Yuri baru saja kembali dari supermarket. Terlihat jelas di wajahnya bahwa ia hari ini sangat lelah dan Kyuhyun tak suka melihat istrinya terlihat seperti itu. Kyuhyun menarik Yuri ke dalam pelukannya ketika sang wanita baru saja menapakkan kakinya di dalam rumah itu.
"Kau terlihat lelah, Yuri. Bukankah sudah kubilang untuk membawa seseorang bersamamu jika kau pergi untuk belanja bulanan sendiri? Aku yakin Bibi Yeon bisa membeli semua yang diperlukan untuk keperluan rumah." Kyuhyun mengucap.
Yuri menggelengkan kepalanya. Senyuman disunggingkan oleh hawa bersurai hitam itu kepada sang suami. Ia semakin mengeratkan pelukannya pada Kyuhyun, merasa nyaman. Merasa semua rasa lelahnya menghilang begitu saja. Rasanya begitu tenang.
"Kyu.." panggil Yuri pelan. "Aku tidak lelah sama sekali. Mendapat pelukan hangat darimu seperti ini sudah cukup membuat rasa lelah yang bersarang di tubuhku hilang begitu saja." ucapnya, beursaha meyakinkan sang suami.
Kyuhyun di sisi lain sangat cemas. Ia tahu catatan kesehatan Yuri yang sejak menikah dengannya menurun drastis. Drastis yang dibicarakan mungkin dalam skala biasa. Sangat drastis. Dari seseorang yang tak pernah sakit sama sekali, hingga harus bolak-bolak rumah sakit setiap bulannya untuk mendapatkan cairan infus.
"Eomma.. appa... ada kamar jika kalian ingin bermesraan. Tidak baik untuk dilihat Anastasia." ucap Catherine dari depan kamarnya. Yuri berusaha mendorong pria itu menjauh, namun Kyuhyun enggan. Ia mengeratkan pelukannya, sengaja agar Yuri tidak jauh-jauh dari pelukannya.
Kepala ayah dua anak itu menggeleng. "Tidak. Disini saja agar semua tahu bahwa appa sangat mencintai eomma-mu yang satu ini melebihi apapun di dunia ini." balas Kyuhyun, seakan-akan dirinya tidak malu sama sekali dengan apa yang ia lakukan barusan.
"Kyu.."
Suara Yuri terdengar seakan ia sedang menasihati pria itu untuk segera mengeluarkan dirinya dari pelukan sang suami. Di depan sang putri, tentu saja ia juga malu. Bagaimana bisa Kyuhyun tetap bermesraan dengan dirinya di depan kedua putrinya yang... masih muda? Catherine mungkin sudah menginjak usia remaja namun tidak dengan Anastasia.
Ya, terkadang memang diperlukan kemesraan di depan kedua putri kesayangan mereka yang sudah seperti malaikat dalam kehidupan mereka. Namun, tidak berlebihan seperti apa yang terjadi hari ini, bukan?
Kaki Yuri menginjak milik Kyuhyun, membuat pria itu meringis kesakitan dan melepas pelukannya pada Yuri. "Wae?" tanya Kyuhyun kepada Yuri, bertanya mengapa Yuri menginjak kakinya cukup keras.
Yuri memukul pelan lengan sang suami yang sangat dicintai sejak masih berkuliah dulu. "Lepas. Aku malu dilihat Catherine dan Anastasia. Nanti saja di kamar jika kau ingin bermesraan." omel sang istri sebelum menghilang secepat mungkin ke dalam kamar tidurnya.
Kyuhyun tersenyum melihat tingkah sang istri. "Baiklah. Sepertinya appa harus menyusul ibumu ke kamar. Tolong jaga Anastasia terlebih dahulu, Catherine." kata Kyuhyun sebelum menyusul Yuri masuk ke dalam kamar tidur.
Catherine hanya menggelengkan kepalanya, tanda bahwa dirinya heran dengan tingkah kedua orang tuanya yang selama ini selalu bertengkar menggemaskan mengenai beberapa hal. Setidaknya, mereka akur.
'Tuhan, terima kasih sudah memberiku orang tua seperti mereka. Seorang ibu tiri yang sangat mengerti akan perasaanku dan kehidupanku, juga seorang ayah yang selalu menyayangiku apapun kesalahan yang kuperbuat,' batin Catherine dalam hati, berterima kasih kepada Tuhan. Ia berharap, Tuhan akan selalu memberkati keluarga mereka dan melindungi kedua orang tuanya dari segala malapetaka yang mungkin dapat terjadi.
Ia berharap semoga semuanya akan baik-baik saja. Berharap bahwa ibu pengganti yang sangat dicintainya itu bisa terus sehat dan panjang umur, memberikan kehangatan di rumah untuk dirinya, adiknya, dan ayahnya.
"Walau eomma sudah berbuat jahat kepada eomma baruku, namun aku harap eomma dan Christopher bisa tenang di alam sana. Aku mungkin tidak akan mampu memaafkan ibu kandungku sendiri, tapi aku akan berusaha sebaik mungkin." gumam Catherine sebelum menghampiri sang adik yang sedang bermain dengan seorang babysitter.
###
"Bukankah itu mantan perdana menteri kita?"
"Siapa? OH—Perdana Menteri Cho!"
Keramaian di pasar malam terjadi ketika sebuah mobil mewah berhenti dan menurunkan keluarga yang cukup berpengaruh pada saat masa mereka memimpin. Kyuhyun turun sambil menggenggam tangan sang istri seakan ia tak ingin melepaskannya.
Catherine memegang tangan Anastasia, si kecil yang saat ini sedang aktif berlarian kesana kemari ketika tertarik dengan sesuatu, terutama makanan. Entah dari siapa ia menuruninya, namun nafsu makan Anastasia cukup besar. Berbeda dengan Yuri yang untuk makan saja susah, atau Kyuhyun yang makan hanya sekedar saat lapar.
Banyak sekali warga dan masyarakat yang langsung mengalihkan fokus mereka kepada dua orang tersebut. Jepretan kamera menghiasi pasar malam tersebut. Tidak butuh waktu lama bagi seluruh rakyat Korea Selatan untuk tahu bahwa mantan perdana menteri mereka sedang jalan-jalan dengan keluarganya di pasar alam itu.
"Mereka terlihat serasi, iya? Perdana Menteri Cho terlihat sangat mencintai istrinya." koentar seorang ibu-ibu penjual tteokbokki. Yang lain menganggukkan kepalanya setuju dengan komentar yang diutarakan wanita tadi.
Begitulah perjalanan kisah cinta dan rumah tangga mereka. Tidak mudah. Mungkin orang lain akan dengan cepat menolak utnuk menghadapinya, namun Kwon Yuri bertahan demi pria dan orang yang dicintainya.
Menghadapi kematian beberapa kali sudah membuatnya kebal, pada fakta jika ia harus pergi hanya untuk melindungi mereka. Dan Yuri juga rela melakukannya.
The End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You in Every Way
FanfictionPerjalanan panjang dalam dunia politik sudah sampai pada akhir bagi seorang Cho Kyuhyun. Di usianya yang masih muda, empat puluh enam, ia memutuskan untuk mundur. Setelah ia rasa pengabdiannya kepada Korea sudah cukup sebagai perdana menteri dan pre...