🍁; first meet

506 48 0
                                    


Hari yang indah, musim semi. Musim yang selalu gadis itu hindari, pengalaman buruk nya dimasa lalu tentang musim semi memang tidak luput dalam ingatannya yang berkaitan dengan orang tua nya di Jepang.

Sepertinya hari ini gadis itu hanya akan terdiam di rumah dan menghabiskan waktu dengan menonton drama atau bermain game sepuasnya.

“Aish musim semi”

Sakura mengeluh saat menatap tirai jendelanya yang menampakkan dedaunan berguguran dan angin sepoi yang ikut masuk ke dalam kamarnya.

Tapi, bagaikan takdir buruk Sakura baru mengingat bahwa hari ini ada kelas tambahan mata kuliahnya. Kalau sudah begini bagaimana cara menghindari musim semi?

“Sial, kelas tambahan mr.choi” dosen killer yang amat Sakura tidak suka, cara mengajar yang tegang dan tatapan matanya yang tajam selalu saja membuatnya tidak paham materi itu.

Baiklah, demi masa depan yang cerah gadis itu bersiap pergi kelas tambahan. Walaupun tidak bersemangat, setidaknya hatinya tergerak untuk menuntut ilmu.

“Som, Mingkyu ada kelas tambahan?” tanya Sakura dengan wajah berharap mendapatkan tebengan.

“Mingkyu udah pergi kak” Sakura mendesah pelan, jawaban Somi membuatnya kecewa. Mungkin hari
ini akan masuk list terburuk dalam kehidupannya.

“Hh, yaudah deh” Sakura melengguh kecewa, tidak mungkin ia keluar rumah sendirian sementara musim semi masih menunggunya diluar.

“AAA ADA MUSIM SEMI” teriak Sakura terdengar frustasi dari ujung kamarnya.

“ih cuma musim doang, sinih Somi usir. Dimanaaa kaak?”

“SOMIIII!” kesal Sakura berteriak.

gubrakk

“Eh apaan tuh” ucap Somi ketika mendengar suara dubrakan dari luar rumah. Sakura disampingnya menganggkat bahu nya sambil mengeleng.

“Palingan jemuran depan jatuh, Som tolo—”

“Kak Sakura aja deh, Somi mau mandi dulu” Somi meninggalkan Sakura setelah memotong pembicaraan nya tidak sopan.

Padahal sudah jelas, Sakura malas keluar rumah hanya untuk mengecek jemuran dan melihat musim semi.

Akhirnya dengan terpaksa, Sakura keluar rumah sambil membawa payung pink nya agar terhindar dari dedaunan musim semi yang menyebalkan.

“ADUH” suara Younghoon dan kegaduhan itu terdengar jelas.

Sakura yang mendengar itu langsung menghampiri nya.

Membantunya membersihkan luka dan menyuguhkan minuman dan camilan. Pemuda itu hanya memperhatikan gerak-gerik Sakura, jadi gadis itu kini sedang menyiapkan makanan untuk mereka berdua.

“Aku membuat ramyun, mian tidak ada makanan yang lebih dari ini” Sakura menyodorkan 1 panci besar berisi ramyun dan tekkoboki, serta 2 mangkuk kosong.

Pemuda itu terdiam, kenapa gadis ini sangat baik. Padahal bukan salahnya ia terjatuh dari sepeda. Apakan dia malaikat?— gumamnya.

Khamsahamnida noona,”

Sakura mengangguk dan tersenyum. Ia merasa senang saat membantu seseorang, rasanya hidup gadis itu sangat hambar. Tidak ada kegiatan lain saat Musim semi tiba.

Kini suasana sangat canggung, hanya ada suara mengunyah, gesekan sumpit dan mangkok diantara keduanya.

“Ekhem”

Sakura menoleh,

“Boleh kenalan?”

Sakura terdiam, ia merasa hari ini seharusnya ia ke kelas tambahan, tapi malah berakhir berkenalan dengan seorang pria tidak dikenalnya yang terjatuh didepan rumah?

Sedikit aneh, dan lagi pada saat musim semi terjadi. Entahlah, sebuah kebetulan yang tidak diharapkan gadis itu, berbeda dengan Younghoon yang terlihat senang bertemu Sakura.

“Boleh kenalan?” tanya pemuda itu lagi. Sakura mengangguk ragu. Menghentikan kegiatan mengunyahnya, kemudian meraih tangan pemuda itu untuk berkenalan.

“Miyawaki Sakura”

“Kim Younghoon”

“Kim Younghoon”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








As: Kim's Family

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

As: Kim's Family

🍁

[A/n]: <3
Masih awalan nih, semoga readersnim suka sama cerita barukuu.


<2019>
©kookiecly

[🍁] Spring Breeze; Sakura Younghoon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang