permintaan gila

10.7K 256 10
                                    

"Kakak sudah menjodohkan kamu dengan sahabat kakak. Tidak ada penolakan!! setelah kau lulus kalian akan langsung menikah"

Ctar!!!
Betapa terkejutnya Ashlyn mendengar ucapan kakaknya itu.
______________________________________

Alfarez Montelibano.

Aku sedang mengerjakan beberapa dokumenku, tiba-tiba Damien datang dan langsung duduk disofa yang ada di ruanganku.

Dia terduduk dengan wajah lesu, jas nya dia tenteng di tangan, lengan kemeja yang di kelin hingga siku dengan 2 kancing teratas yang terbuka. Sungguh penampilan yang kacau.

"Hai bung ada apa denganmu?" tanyaku heran.

"Kau tau aku sangat menyayangi Ashlyn" ujarnya

Aku mengeryitkan kening.

"Lalu?" tanya ku lagi.

"Lalu aku tidak bisa jika harus meninggalkannya Al" jawabnya.

Sungguh aku bingung, memang mau kemana dia sampai harus meninggalkan adiknya itu.

"Kau tau, aku sudah tidak muda Al aku berniat menikahi Karina. Aku bingung, aku takut jika aku menikah nanti fokusku akan terbagi" dia menjelaskan masalahnya itu.

"Memangnya berpengaruh ya" jawabku sambil bertopang dagu diatas meja.

"Tentu Al, jika aku menikah maka fokus ku juga akan terbagi untuk istriku. Aku takut jika nanti aku tidak bisa selalu ada untuk Ashlyn setiap saat" ucapnya.

Aku hanya mengangguk-anggukan kepala atas penuturannya.

"Kecuali, jika ada pria yang menggantikan aku untuk menjaganya" sambungnya, membuatku bertanya-tanya.

"Apa maksudnya" lagi-lagi aku bertanya.

"Ya jika ia menikah dia akan mendapatkan perhatian dari suaminya, aku akan lebih tenang lagi jika ada pria yang bisa menggantikan aku untuk menjaganya" sesaat setelah menjelaskan ia terdiam.

"Kalau begitu carikan dia pria yang akan kau nikahkan untuknya" aku memberikan usul.

Tiba-tiba ia bangkit dari duduknya, menghampiri ku dengan senyum sumringah diwajah nya. Membuatku meringis, ada apa denganya pasti dia sedang merencanakan sesuatu.

Ia berdiri didepan meja, menatap lurus ke arah aku dan mencondongkan tubuhnya kehadapan ku membuat aku mudur ngeri.

"Kalau begitu menikahlah dengannya! "

Deg!!
Jantungku serasa berhenti berdetak, apa yang barusan ia ucapkan? Aku yang salah dengar atau ia yang sedang tidak sadar mengucapkannya. Aku terdiam cukup lama mencerna keadaan ini.

"Apa kamu gila!! Damie, dia itu adikmu" ucap Alfareza dengan nada tinggi.

"Karna dia adik ku dan kamu itu sahabatku, makannya aku mempercayakan Ashlyn padamu. Ayolah hanya kamu laki-laki yang aku percaya, aku yakin kamu bisa membahagiakan Ashlyn" ucap Damien pada sahabatnya itu.

"Maksudku, aku... Hei dia baru berusia 17 tahun sedangkan aku 35 tahun dengar ini baik-baik Damie 35 tahun" jawab Alfareza menekan kalimat 35 tahun.

"Memangnya kenapa, Ashlyn gadis yang pintar dia cukup dewasa di usia nya yang masih 17 tahun lagipula kau juga masih sendiri. Seharusnya kau senang aku mengizinkan kau menikahi adik ku yang cantik itu. Setatus lajang mu juga akan berakhir tuan Alfareza.." ucapnya dengan senyum lebar.

"Tapi ini gila tuan Damien Nevic, aku menikahi seorang bocah" ucapku tidak percaya

"Hei usianya memang masih bocah, tapi aku yakin dia akan pantas bersanding denganmu" ucapnya menaik turunkan alis.

"Coba saja dulu, jika kalian cocok kalian akan menikah. Jika tidak.." ucapnya menggantung

"Jika tidak apa..?" tanyaku.

"Jika tidak aku tetap akan menikahkan kalian" ucapnya sambil tertawa keras.

"Sialan!!! Keluar kau" aku mulai kesal padanya.

"Woah, baiklah baiklah.. Tapi pikirkan lagi oke. Kau ini sahabataku,aku yakin hidup Ashlyn akan terjamin jika kau yang menjadi pendampinnya" ucapnya tersenyum lalu keluar dari ruanganku.

****

Ashlyn Zeelina.

Aku menangis sejadinya saat kakak ku mengutarakan ide gila itu. Sungguh aku tidak habis pikir mengapa ia bisa setega itu menjodohkan aku dengan pria berumur.

"Ash.. Kesayanganku, dengarkan aku sayang. Aku hanya ingin yang terbaik untukmu Ash" ucapnya berusaha membujukku

Aku tetap menangis tak menghiraukan ucapannya, malahan aku menutup tubuhku dengan selimut bersembunyi disana.

Aku mendengar helaan napasnya yang berat, kasur sebelahku berdenyit. Sepertinya ia beranjak dari kamarku tapi kenapa tidak terdengar bunyi pintu. Lama keheningan terjadi dikamarku.

"Ash.. Kau tau, sejak ayah dan ibu tiada aku yang merawatmu sejak kecil" ucapnya tiba-tiba.

Ya, aku ingat betul orang tua kami meninggal karna kecelakaan 13 tahun lalu saat itu usiaku masih 4 tahun dan Damien berusia 17 tahun.

Diusia yang masih 17 tahun Damien sudah bisa memimpin perusahaan peninggalan ayah, di usia itu disaat anak lainnya bersenang-senang dengan temannya Damien malah menanggung bebab yang berat.

Ia menjadi sosok kakak, Ayah sekaligus ibu bagiku disaaat bersamaan. Dia merawatku dan menjagaku layaknya aku ini permata yang amat berharga dan sangat langka.

Tiba-tiba tangisku berubah menjadi tangis haru, ya aku tau Damien sangat menyayangi ku dan aku bersyukur memiliki kakak sepertinya.

"Itulah mengapa aku sangat menginginkan yang terbaik untukmu, sunggu Ash aku khawatir jika nanti aku menikah aku takut tidak bisa selalu ada untukmu karna pastinya perhatianku akan terbagi".....

"Aku menjodohkanmu dengan Alfareza supaya ada yang memperhatikanmu nanti setelah aku menikah, setidaknya aku yakin dia akan menjagamu dengan baik seperti aku yang selalu menjagamu"....

"Tapi Ash, jika memang kau tidak mau aku tidak memaksamu Ash. Lakukan apa yang kau suka, tapi ingat ini aku sangat menyayangimu dan aku hanya ingin yang terbaik untukmu Ash. Selamat malam darl" ucapnya lalu keluat dari kamarku menutup pintu perlahan.

Aku menyibak selimutku, sebesar itukah kekhawatiran nya padaku. Tuhan.. Apa yang harus aku lakukan, jujur aku dilema, aku tidak ingin melihat kak Damien kecewa.

"Haruskah aku menerima perjodohan ini" ucapku pelan..
Perlahan rasa kantuk menyerangku, dan aku pun terlelap dalam dunia mimpi.

*****

Jangan lupa vote and comment guys, luv😘

#sorry

Marrying Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang