Aku dipermainkan semesta.
Ternyata kamu adalah hal yang tak akan pernah menjadi nyata.
Kamu hanya singgah, dan imajinasiku selalu menginginkan kita untuk jadi selamanya.Kamu hidup dalam setiap hembus napas;
dalam setiap bait sajak yang aku buat— kamu adalah tokohnya.
Tapi tuan, kamu tak paham sajak.
Pahammu hanya membuat pipiku bersemu merah, lalu pergi begitu saja.—i.f
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik Pesan
PoetryRinaian aksara ini untukmu- bagian tersendu dalam hatiku yang terkadang masih pilu. Tertulis agar kamu memahami, bahwa rasa tak mudah pergi; tak mudah berpaling. Semoga pandangmu singgah pada pesan yang selama ini tak terungkap.