7

343 21 4
                                    

"Apa Bry?," ucap Aletta pura-pura tidak mendengar ucapan Brylian.

"Gak," ucap Brylian cuek.

"Ehem. Si es batu udah cair ya Al?," goda Zico.

"Apaan sih Co. Gajelas amat," ucap Brylian uring-uringan.

"Hahaha. Udahlah lo ngaku aja, pertahanan lo runtuh juga kan?," ucap Zico.

"Hmm," balas Brylian sambil fokus menyetir mobilnya.

"Udah gausah marah-marah Bry," ucap Aletta sambil tertawa.

"Hmm," ucap Brylian cuek.

Aletta, Brylian, dan Zico berniat untuk nonton. Namun, Aletta ingin memakan sushi. Dengan terpaksa, mereka memakan sushi.

"Kok diem aja sih Bry? Masih marah?," tanya Aletta.

"Nggak," ucap Brylian sambil memainkan handphonenya.

"Kesel gara-gara gue gak mau nonton?," tanya Aletta sambil memakan sushinya.

"Nggak. Udah, lo makan aja. Gue gakpapa," ucap Brylian.

"Kayaknya sih gara-gara ada gue? Yaudah deh gue cabut aja," ucap Zico lalu berdiri.

"Eh lo mau kemana? Pulang naik apa lo?," tanya Aletta.

"Bisa naik ojol kok. Have fun kalian," ucap Zico lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Ekspresi wajah Brylian berubah, yang tadinya cemberut sekarang menjadi tersenyum. Aletta menyadari itu.

"Udah seneng bapak?," tanya Aletta menggoda Brylian.

"Udah, sekarang kan gue bisa leluasa ngomong tentang kita," ucap Brylian sambil menatap mata Aletta.

"Kan tadi juga bisa," ucap Aletta.

"Gaenak, ntar Zico jadi nyamuk. Kasian," ucap Brylian mencari alasan.

"Dasar," ucap Aletta sambil tersenyum.

"Gue sayang sama lo Al," ucap Brylian.

Aletta hanya memandangi Brylian seolah tidak percaya Brylian mengucapkan hal itu. "Apa?," tanya Aletta.

"Jangan pura-pura budek ah, gue yakin lo denger," ucap Brylian.

"Haha, iya iya. Tumben lo ngomong gitu, biasanya juga gue duluan," ucap Aletta sambil melanjutkan makan sushinya.

"Gue masih sayang sama lo Al, gimana kalo kita balikan aja? Gue janji gue gaakan kayak dulu lagi," ucap Brylian sambil memandangi Aletta.

"Gak ah, nanti lo kayak gitu lagi. Kita jalanin aja kayak gini dulu," ucap Aletta dengan santai.

"Tapi janji ya, lo ga boleh deket-deket ama Zico," ucap Brylian.

"Yaelah, Zico tuh temen doang kali," ucap Aletta.

"Kan semua berawal dari teman," ucap Brylian lalu menyedot minumannya.

"Iya deh iya, gue gak deket-deket Zico," ucap Aletta dengan tersenyum. "Lo lagi pms ya? Sensitif amat gak kayak biasanya yang super cuek," sambungnya.

"Gue cerewet kayak gini, karena gue sayang sama lo. Gue kayak gini cuma ke lo doang kok beneran," ucap Brylian.

"Beneran? Yang sama itu ga kayak gini yakin?," goda Aletta.

"Hm," ucap Brylian cuek.

"Yuk jalan-jalan," ajak Aletta sembari menarik tangan Brylian untuk bangun dari duduknya.

"Gamau ah," ucap Brylian.

"Ayolah Bry, aku pengen beli boba," ucap Aletta sambil memanyunkan bibirnya.

Melihat itu, Brylian semakin gemas dengan tingkah laku Aletta. "Yaudah ayo," ucap Brylian lalu menggandeng Aletta.

"Yey!" ucap Aletta.

Tangan Aletta masih digandeng Brylian. Aletta kaget karena Brylian jarang sekali melakukan hal itu.

"Mau yang apa? Gue traktir," ucap Brylian.

"Jangan dong. Gue aja yang traktir. Tadi kan lo udah nraktir gue," ucap Aletta.

"Gapapa Alettaa. Kan gue yang ajak jalan, jadi gue yang harus bayarin," ucap Brylian sambil mencubit pipi Aletta.

"Gausa Bryyy," ucap Aletta.

"Gue bayarin atau lo nanti pulang jalan kaki," ucap Brylian.

"Yaudah deh iya. Makasih ya Bry," ucap Aletta sambil tersenyum.

"Sama-sama ibu ratu," ucap Brylian.

Aletta terlihat sangat ceria sekali, Brylian merasa senang karena bisa membuat Aletta bahagia. Brylian sedari tadi menatapi Aletta dengan tersenyum.

"Apaan sih Bry, gue kan lagi minum," ucap Aletta salah tingkah.

"Gapapa tau, lagi minum aja cantik. Makanya gue liatin," ucap Brylian menggombal.

"Hmm sa ae lo mas," ucap Aletta dengan senyum.

"Pulang yuk? Gue mau ketemu sama orang tua lo," ucap Brylian.

"Ngapain?," tanya Aletta.

"Gapapa," ucap Brylian.

Aletta memasuki rumahnya diikuti dengan Brylian.

"Eh kak udah pulang?," tanya Papa Aletta.

"Iya pa," ucap Aletta.

"Halo om," ucap Brylian sambil menjabat tangan ayah Aletta.

"Papa tinggal dulu ya," ucap papa Aletta lalu pergi meninggal kan Aletta dan Brylian.

"Sana pulang ih. Udah sore nih," ucap Aletta.

"Diusir nih?," goda Brylian.

"Iya, udah sana nanti kemaleman," ucap Aletta sambil menepuk bahu Brylian.

"Oke gue pulang. tapi besok gue jemput, gue ga menerima penolakan," ucap Brylian lalu bangkit dari duduknya.

"Iyain deh biar cepet," ucap Aletta.

"Gue balik dulu, jangan kangen," goda Brylian.

Aletta hanya tersenyum sambil melihat motor Brylian menjauh dari rumahnya.





Hai-hai! Maaf updatenya lamaa :( karena author sibuk :")

Hope u like it guys 🌹

Jangan lupa vote dan comment 🌞

--Happy Reading ✔--

My Sunset 🌅 [Brylian Aldama] / (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang