3.PERMINTAAN NANA

11K 488 29
                                    

Setelah malam panas mereka 7 hari yang lalu, yg membuat jaemin tidak bisa berjalan selama 3 hari dan beruntungnya tidak membuat curiga Mark yg saat itu sedang pergi keluar kota selama 5 hari untuk urusan pekerjaan, kini mereka (jaemin,Jeno dan JiSung) bertingkah seolah malam itu tidak pernah terjadi.

Sekarang keluarga Lee sedang melakukan makan malam bersama yg di kelilingi oleh keheningan

"Mark..." suara seseorang memecah keheningan

"Ada apa?" mark menoleh dan bertanya ke arah jaemin yg sekarang sedang memainkan jarinya sambil menunduk

"Aku ingin sesuatu" cicit jaemin

"Kau ingin apa?" mark menaikkan dagu jaemin sehingga membuat jaemin bertatapan dengan nya

'Aku ingin sekolah" ucap jaemin yg masih setia memainkan jarinya

"Uhukkkk..."

"kau serius na?, eh maksudnya mamah" jisung bertanya dengan nada terkejutnya

"Hm..." jaemin menganggukkan kepalanya

"Tidak boleh!" mark berucap dengan tegas

"Mark please... Aku ingin sekali melanjutkan sekolahku" jaemin menyatukan tangannya

"Kau itu sekarang adalah seorang istri, jadi lebih baik kau di rumah saja!"

"Tapi aku bosan jika di rumah terus, Mark aku mohon ijinkan aku sekolah" -jaemin😢🙏🏻

"Baiklah..." karna tidak tega melihat muka jaemin yg memelas, akhirnya ia mengijinkan jaemin untuk bersekolah

"Terima kasih Mark.." jaemin memeluk Mark

"Besok kau akan sekolah di sekolah JiSung dan Jeno berjanjilah jangan nakal di sana, dan kalian Jeno, JiSung, jaga ibu kalian jangan sampai lecet" tegas Mark

"Siap..." ucap mereka bertiga





.
.
.
"Jeno JiSung anterin Nana dulu ke ruang kepsek..." Jaemin menarik kedua tangan putranya sekuat tenaga

"Tapi kita punya banyak pr na takut g keburu" ucap Jeno bohong

"Ishhh... makanya kerjainnya tuh malem²" protes jaemin

Tapi kan kamu bisa sendiri" ucap Jeno lagi

"Tapikan Nana g tau ruangannya" jaemin menunduk sambil memainkan jarinya

Karena gemas dengan tingkah jaemin, mereka pun menarik tangan jaemin menuju ruangan kepala sekolah.

'Kamu dapet kelas apa?" JiSung bertanya ketika jaemin keluar dari ruangan kepala sekolah

"Aku dapat kelas 12 ips 3" jawab jaemin sambil menunduk, ia takut karena ia akan terpisah dengan kedua putranya

"Ouh tenanglah na kamu sekelas dengan kami, ayo pergi bersama" JiSung menarik pergelangan tangan jaemin

"Tidak, aku harus menunggu wali kelas dulu, baru aku akan masuk" ucap jaemin

"Ouh baiklah kita duluan, oke"! mereka pun meninggalkan jaemin.




"Annyeong lee jaemin imnida..." jaemin membukukan badannya keseluruh penghuni kelas

"Apa ada yg ingin di tanyakan dari jaemin?" Tanya park saem yg berada di samping jaemin

"Apa kau sudah punya pacar?" Tanya seseorang laki laki yg sedang mengangkat tangannya

"Apa kau bisa memberi nomor telepon mu padaku?"

"Kau sangat manis dan cantik"!

"bagaimana jika kau jadi pacarku saja!"

Banyak sekali pertanyaan dan pujian yg di lontarkan dari semua penghuni kelas untuk jaemin sehingga membuat jaemin pusing untuk menjawabnya satu persatu

"Cukup...!!!"

"Kalian bisa tanyakan itu nanti saat istirahat, jaemin duduklah di samping Felix" park saem berbicara dengan tegas

Jaemin melihat kanan kiri untuk mencari murid bernama felix, merasa mengerti park saem menyuruh murid bernama felix untuk mengangkat tangannya,
Seorang siswa berwajah bule yang terlihat cantik dan manis  mengangkat tangannya

"Jaemin silahkan duduk!" perintah park saem

"Hy saem...!"

Belum sempat jaemin duduk sebuah suara membatalkan niatnya untuk duduk

"Lee Jeno, Lee JiSung udah saya bilang beberapa kali kalian tuh jangan masuk terlambat terus!" park saem berbicara dengan emosi

"Santuy dong jihoon saem nanti cantiknya ilang loh, terus nanti pacar berondong saem enggak suka lagi sama saem, secarakan pacar saem tuh tampan terus dia juga sekarang masih kuliah, jadi dia bisa aja tertarik Ama Uke/cewe lain yg lebih cantik dari saem" JiSung berucap dengan panjang lebar tanpa jeda

"tau apa kamu tentang saya!" Jihoon menyilangkan tangan di dadanya

"Taulah, guanlin Hyung kan sepupu kami" jisung berucap dengan bangga

"Udah sana duduk bisa naik darah saya ngomong sama kamu" jihoon memegang keningnya, ia merasa pusing dengan muridnya yg satu ini, jika saja dia bukan saudara guanlin sudah ia cincang anak itu.

"Saem masih mudah kok udah naik darah aja, kasian aku sama guanlin Hyung yg punya pacar udah galak tua lagi" jisung berbicara sambil menyerigai

"Lee JiSung....." Teriak jihoon
sampai membuat seluruh murid menutup telinga mereka

"Sekarang kamu duduk di tempat mu atau kau membersihkan toilet!"

"Saya bakalan duduk aja saem" JiSung pun memilih menurut, lalu langsung menuju tempat duduknya

"Jaemin kenapa kau belum duduk" sementara yg di tanyain cuman tersenyum kikuk lalu duduk di tempat yg tadi ditunjukan park saem.

Setelah kegiatan KBM pertama selesai, seluruh murid berbondong bondong pergi menuju kantin, untuk mengisi perut mereka yg keroncongan. Tak terkecuali jaemin, sekarang ia sedang duduk di kantin yg di sebelahnya sudah ada Felix dan yg di hadapannya adalah dua anak tirinya, serta seorang pemuda berbibir tebal yg mengaku adalah teman jeno dan JiSung sekaligus kekasih dari felix.

"Gue Hyunjin pacar Felix sekaligus temen Jeno and JiSung dari orok gue kelas 12 ips 1, panggil gue babangtamvans aja, oke!" Hyunjin menaikkan alisnya

"Gimana kalau manggilnya bibir Jontor aja" jaemin berucap dengan polosnya, yang membuat semua orang yg di meja itu pun tertawa dengan kerasnya tak terkecuali dengan Felix ('pacar laknat emang') tak taukah iya jika itu membuat hati hyunjin remuk seketika

"Canda kok, Jan di bawa hati yah babangtamvans" hyunjin  tersenyum ketika jaemin memanggil sesuai perintah darinya

"Huh, langsung mesem bimoli" JiSung berbicara sambil memakan makanan yg berada di atas meja
























"Jangan lupa vomen gays:)"

MY STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang