Permintaan Terakhir

7 0 0
                                    

ini karya kedua gue yee.. ceritanya horror tapi ada romantis-romantisnya gitu.. hehehe

Baru-baru ini aku pindah rumah dari Jakarta ke Bali, ibu bilang kami pindah kesini karena ayah sedang ada pekerjaan disini untuk 1 tahun ke depan. Namaku adalah Ghaiza Putra Senopati, aku kelas XI SMA sekarang dan itupun sudah 2 kali pindah sekolah karena kami harus mengikuti Ayah ketika dia pindah kerja. Seperti kebanyakan orang yang baru pindah aku belum mengenal betul seluk beluk tempat ini dan akupun mencoba untuk menjelajahi Kuta Bali ini. Dan karena aku ini termasuk anak yang kurang suka bergantung pada orang lain, jadi aku pergi seorang diri tanpa memberi tahu ayah dan ibu.

Berbekal aplikasi Google Maps yang ada dalam handphoneku akupun bergegas pergi. Dalam perjalanan aku melihat banyak perempuan yang memakai semacam kebaya berwarna putih. Sepertinya aku tertarik dengan suasana disini yang agak tenang tak seperti Jakarta yang sangat ramai setiap harinya.

"emm... suasana yang sangat nyaman.." gumamku menghirup udara dengan penuh kenikmatan. Aku berjalan terus sampai aku menemukan sebuah taman yang sangat indah, disana banyak sekali bunga dan kupu-kupu. Aku tertarik pada taman itu, aku ingin memotret suasana alami disana kebetulan aku membawa kamera punya ayahku.

Tanpa banyak pertimbangan aku kesana, disana aku melihat banyak sekali kupu-kupu dan disana juga ada bangku taman yang masih bagus terawat. Akupun duduk disana sambil memotret bunga yang berwarna warni, namun ekor mataku menangkap ada bayangan seorang gadis cantik sedang duduk di bangku taman di samping ku. Karena penasaran akupun berbalik, ternyata benar benar ada seorang gadis yang sangat cantik sekali, dia seumuran denganku dia memakai gaun putih santai yang sangat indah rambutnya panjang berwarna hitam seperti rambutku. Dia memperhatikanku dan kamera yang ada di tanganku, karena penasaran dengan tingkahnya akupun bertanya.

" Ada apa? Apa ada yang salah dengan penampilanku?" tanyaku, dia sedikit terkejut dengan pertanyaaku namun setelah itu dia tersenyum. " Tidak, Bukan apa-apa kok." Jawabnya sambil melihat birunya awan diatas.

Merasa sudah terlanjur bicara akupun mengenalkan diri, " Namaku Ghaiza aku baru pindah ke sini, dan kamu?" tanyaku padanya dia kembali menatapku lalu tersenyum lagi " Namaku Ataxia, aku tinggal dekat taman ini. Oh ya, apa kamu mengambil gambar bunga-bunga itu? " tanyanya menunjuk kamera yang kupegang dari tadi. " Ya, karena aku suka Fotografi dan aku juga suka pemandangan alami ini," kataku sambil menatap kearah bunga dan kupu-kupu yang sedari tadi ku foto.

" Kau sangat hebat, aku bahkan tak sempat memotret momen alami ini." ujarnya dengan wajah lesu, " Jadi kau mau foto ini? Kalu mau akan aku kasih nanti. Eh tapi kan rumahmu dekat jadi kamu bisa mengambil fotonya kapanpun." Ucapku sambil tersenyum ke arahnya. Dia pun tersenyum ke arahku,lalu berkata " Apakah kita bisa berteman? Kau baik sekali padaku, sampai saat ini baru kau seorang yang menawariku foto dengan senang hati." Katanya sambil tersenyum lagi kearahku, aku sangat senang bahwa aku bisa mendapatkan teman di hari pertama pindah. " Baiklah kita sekarang berteman, kau tak perlu sedih lagi aku akan memberimu foto ini nanti." Ucapku kepadanya dibarengi dengan senyuman.

Tak terasa waktu telah beranjak sore, aku yakin pasti ibu dan ayah mencari-cariku. Akhirnya aku pamit kepada Ataxia, teman baruku untuk pulang besok aku akan ke taman ini lagi untuk memberinya foto, aku sudah berjanji. Aku pun pergi meninggalkannya, tak kusadari bahwa setelah aku pergi dia menangis dan air mata mengalir membanjiri pipinya, tak kusadari pula bahwa itu bukan air mata tapi darah. Ya, aku tak menyadarinya sama sekali.

" Ghaiza, aku senang permintaan terakhirku bisa terwujud. Walaupun sekarang aku sudah mati." Ucap Ataxia sambil berlalu dari taman tersebut...

Horror StoryWhere stories live. Discover now