08

71 8 5
                                    

"Bakso aja"kata Elin  dilembutin.

          ********
"Yah udah ,minumannya apa ?" Tanya Arlan tersenyum  kearah pacar terpaksanya itu.

'Njirr dunia serasa milik berdua coy ' batin Mike menatap Arlan takjub,jarang Arlan terseyum

Mata nya beralih ke permpuan
Disamping Elin.
Mike terus memperhatikan gadis itu dengan tatapan yang emmm... entalah apa itu.

"Weh,diam diam baek cantik" ujar Mike  menyentak lamunan gadis itu.

"E...eh iyah" gugup Mia

"Lo gak mkan gitu?" Tawar Mike

"E...eh iyah ini mau pesan kok"

'Jantung oh jantung' batin Mia

Saat Mia ingin memesan mkanan Mike langsung menggemgam tangan nya. "Selow aja klo ma gua mah gak usah gugup" ujar Mike santai.
' ANYINNNNNGGG TANGAN GUA ,gak gue cuci nih" batin Mia salting bin malu maluin.

"Weh lo makan gak ngajak ngjak" ujar Ali sambil duduk disamping Mike.

"Lah,ngapain lo disitu Tas, duduk sini" ujar Elin menunjuk tempat disamping Mia.

"Oh, tidak bisa begitu nona Elin dia akan duduk klo gue suruh" kata Ali santay

Elin dibuat melonggo seketika,apalagi Mia dia mulut nya aja kaya gua.

"Duduk asisten didepan gua"  perintah Ali

Tasya dengan muka kya hulk tapi gak ijo duduk di depan Mike.

Elin dan Mia menatap Tasya seperti narapidana.

"Entar gue jelasin" ujar Tasya peka

" eh, mana Cika ?" tanya Tasya

"Dibawa Dion" ujar Mike

"Oh" balas Tasya.

" eh asisten pesenen gua makanan sana" ucap Ali santai

"HEH EMANG-....."

" eitsss,perjanjian" ujar Ali memotong perkataan Tasya

"Isssshh,iyah tuan Ali yang terhormat" tekan Tasya
Kemudian beranjak pergi ke ibu kantin.

Skip.

" nih makan" ujar Tasya sambil memberi nasi goreng dan jus jeruk ke Ali.

" lo aja yang makan" ujar Ali

" heh anying gua udah cape cape ngantri lo mal-...."

"Makan" ujar Ali dingin sambil menatap Tasya tajam berbeda sekali dengan tatapan Ali yang tadi. Dengan sedikit kesal dan takut Tasya dengan lahap karna memang ia belum makan.

"Nah gitu kek gue tau lo belum makan" ujar Ali tersenyum,tpi...

"Lo harus dihukum" ujar Ali menyeringai seram

Seketika ketiga gadis disana menelan ludah susah payah, tanpa sadar Elin memegang tangan Arlan dan sedikit meremas nya

Arlan pun hnya yersenyum penuh arti kearah Elin.

"E...eh maaf" ujar Eli reflek
Tapi tangan digemgam oleh Arlan.

Udahyah segitu dulu, insyaallah Nalan updet lagi.

Salam Nalan tamvan.

MY PSYCOPAT'S BOYFRIEND'S [4 FRIEND'S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang