Halo, baru kutulis lagi kisah-kisah yang ingin ku ceritakan, tentang perempuan yang tak kunjung kujumpai dewasa ini.
Setiap Juni Membawaku pada usaha melupakannya.
Dan benar, setiap Juni pula, Hujan datang membawaku benar benar-benar melupakannya.
Lalu mengingatnya Kembali, setelah Juni lepas.
Teman, Doakan.
Agar cerita ini bisa kuselesaikan dengan segenap hati.
_______________________________Setelah usaha untuk dekat denganmu kurasa berhasil, kini aku dan kau terpisah jarak, walau tak terlalu jauh.
Awal mulanya kita selalu senyum walaupun dengan banyak perbedaan.
Kukira kau akan menjadi cintaku, kala itu. Dalam benak lelaki Bangsat seperti ku, kau sungguh tidak akan ku Nodai sedikit pun, sungguh niatku adalah kesungguhan yang sangat mendalam kala itu.
Kesungguh-sungguhan ku berubah, menjadi sebuah sikap berlebihan, dan menjadi kekanak-kanakan, dan harus ku akui , Aku Begitu. Menjadi kanak ditengah Kita yang harus terus berupaya menjadi Seorang yang dewasa.
Nyawaku melemah, ketika kau mengatakan pesan Ibundamu "Jangan sembarang memilih lelaki". Tak ada pembelaan yang bisa kulakukan selain pasrah, pasrah untuk melihat mu bahagia dengan ridha orang tuamu itu.
Pesan Ibundamu, dan mungkin kejenuhanmu melihat diriku yang semakin hari semakin menjadi anak-anak yang lemah Rindunya, membuat mu resah dan memutuskan menuntaskan semuanya.
Yaitu, pergi. Adalah pilihan terbaikmu, menurutmy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rindu.
RomanceKumpulan Untaian Cerita, Curahan Hati dari Penulis, Untuk dia yang selalu ada di pelukan Rindu.