1.AWAL SEGALANYA

17.3K 907 176
                                    

"Kau kalah lagi tuan na"! ucap seseorang dengan angkuhnya

"Oh ayolah aku sudah tidak punya apa apa lagi tuan mark lee, rumah dan perusahaanku  sudah kau miliki" ucap sang lawan bicara

"Apa kau tidak punya lagi barang taruhan tuan na? ucap seseorang yg di ketahui bernama Mark

"Aku memiliki seorang putra dia sangat manis dan penurut. aku akan memberikan nya padamu jika kau mau, asal kau juga memberiku uang sebanyak 500 juta" tawar tuan na

"Tunjukan dulu dia, jika aku berminat aku akan memberimu 500 juta"

"Baiklah, aku akan menelpon seseorang dulu" tuan na  mengambil handphone yg berada di sakunya lalu langsung menelepon seseorang yg di tuju

"Hallo tolong bawa putraku ke resteron  yg berada di jalan xxx"
"......"
"Baiklah aku tunggu"

"Dia akan datang"! Ucap Tuan namun sambil memasukkan handphone kedalam sakunya

Merasa tak peduli Mark lebih memilih memainkan handponenya.

"Tuan na, saya membawa tuan muda jaemin sesuai yg kau perintahkan" ucap seseorang menghampiri mereka berdua

"Jaemin, kemarilah"! perintah tuan na pada seorang pria manis yg sedang berjalan ke arahnya.

"mark lee ini putraku"! tuan na memperkenalkan Putra semata wayangnya

Merasa terpanggil Mark pun mengalihkan atensinya kepada seseorang yg berada di hadapannya seketika ia termangu saat melihat pemuda manis yg berada di samping rekan kerjanya.

"Apa kau tertarik pada putraku Mark Lee?"

"Aku akan memberimu uang 3 miliyar asal kau harus menghilang dari kehidupan calon istriku" ucap Mark dengan nada angkuhnya

"Deal, silahkan bawa pulang putraku dan aku ingin kau menjaga putraku dengan baik!" tuan na melenggang pergi





"Duduklah" perintah Mark
Pada pemuda manis yg masih betah berdiri di hadapannya

"B....baik lah" ucap pemuda manis itu

"Siapa nama mu?"

"Namaku Jaemin, kau juga bisa memanggilku dengan sebutan nana.." jaemin berucap dengan malu malu

"Aku Mark, berapa usiamu?"

"Usiaku 17 tahun"

"Usiamu seumuran dengan anakku"

"Benarkah"

"HM, sekarang ayo kita pulang"

"Eh"

"Kenapa?" Tanya Mark

"Kenapa aku harus ikut denganmu?" tanya jaemin dengan polosnya

"Karena kau akan menjadi istriku, jadi kau harus ikut pulang dengan ku!" mark menarik tangan jaemin

"Ta....Pi kan kau belum dapat restu dari ayahku" jawabnya dengan polos

"Ayahmu memberikanmu padaku sebagai barang taruhan"

"Maksudnya?"

"Artinya Kau di jual oleh ayahmu"

"Tidak mungkin ayahku tidak mungkin melakukan itu:("

"Mungkin saja, buktinya kau sudah di jual kepadaku, Maka dari itu kau harus ikut denganku dan menjadi istriku,
Tenanglah aku tidak akan jahat padamu"

"Baiklah" akhirnya jaemin mengikuti langkah mark.



Suasana perjalanan sangatlah hening tak ada yg memulai pembicaraan untuk mengusir keheningan, jaemin lebih memilih melihat jendela yg di sampingnya karena merasa canggung sedangkan Mark lebih memilih fokus ke jalanan
"Mark" panggil jaemkn
"HM"
"Kau bilang kau punya anak yg seumuran denganku, bagaimana jika anakmu tidak menyukaiku apalagi dengan umurku yg sama dengan dia"

"Tenanglah mereka anak yg baik"

"Memang anakmu ada berapa?"

"Aku punya dua anak mereka kembar tapi tak identik"

"Jadi kau memiliki anak yg seumuran tapi memiliki muka yg berbeda?"

"HM" Mark menganggukan kepalanya

"Istrimu dimana?"

"Dia meninggal saat melahirkan kedua putraku"

"Eh maaf aku tak bermaksud" lirih jaemin

"Oh tidak papa, sekarang sudah sampai, ayo turun"

Jaemin pun turun dari mobil mewah milik Mark dan betapa terkejutnya ia ketika melihat bangunan megah yg bahkan dua kali lipat dari rumahnya yg bisa di bilang besar juga

"Rumahmu seperti istana" jaemin berucap dengan girang

"Biasa saja, masuklah!"  Mark menarik tangan jaemin

Sesampainya di depan pintu lalu membukanya, mereka di sambut oleh puluhan maid yang berjejer menyambut mereka sambil menundukkan kepala mereka

"Tuan kami sudah menyiapkan makanan untukmu" ucap salah satu maid

"Nana apa kau lapar?" tanya Mark pada jaemin yg masih setia menundukkan kepalanya dan melingkarkan tangannya di tangan kekar milik Mark

Jaemin pun menggeleng menunjukan jika ia belum makan

"Aku akan makan, apa kedua putraku berada di sana?" Tanya mark

"Mereka berada di sana tuan" jawab maid itu

Mark pun berjalan melewati puluhan maid itu lalu melangkah kan kakinya ke ruang makan yg tak kalah mewahnya, dengan perpaduan kelasik dan modern ruangan ini membuat siapapun betah di dalam ruangan ini berlama lama, jaemin masih menatap kagum ruangan itu lalu atensinya teralih pada dua anak Adam yg sedang makan bersama yg di ketahui adalah putra dari Mark lee

"Ayo jaemin"! ajak Mark menuju meja makan

Jaemin pun hanya menuruti dan mengikuti langkah Mark sambil menundukkan kepalanya

"Jeno, JiSung" panggil Mark pada kedua putranya yang sedang sibuk memakan makanan yang tersaji di atas meja

Lalu dua anak itu pun menoleh ke asal sumber suara

"Dia siapa ayah?" tanya salah satu anak bersurasi coklat

"Dia istri ku" jawab Mark

"Ayah serius!" tanyanya lagi dengan nada terkejut

"Memang ayah pernah bercanda"

"Oh ayolah, bahkan usianya bisa dibilang seumuran dengan kami" ucap anak bersurasi coklat itu lagi

Usianya memang seumuran dengan kalian, sayang perkenalkan dirimu"! 

"Namaku jaemin bisa juga di panggil Nana" jaemin berucap dengan malu²

"Aku JiSung" ucap anak bersurasi coklat sambil mengulurkan tangannya yg langsung di balas oleh jaemin

"Jeno" ucap anak bersurasi hitam dengan singkatnya tanpa membalas uluran tangan jaemin

"Ayah akan melangsungkan pernikahan ayah besok"

"Apah...! ayah yg bener aja dong mau nikahin anak 17 tahun nanti dikira pedofil lagi" timpal JiSung

"Emang ayah peduli"

"Pokonya ayah akan menikah besok, setuju tidak setuju mulai besok kalian harus memanggil jaemin dengan sebutan mommy" Mark  berucap dengan tegas, lalu pergi meninggalkan ruang makan tak lupa pula ia menggandeng tangan jaemin, ia takut jaemin tersesat di rumah sebesar istana ini

"Hyung apa ayah sudah gila" JiSung berbicara kepada Kaka kembarannya

"Biarin lah mungkin ayah lagi kurbel(kurang belaian) makanya nikahin bocah" balas Jeno sambil mengunyah makanan nya

"Oh ayolah Hyung bahkan usianya seumuran dengan ku, mendingan jaemin menikah denganku"

"Lalu kau akan mati di tangan ayahmu sendiri"

"Lagian udah tua g inget umur" gerutu jisung

"Sudahlah tak perlu di pikirkan sebaiknya kita pergi ke kamar masing² untuk tidur karena besok adalah hari pernikahan ayah" Jeno lalu beranjak pergi ke kamarnya yg berada di lantai dua

"Aissss..." sungut jisung, dengan langkah malas ia pergi menuju kamarnya.



MY STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang