Senja,kenapa indahmu tak cukup bersahabat kali ini,kenapa kau hadir mempesona disaat hariku benar-benar terpuruk. Ingin sekali rasanya mengukir bahagia tatkala menatapmu dari kejauhan sini,namun rasanya itu mustahil. Jiwaku seolah meronta untuk sejenak berbenah,mencari damai dalam dekapan syahdu. Bertulus kasih memohon dan menghamba kepada Sang Pencipta untuk kesembuhan lelaki terhebatku (Ayah).