Waktu sudah menunjukan jam makan malam . Jennie yang sudah mandi dan berganti pakaian ,memutuskan untuk bergabung bersama ibu dan juga istri dari uncle Jim .
"Ada yang bisa , Aku bantu mam ?". Tanya Jennie pada mami nya yang terlihat sedang memotong buah untuk hidangan pencuci mulut .
"Kau duduk saja , semua sudah selesai . Jisoo sangat pandai memasak . Mami kagum padanya . Masih muda sudah mahir , kau bisa lihat sendiri masakannya sudah seperti hidangan di hotel-hotel bintang lima " . Ucap Ny kim pada putri sulung nya yang duduk tepat di sebrang pantry.
Jisoo pun bergabung bersama Ny kim dan Jennie , wanita itu kembali memberikan beberapa buah-buahan untuk di jadikan dessert makan malam.
"Ny. Kim berlebihan , aku hanya memasak masakan rumahan biasa ". Ujar Jisoo dengan senyuman kecil .
"Tapi , memang terlihat menggiurkan . Aku jadi lapar ".gumam Jennie , sambil mencomot buah melon di hadapannya , namun di tepis kasar oleh sang ibu.
"Cuci dulu tangan mu !".
Jennie merengut lucu .
"Mami , cari adik mu dulu . Kau bantu Jisoo .."
Jennie , mengangguk- mengiyakan perintah mami nya .
"Um ... Aunty , eeeeuu ..."
Jisoo yang merasa Jennie mengajaknya bicara , menatap tanya padanya.
"Aku bingung ,harus memanggil mu apa . Kau terlalu muda untuk ku panggil Aunty . Apa boleh aku memanggil mu Unnie ?".
Jisoo tersenyum , ia menganguk kecil lalu fokus pada buah yang sedang ia susun dalam piring .
"Jisoo Unnie , apa kau sudah lama tinggal di sini ? ".
"Aku besar di sini ... "
Jennie , ber-oh ria . Wanita cantik yang berstatus Ny manoban ini , terlihat tidak banyak bicara . Walaupun dia sering tersenyum , namun Jennie merasa itu bukan senyum yang sebenarnya . Wanita cantik dan anggun ini terlihat menyimpan sesuatu yang Jennie tidak tahu, apa itu ...
"Tapi , kau lancar berbahasa korea . Apa kita berasal dari negara yang sama ?".
"Ya , aku lahir di Anyang . Dan orang tua ku pun berasal dari sana . Lalu kami pindah dan menetap di sini . Apa kau suka tinggal di sini , Jennie ?". tanya Jisoo dengan senyuman kecil, namun selalu terlihat menawan .
"Hmm ya ! Ini pengalaman pertama ku bepergian ke daerah pedesaan . Sangat menyenangkan . Aku berfikir , akan sulit jika tinggal di tempat asing tanpa ada orang terdekat . Tapi ,uncle jim sangat ramah dan banyak memberi tahu sedikit seluk beluk dan tradisi tentang kota ini . Kurasa , aku tidak perlu khawatir . Apa jisoo unnie akan membantu ku juga ?". tanya Jennie dengan menampilkan gummy smile nya.
"Maksud mu ? Membantu dalam hal apa ?".
"Dalam hal berteman mungkin ? Kita bisa menjadi teman 'kan ? Aku merasa , akan cocok jika berteman denganmu ". Jelas Jennie .
"Baiklah , mulai sekarang kita berteman . Apa kau senang ?".
"Tentu saja ".
Tidak sengaja , Jennie melihat Lisa yang melintasi dapur dengan langkah angkuh . Membuat Jennie berdesis tidak suka .
"Gadis menyebalkan !" . decak Jennie
"Nde ? Kau berbicara pada ku , jennie ?". tanya Jisoo , karena mendengar gumaman Jennie .
"Eoh ? B-bukan ... Bukan padamu ". ujar Jennie sedikit panik .
Lalu tak lama , Lisa melintas lagi . Entah apa yang sedang gadis itu kerjakan , hingga membuatnya terlihat sibuk . Dan decakan tidak suka , kembali keluar dari mulut Jennie . Jennie pun bingung, seolah radar keberadaan Lisa , membuat kepekaannya jauh lebih tajam . Secara reflek , jennie akan menoleh . Seolah tahu bahwa Lisa ada di sekitarnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
IN MY WAY [JENLISA]
Short Story" Kau harus tahu , bahwa aku mampu membahagiakan mu dengan cara ku ... "