Pesta nya terus berlanjut malam itu, tapi pikiran ku setidaknya berhenti berputar. Aku memang orang nya banyak berfikir, sampai capek tubuh ini. Tapi betulan deh, kenapa ya cowo yang namanya niel itu ga mau duduk didepan ku? Apa ternyata lipstick ku berantakan atau jerawat ku sudah mulai kelihatan? Huh malam minggu yang sedih kali ini. Aku melirik jam dan sedikit terperanjat aish aku hampir lupa harus ibadah maghrib, akhirnya aku berdiri dan jalan menghampiri jasmine "min? Kamu mau solat ga?" Jasmine jawab "duluan aja aku masih seru nih" , aduh gimana sih jasmine! Dia kan satu-satu nya yang aku kenal disini, kalau alya mah mana mau dia shalat lagi make up-an gitu.
Terpaksalah karena takut masuk neraka aku melangkah melalui deretan lorong di apartment alya sambil pikiran melintas di kepala ih musolah nya dimana ya, lalu aku lihat didepan ada niel dan komplotan teman alya lainnya, aku pikir pasti mereka juga mau shalat. Aku yang terpaksa menegur mereka untuk menanyakan letak musolah akhirnya buka mulut " hai, boleh ikut shalat? Aku gatau tempatnya dimana" mereka sontak langsung lihat ke arah ku dan si niel itu , lalu salah satunya nyeletuk " NIH NIEL YANG TEMENIN, yel kita ngerokok dulu yaa daaa" aku menelan ludah sialan ternyata mereka ga mau shalat tapi mau ngerokok! Bodoh banget aku.
"musholah nya lantai 3, naik aja paling ujung" ucap niel tiba-tiba , aku berfikir, loh iya juga kayanya dia non-is deh jadi dia ga mau shalat kan? "Ohh oke niel , permisi" setelah itu aku naik lift dan beranjak segera karena waktu maghrib benar benar akan habis sebentar lagi