Setelah berganti pakaian , Jennie keluar dari dalam kamarnya menuju dapur untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering .
Lisa belum pulang dari kegiatan sejak sepulang sekolah tadi . Maka dari itu , sepertinya Jennie akan sendirian di rumah besar tersebut .Eh ! Ternyata Jennie tidak sendirian di rumah . ada bi Noni yang menemaninya . Setidaknya Jennie tidak akan merasa kesepian , karena ada bi Noni yang akan menjadi teman mengobrolnya . Itu bagus ...
" Bi , sedang buat apa ?".
Jennie menghampiri bi Noni yang sedang sibuk meracik bumbu-bumbu , sepertinya wanita paruh baya itu akan memasak menu untuk makan malam nanti .
" Lho , nona Jennie sudah pulang ? Ini , bibi ingin memasak opor ayam kesukaannya nona Lisa . Tadi siang mang ntis berpesan , nona Lisa ingin makan malam dengan menu opor ayam". Jawab bi Noni tanpa menghentikan kegiatannya .
Setelah minum dan menaruh gelas kosong ke tempat cuci piring , Jennie pun bergabung dengan bi Noni . Mendengar bi Noni akan memasak makanan kesukaan Lisa , entah mengapa ada sebuah dorongan yang membuat Jennie ingin membantu bi noni untuk membuat makanan tersebut .
" Aku bantu boleh ?".
" Nona Jennie mau bantu bibi ? ". tanya bi Noni dengan nada sedikit tak percaya .
Namun Jennie mengangguk tegas , tanda ia bersungguh-sungguh ingin membantu asisten rumah tangga keluarga manoban tersebut .Mendengar perbincangan seseorang dari arah dapur , Lisa yang baru saja tiba di rumah melangkahkan kakinya ke arah sumber suara . Ia berhenti di pintu masuk penghubung antara dapur dan ruang makan .
Lisa hanya berdiri tanpa suara memperhatikan dua wanita berbeda usia yang tengah sibuk dengan peralatan masak di dapurnya .
" Minyaknya sudah panas , apalagi langkah selanjutnya bi ?". tanya Jennie dengan semangat 48.
Jelas Jennie bersemangat , ia sangat suka memasak . Apalagi menu kali ini adalah masakan indonesia yang belum pernah Jennie coba .
" Kalau minyaknya sudah panas , masukan bumbu yang sudah di haluskan" .
Jennie menuruti perintah bi Noni , ia memasukan bumbu halus yang terdiri dari bahan seperti bawang-bawangan , kemiri , jahe , dan sebagainya . Jujur Jennie tidak paham sama sekali tentang bahan masakan yang di sebutkan oleh bi Noni barusan . Ia hanya meng-iyakan dan mengaduk-aduk bumbu yang mulai mengeluarkan bau harum itu .
" Lalu kita masukan ayam dan santan ".
Bi noni memasukan bahan tersebut , dan Jennie bertugas mengaduk hingga bahan tercampur rata .
" kemudian kita masukan sereh dan daun jeruk ".
Semua bahan pun di masukan menjadi satu , Jennie tetap mengaduk-aduk supaya bumbu tidak gosong .
" Nah , dan ini yang terakhir , kita beri salam ..."Jennie diam berpikir , masih mencerna ucapan dari bi Noni padanya . Setelah di mengerti , tiba-tiba Jennie mundur selangkah lalu membungkukkan badan di depan wajan yang berisikan masakan opor ayamnya .
" Annyeong hasimnikka ..."
bi noni mengernyit tidak mengerti , lalu menepuk pelan bahu Jennie agar berdiri tegak lagi .
" Nona Jennie teh sedang apa ? Kenapa bungkuk-bungkuk sambil ngucap annyeong-annyeong di depan wajan seperti itu ?". tanya bi Noni sedikit bingung dengan tingkah laku tamu dari majikannya itu .
" bibi 'kan menyuruhku untuk memberi salam ? Y-ya aku melakukan apa yang bibi suruh ".
" Aiissshhh , bukan memberi salam seperti itu atuh . Maksud bibi teh masukan daun salam , ini daunnya kita campurkan bersama bumbu lainnya " .
KAMU SEDANG MEMBACA
IN MY WAY [JENLISA]
Short Story" Kau harus tahu , bahwa aku mampu membahagiakan mu dengan cara ku ... "