PROLOG

23 0 0
                                    

"Sebaiknya ak pergi saja dari kehidupanmu" tukas seorang pria kepada seorang wanita yg berdiri di depannya.

Wanita itu pun hanya diam tanpa suara mendengar pernyataan dari si pria tadi.

"Kita memang tak pernah di takdirkan untuk bersama, yahh kamu adalah seorang wanita pujaan setiap kamu adam, wanita Solehah yg selalu dibalut dengan kerudung yg menutupi setiap auratmu, mana mungkin kamu bisa bersama denganku yg dekat dengan dosa, hmmm pemabuk sepertiku tidak pantas untuk berada di dekatmu" imbuh pria itu lagi kemudian berbalik berniat untuk pergi meninggalkan wanita tadi.

Namun baru beberapa meter dia melangkah wanita yg tadinya hanya diam mulai membuka suara memanggil nama pria itu

"Faahhhriiii!!!, Bukankah kamu sudah berjanji padaku akan merubah sikapmu, perilakumu,kebiasaanmu yg buruk untukku apa kamu sudah lupa janji itu" teriak wanita memanggil pria yg ternyata bernama Fahri itu.

Tanpa dia sadari di sela teriakannya air mata bening mulai menetes mengalir dari pelupuk matanya turun menelusuri pipinya. Karna teriakan wanita tadi membuat Fahri membalikkan badan kembali beradu tatap dengan wanita itu.

Fahri pun menghampiri wanita tadi dengan refleks tangannya mengusap air mata wanita itu, namun baru saja tangannya menyentuh pipi wanita fahri tiba" merasa bersalah.

"Ehh maaf bukan muhrim, tidak seharusnya aku menyentuhmu" ucap fahri sembari menundukkan kepalanya tak berani menatap wanita tadi.

Namun air mata wanita tak henti-hentinya menetes bagaikam sebuah mata air.

"Kumohon rin berhentilah menangis aku tetap akan mencintaimu meski aku harus menjauh darimu dan percayalah perasaanku tak akan pernah berubah, dan mungkin aku tidak akan bisa mencintai wanita lain lagi" sesal Fahri akan meninggalkan wanita pujaannya yg bernama rini.

"Tapi apa kamu akan kembali seperti dulu lagi menjadi seorang pemabuk"tanya rini penuh harap jika fahri tidak akan mengiyakan pertanyaannya.

Fahri pun hanya diam...

"Tolong jawab fahriii, aku mohon jangan kembali melakukan hal bodoh seperti itu lagi" isak tangis rini semakin menjadi kedua tangannya yg lemah mengguncang tubuh fahri yg berdiri diam mematung.

"Maaf rin, aku tidak tahu apa yg akan kulakukan setelah ini, bisa jadi aku akan kembali menjadi pria brengsek seperti dulu lagi"

"MAAF" sambung fahri melepaskan tangan rini dari pinggulnya.

"Lantas buat apa kamu dlu berjanji padaku jika jika hanya untuk kau ingkari" tanya rini lagi.

"Janjiku? Heii ini bukan masalah aku mengingkari janji itu tpi karna perkataan orang tuamu sendiri yg mengakatan aku bukan orang yg baik untukmu mereka mengatakan aku ini seorang pemabuk yg tiap hari hanya duduk dengan botol minuman di depanku, apa kamu tidak mengerti betapa sakit hati aku mendengar itu"teriak fahri tersulut emosi.

Melihat fahri yg mulai kasar padanya membuat rini terdiam tak ada satu kata pun yg bisa keluar lagi dari bibirnya seakan mulutnya baru saja di lakban.

"Kenapa diam??haa sekarang tahu kan siapa aku sebenarnya, yahh inilah aku, ini lah sifatku yg sebenarnya ahahaha, aku memang salah telah mencintaimu, mungkin ini lah hukuman yg allah berikan kepadaku, karna selama ini aku sholat dan melakukan amalan-amalan baik, mengikuti sunnah rosul bukan karna bertakwa kepadanya tapi hanya karna aku mencintaimu dan ingin mendapatkan cintamu" jelas fahri lagi.

"Tapi sekarang kamu sudah mendapatkan cintaku, AKU MENCINTAIMU Fahri kumohon jangan pergi" rini memohon agar fahri tak menghilang dari kehidupannya, hal itu membuat fahri terkejut sorot matanya menatap tajam ke arah rini seakan tak percaya dengan perkataan rini barusan.

Fahri tak pernah menyangka jika perjuangannya selama ini sudah terbalaskan.tpi dia tidak tahu apakah dia akan bahagia atau malah bersedih,

Yah dia bahagia karna cintanya sudah tidak bertepuk sebelah tangan lagi. Tapi fahri juga sedih karna dia harus meninggalkan cinta yang baru saja di dapatkannya.

"Aku sudah melihat semua perjuangannmu dan aku merasa itu semua kamu lakukan tulus dari hatimu" sambung rini meyakinkan fahri.

"Hmm sudah terlambat" gumam fahri

"Semua itu sekarang tidak ada gunanya karna orang tuamu sudah menjodohkanmu dengan pria yg jauh lebih baik dariku, pria yg memiliki ilmu agama yg dalam seorang hafidz dan imam yg baik untukmu, sementara aku haaa siapa aku??"

"Aku tidak mencintainya" ucap rini singkat.

"Sudahlah dia memang jodohmu kalian sama-sama soleh dan solehah, bukankah jodoh itu cerminan dari diri kita sendiri?? Maka aku dan kamu tentu saja bukanlah jodoh, bodohnya aku, sudah tau kita tidak berjodoh tpi aku masih mengejarmu" ucap fahri memaki dirinya sendiri.

"Baiklah sudah waktunya aku pergi. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" fahri mengucapkan salam dan mengambil langkah menjauhi rini.

"Waalaikumsalam" balas rini dengan mata berkaca-kaca seraya memandangi fahri yg berjalan menjauh darinya.

Sementara fahri yg terus melangkah tak kuat lagi membendung airmatanya yang akhirnya mulai menetes.

"Maafkan aku rin, aku mencintaimu tapi aku tidak bisa bersamamu" gumam fahri sembari mengusap air matanya..

****

Haii readerrs author balik lagi nihh tpi dengan story baru, maaf selama ini author sibuk jadi ngak ada waktu buat nulis..

Oiyya jika kalian suka dengan story author silahkan vote dan follow akun author biar ketinggalan kelanjutan dari story author hehe

Baca juga nihh story author yg lain

1.engkaulah takdirku (end)
2.3 in 1 for love (on going)

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang