"Hay, nama mu siapa?" Ucapku
Dia tidak menoleh ke arahku, walau sudah ku panggil beberapa kali,kupanggil dia dengan sebutan yang sama.ia hanya melirik sebentar lalu membuang pandangannya.Ku tak mau usahaku sia-sia,aku terus mencoba agar dia membalas sapaan dari kuPada sore itu bangku dan secangkir teh menjadi saksi bisu antara kami berdua
"Apa alasan mu duduk di bangku ini setiap sore?"ucapku membuka obrolan
"Kamu hanya orang asing,yang tidak tau kehidupan ku" jawab dia memandang lurus
"Aku bukan ingin mengganggu mu,hanya saja aku ingin berteman dengan mu"
"Aku pernah percaya dengan teman,tapi teman tersebut malah mengkhianati ku"Aku refleks menggenggam sebelah tangan nya,aku menatap mata hitamnya dan dia menatap mata cokelat ku disitu kami tatapan mencoba menyalurkan semangat untuknya.
Matanya yang lembab dan tidak ada warna apapun diwajah itu selain kemurungan yang melekat. Namun aku lihat dia perempuan yang manis, hanya saja sikapnya yang pendiam dan sinis."Hal yang belum aku tahu darimu,siapa namamu?" Tanyaku
"Lisna" jawabnya
"Ouh, Lisna"
"Apa alasanmu duduk di bangku ini setiap sore? Tanyaku sekali lagi.
Dia hanya menggeleng dan menjawab
"Aku ingin hilang dari bumi ini!"
"Kamu ingin pergi ke bulan?"spontan jawabku,dia hanya tersenyum tipis."Ayolah,cerita dengan ku apa masalahmu,jangan kau pendam sendiri,nanti kau tersakiti"
"Kalau aku bercerita tentang masalahku, apa kau percaya? Apa kau peduli?"
"Tentu aku peduli dengan mu, kau kan temanku. Mulai sekarang kita temenan"
Dia tersenyum tulus sambil menatapku dan menceritakan semua dengan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH BANGKU
Short StoryDisore itu aku melihat dia lagi,lagi dan lagi.Duduk termenung sambil menatap hamparan rumput hijau, ditemani secangkir teh ditangannya.Duduk seorang diri tak ada yang menemani, ntah, mengapa dia selalu duduk disana dijam yang sama . Tak pernah ku de...