Up lagi ah sorry terlalu lama hibernasinya. Tiba2 suka ngerasa jenuh ditambah kegiatan yang sedang menumpuk.
So mari nikmati kembali cerita tak bermutu dari koh.
-
-
-
-
-Gaara melihat Hinata yang sedang berusaha terbangun setelah ditampar ayahnya,tanpa fikir panjang Gaara segera keluar dari dalam mobilnya dan menghampiri Hinata lalu membantunya untuk bangun
"Apa kau baik-baik saja" tampak jelas raut kekhawatiran diwajah Gaara
"Sa-saya baik-baik sa-saja sa-sabaku-san...." Ucap Hinata lirih
"Tapi bibirmu berdarah" Gaara menyentuh sudut bibir Hinata yang mengeluarkan sedikit darah
"Jagan campuri urusan keluargaku" ucap hiashi dingin
"Selama hal itu menyangkut Hinata,maka ini menjadi urusanku" balas Gaara tak kalah dingin
"Kau fikir kau siapa,HAH?" Hiashi tak mampu menahan amarahnya
"Hmm...anda yakin ingin tau siapa saya" Gaara sedikit menyeringai
"Su-sudah sa-sabaku-san le-lebih baik an-anda pulang" ucap Hinata dengan wajah memelas
"Diam kau anak tidak bergu..." Ucap hiashi terpotong
"Saya calon suami anak anda" ucap Gaara dengan mantap
"A-ap-apa?" Hinata terkejut dengan apa yang Gaara ucapkan
"Khe.....tidak kusangka ada juga yang mau dengan gadis tidak berguna sepertinya" ucap hiashi meremehkan tanpa menyadari keterkejutan Hinata
"Apa maksud ucapan anda" Gaara mulai geram dengan sikap hiashi yang selalu merendahkan Hinata
"Kau tidak mengerti?.tak kusangka lelaki yang terlihat pandai sepertimu memiliki selera seperti anak ini" ucap hiashi sarkas dengan seringai meremehkan
"To-tolong an-anda pergi sabaku-san" ucap Hinata dengan mata yang berkaca-kaca
"Baiklah jika kau memang calon suaminya.segera hubungi keluargamu aku ingin pernikahan kalian dilaksanakan Minggu depan" setelah mengatakan itu hiashi meninggalkan Hinata yang masih mematung karena mendengar ucapan sang ayah.
"A-apa maksud u-ucapan an-anda sabaku-san" akhirnya pertahanan Hinata hancur dan Hinata mulai meneteskan air matanya
"Kau dengar sendiri apa yang ayahmu ucapkan,maka persiapkan dirimu. Tiga hari lagi keluargaku akan datang untuk melamarmu" setelah mengatakan itu gaara pun beranjak dari hadapan HinataSetelah melihat Gaara melajukan mobilnya Hinata segera memasuki mansion dan memasuki kamarnya. Gaara sendiri tidak menyangka jika niat awalnya yang ingin menolong Hinata malah berakhir dengan dirinya yang akan segera menikahi gadis itu Minggu depan. Gaara segera kembali ke hotel dan bertemu dengan kankuro. Gaara menjelaskan apa yang terjadi selama dirinya pergi.
"Apa kau gila hah...." Kankuro tidak marah hanya terkejut dengan apa yang Gaara ucapkan
"Hn..." Ucap Gaara tak ingin menimpali apa yang di ucapkan kakak keduanya
"HAHH.... Setelah menyelesaikan ini kita harus segera pulang dan menjelaskan semuanya kepada temari-nee" helaan nafas terdengar dari kankuro karena dirinya tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi kakak tertuanya itu
"Hn..." Gumam GaaraKeesokan harinya setelah menyelesaikan pertemuannya dengan koleganya itu Gaara beserta rombongannya kembali ke suna. Kankuro segera menemui Temari untuk mengatakan semua yang terjadi kepada adik bungsunya itu.
"Benarkah......" Temari tak mampu menyembunyikan keterkejutan nya
"Iya,selain melebarkan sayap sabaku corp di Konoha kita juga akan mendapatkan anggota baru" sebenarnya kankuro merasa senang karena adiknya akan segera berkeluarga
"Akhirnya kita akan kedatangan anggota keluarga baru" ucap Temari dengan hirang
"Tapi masalahnya Hinata itu masih berusia 17 tahun dan dia masih berstatus pelajar" kankuro kembali termenung
"Jadi Gaara dan gadis itu memiliki rentang usia yang cukup jauh" Temari menampilkan pose bergulirnya
"Ya dan besok kita harus melamar gadis itu" timpal kankuro
"Apaaaaa?. Secepat itu" Temari kembali terkejut dengan fakta yang baru dia ketahui
"Hn..." Gaara mulai jengah mendengar respon yang menurutnya berlebihan dari kedua kakak nyaAkhirnya Gaara memutuskan memasuki kamarnya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya. Gaara mulai memikirkan bagaimana kehidupannya setelah menikah dan bagaimana dengan Hinata yang saat ini masih berstatus pelajar. Sedangkan disisi lain Temari dan kankuro sedang sibuk mempersiapkan lamaran untuk gadis itu,Temari begitu antusias mempersiapkan segalanya setelah melihat foto Hinata yang ditunjukkan oleh kankuro.
Hari lamaranpun tiba,Gaara ditemani Temari,kankuro dan Shikamaru. Sejak kecil kedua orang tua mereka telah meninggal dunia karena sebuah kecelakaan kapal pesiar yang mereka gunakan untuk libur musim panas dan sejak itu Temari sebagai anak sulung mengurus kedua adiknya.
"Ternyata kalian datang" ucap hiashi dengan seringainya
"Tentu sesuai dengan apa yang anda inginkan" Gaara ikut menyeringai
"Masuklah" ucap hiashi mempersilahkanHiashi membawa keluarga sabaku kedalam ruang tamu,saat ini Temari duduk berdampingan Gaara dan kankurou duduk berhadapan dengan Shikamaru,sedangkan hiashi duduk berhadapan dengan Temari dan Gaara. Setelah sedikit berbincang hiashi memerintahkan kepada salah satu maid untuk memanggil Hinata dan tak lama Hinata pun telah berada dihadapan ayah dan para tamunya.
Hinata hanya mampu menundukkan wajahnya,denga sekuat tenaga Hinata menahan air matanya agar tidak terjatuh. Setelah mengalami pembicaraan yang disertai sedikit perdebatan akhirnya telah diputuskan 4 hari lagi Gaara dan Hinata melangsungkan pernikahannya. Tak ada pembicaraan mengenai pesta meriah karena hiashi ingin pernikahan ini hanya dihadiri oleh kedua belah pihak keluarga saja,awalnya Temari dan kankuro menolaknya maka dari itu terjadilah perdebatan diantara mereka. Sejak awal pembicaraan ini di mulai Hinata hanya menundukkan wajahnya dengan linangan air mata yang tak henti menuruni pipi gembulnya dan Gaara menyadari itu karena Gaara memperhatikan Hinata sejak gadis itu berada diantara mereka.
Setelah menyelesaikan pembicaraan hiashi meminta mereka untuk mengikuti jamuan makan siang walaupun sebenarnya hiashi sangat menginginkan mereka semua cepat meninggalkan mansionnya. Hinata masih saja menundukkan wajahnya dan hal itupun sangat disadari Shikamaru. Walaupun Shikamaru terlihat malas mengikuti acara lamaran ini tapi Shikamaru menyadari sikap hiashi yang begitu dingin terhadap Hinata.
Setelah selesai makan siang akhirnya keluarga sabaku pun memutuskan untuk kembali dan akan datang kembali pada acara pernikahan antara Gaara dan Hinata. Gaara masih memperhatikan Hinata dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Hinata,bisa kita berbicara sebentar" ucap Gaara dengan disertai genggaman ditangan Hinata
"Ah.... I-iya" akhirnya Hinata pun menurut dan mengikuti langkah Gaara untuk menjauhi seluruh anggota keluarganya dan hiashi
"Maaf membuatmu berada dalam masalah seperti ini" Gaara bingung harus memulai dari mana dan akhirnya hanya kata itulah yang mampu Gaara ucapkan
"I-ini bukan sa-salah anda,ha-harusnya sa-saya yang meminta ma-maaf karena sa-saya an-anda harus menikahi ga-gadis seperti sa-saya" kembali air mata Hinata menetes dan dengan cepat Gaara memegang wajah Hinata
"Mungkin ini yang terbaik untuk kita berdua" gaara menghapus air mata Hinata dengan ibu jarinyaSetelah menghapus air mata Hinata Gaara menatap Hinata dengan intens dan Hinata pun balik menatap kedua mata Jade Gaara yang menurutnya sangat mempesona. Karena menyadari posisi mereka saat ini Hinata segera menundukkan wajahnya dan Gaara tersenyum melihat Hinata yang menurutnya begitu polos
Cup....
Sekilas Gaara mencium kening hinata dan hal itu membuat Hinata langsung mendongakkan wajahnya karena terkejut dengan hal yang dilakukan Gaara dengan tiba-tiba.-
-
-
-
-
TBCHufffff....... Yeay jangan lupa vote and coment ya guys
KAMU SEDANG MEMBACA
one heart make me stay
RomantizmGaara tidak pernah sedikitpun berfikir untuk menetapkan hati pada siapapun.sakit karena dikhianati menjadi pemicu segalanya,cukup satu kali dan dia tidak ingin hal itu terjadi untuk kedua kalinya. pair : Gaara x Hinata