.
.
.
.
.Sudah menjadi kebiasaan bagi Hinata bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan sebelum berangkat sekolah. Saat ini Hinata masih menyamankan kelopak matanya untuk terbuka sepenuhnya,merasa sedikit sesak sedang Hinata rasakan karena ada sesuatu yang menindih perutnya. Hinata tolehkan pandangannya dan dapat Hinata lihat ada sebuah lengan yang memeluknya dengan sangat erat. Hinata sedikit terkejut dan melihat kesampingnya dimana Gaara masih setia menutup matanya dengan nafas teratur. Dengan posisi mereka yang sangat dekat membuat Hinata kembali mengerjakan kelopak matanya,jika dilihat lebih dekat Gaara memiliki paras yang sangat tampan. Hinata merutuki dirinya karena sempat terpaku dan mengagumi ketampanan laki-laki yang saat ini telah menjadi suaminya.
Dengan perlahan Hinata menyingkirkan lengan Gaara diatas perutnya dan setelah terlepas Hinata segera memasuki kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok giginya setelah itu melanjutkan membuat sarapan. Hinata sedikit menimbang apa kiranya yang akan dia sajikan kepada suaminya dan jika mengingat sekarang ini dirinya telah bersuami membuat rona merah dikedua pipi nya muncur kembali. Tak ingin membuang waktu percuma hinata putuskan untuk membuat nasi goreng dengan ekstra tempura dan jus strawberry.
Didalam kamar Gaara sedikit menggeliat dan mendudukkan dirinya di atas kasur, wangi dari bumbu yang Hinata masak mengusik Indra penciumannya dan membuat Gaara segera bangun dari peraduannya. Dengan segera Gaara memasuki kamar mandi dan segera bersiap karena pukul 10 pagi ini Gaara harus segera berangkat. Setelah 20 menit akhirnya Gaara pun siap dengan setelan kemeja berwarna biru muda dan celana bahan berwarna hitam yang begitu pas pada tubuh jangkungnya.
Berjalan menuju sumber bau masakan Gaara melihat sang istri tengah membuat jus strawberry dan tanpa sadar Gaara menyunggingkan senyum nya melihat Hinata yang begitu telaten menyiapkan menu sarapan pagi ini. Melangkah secara perlahan Gaara merasa ingin mencium kembali harum dari rambut Hinata,apalagi saat ini rambut Hinata diikat secara asal dengan beberapa anak rambut yang tak ikut terikat membuat penampilan Hinata begitu mempesona. Pandangan Gaara jatuh pada leher jenjang Hinata yang begitu mulus membuat Gaara ingin sekali menghirup dalam aroma dari leher jenjang itu. Sedikit meneguk ludah dan akhirnya Gaara menggelengkan kepalanya untuk mengusir fikiran konyol yang secara kurang ajar merusak paginya.
"Ah ga-gaara-san" Hinata terpekik melihat Gaara telah berada beberapa langkah dibelakangnya
"Apa yang kau masak Hinata" tanya Gaara tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Hinata
"Ha-hanya nasi goreng dan jus strawberry,a-aku harap ga-gaara-san su-suka" Hinata menjawab dengan menundukkan wajahnya karena Gaara memandangnya dengan intensTanpa menjawab Gaara lebih memilih duduk di kursi yang berada di meja makan dekat dengan tempat Hinata memasak dan Hinata segera menyajikan apa yang telah dimasaknya. Gaara dan Hinata makan dalam diam tanpa satupun yang mengeluarkan suaranya dan Gaara begitu menikmati masakan yang telah Hinata buat,menurutnya ini adalah masakan paling enak yang pernah dia makan karena selama ini Gaara hanya memakan apa yang disediakan Temari.
Setelah selesai menikmati sarapan Hinata segera membersihkan sisa sarapan mereka dan memilih kembali ke kamar untuk bersiap kesekolah, sedangkan Gaara lebih memilih menikmati kopi yang Hinata buat untuknya. Setelah cukup lama bersiap akhirnya Hinata kembali dengan seragam sekolah,Hinata menghampiri Gaara yang masih menikmati kopinya. Ketika Hinata telah berdiri dihadapan Gaara membuatnya tercengang melihat penampilan dengan seram sekolah,rambut hitam kebiruannya diikat tinggi dengan beberapa anak rambut yang membingkai wajahnya dan tanggapan Gaara untuk penampilan garaa adalah "menggemaskan" seakan membuatnya ingin melahap Hinata saat ini juga.
"Ga-gaara-san" panggilnya karena garaa terus memperhatikannya tanpa berkedip
"Gaara-san" panggil Hinata kembali dengan suara yang sedikit dikeraskan
"Ah ya,kau sudah siap" Gaara cukup terkejut mendengar lengkingan suara Hinata
"Hmm" Hinata hanya mengangguk untuk menanggapi pertanyaan Gaara
"Baiklah ayo aku antar" Gaara bangkit dari duduknya dan berjalan mendahului Hinata
KAMU SEDANG MEMBACA
one heart make me stay
RomanceGaara tidak pernah sedikitpun berfikir untuk menetapkan hati pada siapapun.sakit karena dikhianati menjadi pemicu segalanya,cukup satu kali dan dia tidak ingin hal itu terjadi untuk kedua kalinya. pair : Gaara x Hinata