Curious

573 43 1
                                    

Gaara tidak mengerti apa yang dimiliki gadis kecil itu a.k.a Hinata karena mampu membuatnya tidak dapat mengalihkan pandangannya,tapi sekali lagi dia menggelengkan kepalanya mencoba mengenyahkan bayang-bayang Hinata yang begitu sempurna.

"Argggg....apa yang aku pikirkan" gara sedikir mencengkram rambut depannya karena tidak dapat melupakan gadis itu.
"Kau kenapa?. Apa sekarang kau sudah tidak waras?" Tanya kankurou karena melihat kelakuan adiknya yang menurutnya sangat jauh dari kata normal.

Kankurou selalu beranggapan jika adiknya tidak bersikap ceuk,dingin dan angkuh itu pertanda jika adiknya sudah tidak waras (kakak durhaka). Sebenarnya kankurou tau apa yang menyebabkan adiknya bertingkah tidak sewajarnya,semua itu karena gadis kecil yang hadir dalam acara kunjungan di perusahaannya.

"Haaahhhhh....." Sekali lagi Gaara menghembuskan nafasnya dengan kencang membuat kankurou semakin penasaran.
"Sebenarnya kau ini kenapa Gaara" kankurou sedikit risih dengan tingkah laku adiknya
"Aku keluar dulu...kau urus semua pekerjaan ini" titahnya tanpa menunggu persetujuan dari sang kakak dan kankurou hanya melongo tak percaya.

Sudah satu Minggu sejak kunjungan murid-murid dari sekolah Hinata Gaara tidak bisa mengenyahkan bayang-bayang Hinata dalam benaknya dan lusa Gaara harus berkunjung ke Konoha yang artinya sekolah Hinata berada,ntah kenapa Gaara menjadi tidak sabar menunggu keberangkatannya.

Hari keberangkatan Gaara dan beberapa staff perusahaannya tiba mereka berangkat dalam satu mobil terkecuali Gaara yang lebih memilih mengendarai mobil kebanggaannya. 4 jam dalam perjalanan cukup menguras energi mereka dan hari ini mereka lebih memilih beristirahat disalah satu hotel bintang 5 dipusat kota.

"Kau mau kemana Gaara" kankurou bertanya ketika melihat Gaara berjalan menuju lobby
"Hnn...mencari angin segar" ucapnya tanpa menatap kankurou
"Jangan terlalu lama.kau harus banyak beristirahat" kankurou mengingatkan
"Hn" jawabnya singkat

Gaara lebih memilih berjalan kaki untuk menikmati harinya,dia berjalan menuju salah satu cafe yang cukup ramai di sore hari ini. Setelah memasuki cafe Gaara memesan salah satu kopi tanpa gula kesukaannya dan dia duduk disalah satu kursi yang menghadap ke arah lapangan basket taman. Gaara sedikit memicingkan mata untuk memperjelas penglihatannya,Susana Gaara melihat gadis yang selalu mengusik harinya tengah diseret seorang lelaki berambut pirang dan tanpa menunggu lama Gaara pun berlari keluar kafe setelah meletakkan beberapa lembar uang.

"Le...lepas naru-to" Hinata mencoba melepaskan genggaman tangan Naruto yang begitu menyakitkan dipergelangan tangannya
"Jangan harap" Naruto terus menyeret Hinata menuju ujung lapangan

Naruto menghempaskan Hinata ke pinggiran pembatas lapangan dan berjalan mendekati Hinata yang sedang mengelus pergelangan tangannya.

Naruto menghempaskan Hinata ke pinggiran pembatas lapangan dan berjalan mendekati Hinata yang sedang mengelus pergelangan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lepas na...naruto-kun,sa-sakit" Hinata merintih ketika wajahnya dipaksa menghadap Naruto
"Sakit kau bilang, kau gadis kecil yang telah membuat namaku buruk dihadapan semua orang" ucapnya penuh amarah
"Ap-apaa maksudmu?" Tanya nya bingung
"Jangan bersikap polos didepanku,sialan" Naruto semakin emosi dengan pertanyaan Naruto
"A-aku su-sungguh tidak tau apa-apa" ucapnya ketakutan
"BERHENTI BERPURA-PURA HYUGA" Naruto berteriak tepat didepan wajah Hinata membuat Hinata semakin ketakutan dan menangis
"Hiks...hiks.... A-ak...." Ucapnya disertai isakan
"Kau yang melaporkan tentang botol alkohol yang ada dibelakang sekolahkan" Naruto sudah tak dapat menahan emosinya dan bersiap menampar Hinata
Happ...
"Pengecut" ucapnya dingin dan Naruto secara otomatis melihat siapa oarang yang telah berani menahan tangannya
"Siapa kau?" ucap Naruto semakin emosi
"Lepaskan gadis itu" ucapnya tanpa menjawab Naruto dan Hinata menatap Gaara dengan mata yang sembab
"Dia kan....." Ucapnya dalam hati
"Arrrgggg.....lepaskan sialan" Naruto menyentak tangan Gaara yang tengah memegangnya dan melepaskan cengkeramannya pada wajah Hinata
"Apakah anak muda sekarang memang suka menyakiti seorang gadis" ucapnya sarkas
"Bukan urusanmu" balas Naruto
"Kalau yang kau sakiti gadis ini maka ini menjadi urusanku" Gaara menatap tajam Naruto
"Sialaaaaan....." Teriaknya dan bersiap memukul Gaara
Buuughhhhh.....
"Akhh..." Gaara lebih cepat menghindar dari pukulan Naruto dan berbalik memukul wajah Naruto
"Pergilah bocah sebelum aku mengajakmu lagi" ucapnya dingin
"Ini belum berakhir...dan kau sialan,ku pastikan kau menyesal" tunjuk Naruto kepada Hinata dan setelahnya Naruto pergi meninggalkan Hinata dan Gaara
"Kau baik-baik saja" tanya Gaara
"Hmm.....a-arigatou sabaku-san" ucapnya dan Hinata mengenal Gaara adalah CEO perusahaan yang mereka kunjungi beberapa Minggu kemarin
"Hn" ucapnya singkat

Hinata merasa beruntung karena bisa selamat dari Naruto, Hinata sungguh tidak menyangka kenapa Naruto menuduhnya tentang hal itu karena yang Hinata tau yang kemarin melapor kepada kepala sekolah adalah Shizuka dan teman-temannya,tapi kenapa jadi Hinata yang dituduhnya dan yang membuatnya semakin bingung kenapa CEO dari sabaku corp bisa berada disini.

"Hei...kau melamun" Gaara sedikit mengguncang tangan kanan Hinata karena dari tdi Hinata tanya melihatnya
"Akh..." Hinata merintih karena tangannya yang sakit
"Kau terluka" Gaara menarik tangan Hinata yang tadi digenggam Naruto
"Sa-sakit..." Ucapnya menahan sakit
"Tanganmu memar,ayo ikut denganku" Gaara langsung menggenggam tangan kiri Hinata
"Ta-tapi kita mau kemana?" ucapnya sedikit bingung

Gaara tidak menjawab pertanyaan Hinata dan terus berjalan dengan menggenggam tangan Hinata. Selama 15 menit mereka berjalan tanpa ada yang memulai untuk berbincang,Hinata terus bertanya-tanya dalam hati kemana Gaara mau membawanya dan Gaara bingung apa yang harus diucapkannya. Gaara sedikit melirik tangannya yang masih menggenggam tangan Hinata dan sedikit tersenyum karena gadis kecil itu sama sekali tidak menolaknya

"Hei...Gaara" kankurou memanggil Gaara yang berjalan di lorong hotel dengan menggenggam tangan seorang siswi sekolah
"Bukankah dia gadis yang waktu itu" gumamnya semakin heran
"Sa-sabaku-san kenapa kita harus kesini" Hinata sedikit memberontak dan merasa takut karena Gaara membawanya menuju salah satu kamar hotel
"Diamlah" ucapnya acuh
Klikk...
Pintu otomatis terbuka setelah Gaara menempelkan kartu diatas gagang pintu
"Duduklah" setelah mengatakan itu Gaara segera menuju kotak p3k yang tersedia didekat pintu kamar mandi

Hinata terus memperhatikan Gaara yang berjalan menuju pintu kamar mandi dan Hinata segera mengalihkan pandangannya melihat isi kamar hotel yang luar untuk ditinggali 1 orang ini

"Mana tanganmu" Hinata sedikit terperanjat karena Gaara telah berada dihadapannya dengankotak obat p3k,wadah berisi air hangat dan handuk kecil ditangan kirinya
"Akh...." Hinata meringis ketika Gaara mengompres lengannya yang memar
"Tahan sedikit" ucapnya yang masih mengompres luka Hinata dengan hati

Gaara mengobati Hinata dengan telaten dan Hinata hanya mampu menunduk dan memperhatikan bagaimana Gaara begitu sangat hati-hati mengobatinya,ada rasa asing dalam hatinya ketika untuk pertama kalinya Hinata diperlakukan selembut ini oleh seseorang. Padahal ayahnya saja hanya akan membiarkan apapun yang terjadi pada Hinata, rasa hangat tiba-tiba menjalar dihatinya karena perlakuan Gaara.

"Sudah selesai" Gaara berdiri dengan membawa semua peralatan yang dia gunakan untuk mengobati Hinata
"Arigatou sabaku-san, maaf saya harus cepat pulang ini sudah hampir malam" tiba-tiba Hinata merasa gundah karena melihat hari semakin gelap
"Hn..biar aku mengantarmu" Gaara segera mengambil kunci mobilnya yang tersimpan diatas balas
"Tidak perlu tuan,saya tidak ingin merepotkan Anda" Hinata merasa tidak enak hati karena perlakuan Gaara
"Cepatlah sebelum hari semakin gelap" Gaara terus berjalan menuju pintu dan mau tidak mau Hinata mengikuti langkah Gaara dibelakangnya

Selama perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan karena Hinata merasa gundah dan terus memperhatikan jalan melalui kaca disampingnya. Gaara sesekali melirik Hinata yang terlihat sangat gugup ntah itu karenanya atau ada hal lain yang sedang difikirkan gadis itu. Setelah 1 jam perjalanan yang penuh dengan kemacetan akhirnya mereka sampai didepan salah satu gerbang yang sangat tinggi dan didepannya terdapat Mension yang sangat besar dengan beberapa hiasan yang sepertinya terbuat dari emas.

Setelah gerbang dibuka akhirnya Gaara memarkirnya mobilnya sedikit jauh dari mansion karena permintaan Hinata, setelah mengucapkan terima kasih Hinata segera keluar dan berjalan menuju rumah besar yang didepan pintunya sedang berdiri seorang pria dengan seorang gadis kecil yang tengah menyeringai kearah Hinata. Dan setelah Hinata berhadapan dengan pria itu betapa kagetnya Gaara karena melihat Hinata ditampar hingga terjatuh dan Gaara melihat orang itu tengah memarahinya karena terlihat dari raut wajah pria itu yang menatap Hinata penuh kebencian.







TBC





Sorry kalau garing mood nya lagi ga tentu nih. Jgan lupa like dan comment ya guys
_
_
_
_
_

2/9/2019

one heart make me stayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang