Rumah baru

465 45 3
                                    


Terima kasih yang udah baca cerita aku khususnya untuk yang vote and coment.
Arigatou.........
Akhir-akhir ini lagi banyak kerjaan nih untuk event akhir bulan ini. Idenya si udah numpuk bgt di otak tapi apalah daya kerjaan harus selesai malam ini juga.

Sorry jadi curhat langsung aja ya guys...

















Pernikahan antara Gaara dan Hinata hanya dilaksanakan secara sederhana tanpa pesta dan tamu undangan yang membeludak. Pernikahan hanya dihadiri keluarga Hyuga dengan beberapa tetua dan kedua kakak Gaara,karena kesempatan kedua belah pihak keluarga dengan alasan Hinata yang tentunya masih ingin melanjutkan sekolahnya dan tentu saja keluarga Hyuga yang tidak ingin menghamburkan uangnya hanya untuk Hinata.

Setelah prosesi sakral di kuil keluarga Hyuga dan sedikit jamuan dari pihak Hyuga untuk pihak sabaku akhirnya Gaara membawa Hinata untuk tinggal di apartemen yang disewanya sampai Hinata lulus dari senior high school. Setelah sampai Gaara segera merebahkan tubuhnya di sofa ruang tv dan Hinata berjalan kearah dapur,setelah beberapa saat Hinata membawa dua gelas ocha yang masih mengepulkan asapnya.

Begitu sampai Hinata menatap Gaara yang sedang tertidur di sofa dengan lengan kanannya yang menutupi kedua matanya. Hinata sedikit ragu untuk mendekat karena merasa Gaara membutuhkan istirahat setelah prosesi pernikahan yang sedikit rumit ala Hyuga.

"Kenapa berdiri disitu,kemarilah" tanpa melihat pun Gaara tau jika Hinata sedang menatapnya karena Gaara mencium wangi dari ocha panas yang dibawa Hinata
"Ha-ha'i..." Akhirnya Hinata mendekat setelah keterkejutannya dengan ucapan Gaara yang dikiranya tengah tertidur.

Setelah mendengar bunyi dari gelas yang ditaruh di atas meja Gaara pun mengubah posisi tidurnya dan menatap Hinata yang sedang berdiri dengan memeluk nampan yang dibawanya.
"Duduklah" gaara memberi isyarat Hinata agar duduk disebelahnya dengan menepuk sofa
"Ah... Ha'i" Hinata menundukkan wajahnya setelah duduk disebelah Gaara

Gaara mengambil nampan yang dari tadi diperlukan Hinata dan kembali merebahkan kepalanya di atas paha Hinata. Jangan tanya bagaimana reaksi Hinata karena ia benar-benar terkejut dengan tindakan Gaara.

"Biarkan seperti ini untuk beberapa saat" Gaara menutup matanya dan merubah posisi tidurnya menjadi mengadap perut Hinata

Hinata hanya mampu melongo dan kembali menundukkan wajahnya dengan rona merah yang telah menghiasi wajahnya karena posisi Gaara yang saat ini menghadap perut rampingnya. Gaara sangat menyukai harum tubuh Hinata yang sangat menenangkan baginya, dengan rakus garaa menghirup harumnya tubuh Hinata dan tanpa sadar sedikit menggesekkan hidungnya ke perut Hinata yang sontak membuat Hinata sedikit terpekir karena geli.

"Ah... Maaf" karena sadar akan keterkejutan Hinata akhirnya Gaara pun kembali mendudukkan tubuhnya.

Untuk menghilangkan kecanggungan antara mereka Gaara mengambil gelas ocha yang dibawa Hinata dan meminumnya.

"Besok aku akan kembali ke suna" Gaara berbicara dengan memandang gelas yang masih dipegangnya
"Benarkah?" Sontak Hinata melihat ke arah Gaara
" Iya karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan" gaarapun nengokkan wajahnya kepada Hinata yang membuat Hinata kembali menundukkan wajahnya.
"A-apa ga-gaara-san akan la-lama" Hinata sedikit merutuki ucapannya karena hal itu membuatnya seperti wanita yang sangat kesepian.
"Ya...karena aku akan pulang di akhir pekan" Gaara sedikit tersenyum karena melihat Hinata yang merona karena ucapannya sendiri
"Ah...be-begitu" Hinata benar-benar canggung karena Gaara terus memperhatikan nya
"Hnnn...." Gaara kembali meminum ochanya
"Ga-gaara-san su-suka masakan a-apa" untuk mengurangi kegugupannya Hinata lebih baik menanyakan apa yang Gaara suka
"Kau bisa memasak" Gaara sedikit terkejut dengan apa yang Hinata tanyakan.apakah Hinata bisa memasak.itulah kira-kira yang Gaara fikirkan
"I-iya" Hinata bertambah gugup karena Gaara menatapnya dengan intens
"Apapun yang kau masak akan aku makan" Gaara sedikit terkikik dan secara spontan sedikit mengacak poni tebal Hinata

one heart make me stayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang