temui atau tidak

5.9K 175 4
                                    

Kini jam dinding sudah hampir menunjukan pukul 4 sore. Alfareza masih saja sibuk berkutat dengan berbagai dokumen penting menyangkut bisnis yang ia jalani saat ini. Melelahkan memang, memangku tanggungjawab besar membuat ia tidak punya waktu untuk sekedar mengurusi hal yang tidak penting, menurutnya.

***

"Kak.. Kakak jadi tidak temani Ash ke toko buku? Kalau tidak Ashy bisa pergi sendiri naik taxi." Setidaknya itulah pesan singkat yang Ashlyn kirimkan pada Damien, karena sejak tadi nomor Damien mati dan tidak bisa dihubungi.

Satu jam berlalu... Ashlyn masih mencoba untuk menghubungi Damien, ia mencoba menimang apakah menunggu atau pergi. Tapi yang Ashlyn tau kakaknya itu tidak pernah ingkar janji. Mungkin terjebak macet.. Itulah yang Ashlyn yakinin.

***

Damien menghela nafas lega. Yah hasil meeting kali ini sungguh membuat ia merasa puas, sedikit melonggarkan dasi dan duduk bersandar diSofa sejenak memejamkan mata.

Tak terasa 2 jam telah ia lalui, jam yang melingkar ditangannya kini mununjukan waktu pukul 7 malam. Damien ingat bahwa ponselnya belum dia aktifkan. Ada puluhan panggilan masuk dari Ashlyn dan kekasihnya, Damien tersenyum saat membaca pesan Karina.

From Karina 15.45 :
'Hai sayang.. Semangat meetingnya. Semoga lancar, jangan lupa makan sayang' lengkap dengan tanda hati.

To Karina 19.00 :
'Iya sayang, thanks babyy...' send

Damien tersenyum, ingin menutup ponselnya tapi ia ingat ada pesan dari Ashlyn yang belum ia baca.

From Ashlyn 15.50 :
'Kak.. Kakak jadi tidak temani Ash ke toko buku? Kalau tidak Ashy bisa pergi sendiri naik taxi.'

From Ashlyn 16.00 :
'Kak Ash tunggu di Halte dekat sekolah ya'

From Ashlyn 17.30 :
'macet ya kak...? Yaudah deh Ashy naik taxi aja ya kak udah mau gelap. Ash takut nungguin kakak disini, nanti gausah nyusul Ash ke toko buku ya kak. Kakak langsung pulang aja. Ash cuma sebentar kok.'

Bukan hanya pesan-pesan itu, tapi juga banyak panggilan masuk dari Ashlyn. Damien mencoba menghubungi nomor Ashlyn tapi tidak aktif, cemas itulah yang Damien rasakan saat ini.

***

Alfareza terbangun saat dering ponselnya menyala. Sepertinya ia cukup lelah sampai tertidur diatas meja yang berisi banyak kertas-kertas.

Drttt.... Drtt.... Drtt...

Alfareza menggapai-gapai tangan mencari benda pipih yang tengah bergetar.

"Hallo!! Kau tidak menjemput Ashlyn? Kau ini lupa atau sengaja, adik ku menunggu sedari tadi dan sekarang nomornya tidak bisa dihubungi. Aku tidak mau tau kau bantu aku cari Ash" ucap Suara disebrang sana menggeram kesal, lalu sambungan telfon diputus begitu saja.

Alfareza memijat pelipisnya, apalagi kali ini.. Tidak bisakah Damien itu tidak mengganggunya barang sekejap. Diliriknya jam yang kini sudah pukul setengah delapan malam. Ia beranjak dari duduknya, mengambil kunci mobil dan keluar dari ruangan.

Hari sudah gelap, Alfareza melajukan mobilnya membelah jalanan. Saat ini ia tengah berpikir mau mencari gadis itu kemana.

Ada sedikit rasa bersalah dihatinya, namun ia berdecak dan menampik bahwa itu bukan kesalahanya, itukan adiknya Damien kenapa juga dia yang repot.

Sudah 3 mall yang Alfareza datangi yang didalamnya terdapat toko buku. Bahkan ia sudah mencari di 2 toko buku terbesar di Daerah dekat sekolah dan juga rumah Damien, tapi nihil.. Gadis itu tidak ia temui sama sekali.

Ponselnya berdering, tertanda Damien disana. Alfareza mengangkatnya terdengar suara cemas Damien dari sebrang sana.

Alfareza hanya mendengarkan cerama Damien dengan malas, tapi ia sama sekali tidak menjawab ataupun menampik ucapan Damien. Ya.. Kali ini ia akui ia terlibat dan salah.

Saat sedang mendengarkan ocehan Damien, Alfareza melihat seorang gadis berseragam SMA dengan logo sekolah Ashlyn dilengannya berjalan ditrotoar seorang diri saat ia melewatinya dia menyadari kalau itu memang Ashlyn. Damien pernah menunjukan foto adiknya itu.

Alfareza segera menepikan mobil dan turun menghampiri Ashlyn, gadis itu terlihat bingung menatap kearahnya kini.

***
Yuhuu, akhirnya bisa up juga cerita ini hehe.. Gimana gimana, semoga part ini bisa mengobati rasa rindu kalian untuk Ash dan Reza yahh. Jangan lupa tinggalkan jejak yah kawan-kawan.. Vote and Comment jika tidak keberatan😂😘

#sorrytypo

Marrying Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang