adab menuntut ilmu

2 0 0
                                    

📚 *ADAB MENUNTUT ILMU (PART 1)*

Bismillahirrahmaanirrahim

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menerangkan tentang Islam, termasuk di dalamnya masalah adab. '''Seorang penuntut ilmu harus menghiasi dirinya dengan adab dan akhlak mulia'''. Dia harus mengamalkan ilmunya dengan menerapkan akhlak yang mulia, baik terhadap dirinya maupun kepada orang lain.

Berikut diantara adab-adab yang selayaknya diperhatikan ketika seseorang menuntut ilmu syar’i,

*Pertama, Mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu*

_Dalam menuntut ilmu kita harus ikhlas karena Allah Ta’ala dan seseorang tidak akan mendapat ilmu yang bermanfaat jika ia tidak ikhlas karena Allah._

'''“Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar beribadah hanya kepada Allah dengan memurnikan ketaatan hanya kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan memurnikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” ''' (QS. Al-Bayyinah:5)

Orang yang menuntut ilmu bukan karena mengharap wajah Allah termasuk orang yang pertama kali dipanaskan api neraka untuknya.

_Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda, *“Barangsiapa yang menuntut ilmu syar’i yang semestinya ia lakukan untuk mencari wajah Allah dengan ikhlas*, _namun ia tidak melakukannya melainkan untuk mencari keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mendapat harumnya aroma surga pada hari kiamat._”  (HR. Ahmad)

*Kedua, Rajin berdoa kepada Allah Ta’ala, memohon ilmu yang bermanfaat*

Hendaknya setiap penuntut ilmu senantiasa memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah Ta’ala dan memohon pertolongan kepadaNya dalam mencari ilmu serta selalu merasa butuh kepadaNya.

_Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam_ menganjurkan kita untuk selalu memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah Ta’ala dan berlindung kepadaNya dari ilmu yang tidak bermanfaat, karena banyak kaum Muslimin yang justru mempelajari ilmu yang tidak bermanfaat, seperti mempelajari ilmu filsafat, ilmu kalam ilmu hukum sekuler, dan lainnya.

*Ketiga, Bersungguh-sungguh dalam belajar dan selalu merasa haus ilmu*

Dalam menuntut ilmu syar’i diperlukan kesungguhan. Tidak layak para penuntut ilmu bermalas-malasan dalam mencarinya. '''Kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dengan izin Allah apabila kita bersungguh-sungguh dalam menuntutnya.'''

_Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam_ barsabda, *“Dua orang yang rakus yang tidak pernah kenyang: yaitu (1) orang yang rakus terhdap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya dan (2) orang yang rakus terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya.” (HR. Al-Baihaqi)*

*Keempat, Menjauhkan diri dari dosa dan maksiat dengan bertaqwa kepada Allah Ta’ala*

Seseorang terhalang dari ilmu yang bermanfaat disebabkan banyak melakukan dosa dan maksiat. Sesungguhnya dosa dan maksiat dapat menghalangi ilmu yang bermanfaat, bahkan dapat mematikan hati, merusak kehidupan dan mendatangkan siksa Allah Ta’ala.

*Kelima, Tidak boleh sombong dan tidak boleh malu dalam menuntut ilmu*

_Sombong dan malu menyebabkan pelakunya tidak akan mendapatkan ilmu_ selama kedua sifat itu masih ada dalam dirinya.

'''Imam Mujahid''' mengatakan,

لاَ يَتَعَلَّمُ الْعِلْمَ مُسْتَحْىٍ وَلاَ مُسْتَكْبِرٌ

*“Dua orang yang tidak belajar ilmu: orang pemalu dan orang yang sombong”* (HR. Bukhari secara muallaq)

In syaa Allah bersambung...

والله أعلم… وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Kaji DiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang