seketika bulu kuduknya melawan gravitasi. Tubuhnya gemetar menahan syok. Ia pun berusaha menatap orang tuanya bergantian. Senyum kecut terlihat jelas di bibirnya.

"A-ab-abah sama mama be-bercanda kan?? I-iya kan??" tanya Vindha gelagapan. Keringat dingin menuruni pelipisnya.

Dengan kompaknya mereka menggeleng

Aku... dijodohkan?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang