1

573 51 0
                                    

Keesokan harinya, Aletta pergi ke sekolah dengan mata sembab. Aletta tidak seceria biasanya.

Tiba-tiba, di depan kelas Aletta, ada seorang lelaki yang Aletta sangat kenal dengan lelaki itu. Iya, dia adalah Brylian.

Brylian memasuki kelas Aletta dan menuju bangku Aletta yang sepi.

"Lo marah?," tanya Brylian.

"Kamu pikir aja sendiri. Aku males ngomong sama kamu, kayak batu," ucap Aletta lalu memalingkan wajahnya.

"Dia bukan siapa-siapa gue Al, plis jangan cemburu kayak gini, gue gak suka," ucap Brylian.

"Kalo gak suka kenapa aku di jadiin pacar kamu?," tanya Aletta dengan to the point.

"Karena gue sayang sama lo Al," ucap Brylian.

"Bullshit Bry, aku capek," ucap Aletta.

"Maafin gue Al," ucap Brylian.

"Iya, aku maafin kamu. Aku udah nyoba buat marah sama kamu tapi aku gabisa," ucap Aletta.

"Makasih Al, gue sayang sama lo," ucap Brylian.

"Iya,"

Brylian pun kembali ke kelasnya dan meninggalkan Aletta sendirian. Aletta sudah biasa ditinggal-tinggal sama Brylian. Brylian emang begitu sifatnya.

Jam istirahat pun berbunyi, Aletta pergi ke kelas Brylian seperti biasanya. Tetapi, Brylian tidak ada di kelasnya. Kezia mencoba mencari di kantin, dan ternyata ada Brylian. Namun, Brylian sedang dengan Zee.

"Bry?," ucap Aletta dengan nada yang lumayan keras.

"Lo ngapain disini? Mau makan juga? Yuk sini," ucap Brylian dengan santainya.

"Gak ah, aku gamau. Apalagi semeja sama cewek lain," ucap Aletta dengan nada menyindir Zee.

"Yaudah, kalo gamau gapapa," ucap Brylian seolah tak peduli.

"Kamu gak peka atau gimana sih Bry? Aku selama ini udah sabar sama kamu, sebenernya aku capek sama kamu Bry," ucap Aletta dengan nada tinggi, seolah seluruh kantin mendengar ucapan Aletta.

"Kalo lo bosen sama gue, putusin aja," ucap Brylian dengan nada tinggi.

"Oke, kalo kamu bosen sama aku ngomong aja dari dulu! Aku capek kamu giniin terus," ucap Aletta dengan nada sedikit terisak, lalu pergi meninggalkan Brylian.

Aletta memasuki kelasnya dengan mata menahan air mata. Fiona pun mendekati Aletta dan menanyakan apa yang terjadi.

"Lo kenapa Al? Brylian lagi?," tanya Fiona.

"Iya, gue putus sama dia," ucap Aletta dengan nada terisak.

"Hah? Seriusan? Alhamdulillah dong, lo akhirnya lepas dari Brylian," ucap Fiona.

"Gatau ah, gue males," ucap Aletta dengan memalingkan wajahnya.

"Have fun aja dong, gausa dipikirin lagi Bryliannya. Ntar lama-lama lo juga move on kok, gue yakin," ucap Fiona menguatkan Aletta.

"Tapi gak secepat itu Fi," ucap Aletta dengan frustasi.

"Iya gue tau, tapi kan apa salahnya mencoba, gue gamau lo liat lo kayak gini," ucap Fiona.

"Thanks ya Fi, lo sahabat terbaik gue," ucap Aletta lalu memeluk Fiona.

"Sama-sama Al," ucap Fiona sambil membalas pelukan Aletta.

Bel pulang sekolah berbunyi, Aletta melewati kelas Brylian, Aletta berharap Brylian tidak jadi memutuskan hubungannya. Aletta hanya melihat Brylian dengan Zee. Hati Aletta hancur berkeping-keping.

My Sunset 🌅 [Brylian Aldama] / (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang