Bintang dan Rendy datang ke Rumah Sakit Harapan yang berada di kawasan Jakarta, mereka berjalan menelusuri lorong rumah sakit tersebut, setiba mereka di depan pintu yang depannya bertulisan 'Anggrek 18'. Bintang memegang knop pintu ruangan itu
Klek...
Pintu Terbuka.
'Dia lagi' kata bintang dalam hati sambil menatap sinis wanita paruh baya yang berada di samping bankar adiknya tersebut.
Orang yang berada di dalam ruangan itu kaget ketika pintu di buka, Siska melihat seorang Bintang menatap sinis dia, dan Siska berusaha tenang"Bintang sayang sini nak, Anastasia nyariin kamu terus" kata Siska sambil mengusap rambut kepala anak perempuannya itu
"Maaf anda bisa keluar dari ruangan ini" balas Bintang dengan suara lantang dan tegas
deg.. deg
"Kak, biarin bunda disini yah nemenin sya" jawab Anastasia sambil memegang tangan ibunya itu, seolah takut kalau ibunya pergi.
"Gak Sya, dan tolong SAYA BILANG KELUAR" kata Bintang dengan mata yang menatap tajam Siska.
"Kak Bintang CUKUP" balas lantang Anastasia dengan tegasnya.
"Kak, Kaka Bintang apa gak kasian sama bunda hah, bunda di sini untuk memenuhi permintaan Anastasia, sya mau sama bunda, cuman pelukan hangat bunda yang bisa buat Anastasia semangat ngejalanin semua ini kak, kak Anastasia mohon tolong biarin bunda nemenin Anastasia di sini. Sya cuman mau sama bunda" balas Anastasia sambil terus menurunkan intonasi suaranya, dia tau kakanya itu sayang dengannya, hanya saja dia capek kalau terus melihat ibunya menangis akibat ucapan menyakitkan kakanya itu.
"Dia disini, biar KAKA yang pergi" balas Bintang seraya melengos ingin pergi menjauhi ruangan adiknya tersebut. Siska dan Anastasia menitikkan air mata mereka.
"JANGAN PERGI, BIAR BUNDA YANG PERGI" jawab cepat Siska membuat langkah Bintang terhenti
"Bun... " ucap Anastasia
"Maaf sayang bunda harus pergi dulu yah, jaga diri kamu baik" balas Siska sambil mencium kening anaknya bertanda dia pamit
"Bunda pulang sama siapa?" tanya Anastasia
"Ada Fariz sepupu kamu yg bakalan jemput bunda." jawab Siska
"Sudah CUKUP waktunya tolong di harapkan anda pergi, karna kehadiran anda tak di inginkan lagi di sini, pintu sudah terbuka lebar, SILAHKAN KELUAR, karna adik saya perlu ISTIRAHAT" kata Bintang yang sangat menusuk hati Ibunya itu Siska, siska menahan bahu Anastasia ketika ia berusaha membalas ucapan kakanya itu.
Siska langsung berjalan keluar dan melewati anak laki-lakinya yang berdiri di sampingnya yang sedang memalingkan muka itu, ingin sekali ia mengeluarkan emosinya, ingin sekali sekarang! Detik ini! Memeluk dan memegang muka anak laki-laki yg ia lahirkan 16 tahun yang lalu, ingin sekali dia membalas ucapan anaknya yg sangat menyakitinya itu. Tetapi ia sadar kondisi Anastasia sedang lah tidak baik, Anastasia akan lebih sakit lagi kalau melihat perdebatan ia dan kakanya. Siska memprioritaskan kesehatan anaknya di banding egonya sekarang. Ia berjalan menjauhi pintu dan memasuki lorong rumah sakit.
"Kak... " ucapan Anastasia menggantung ketika mendengar suara Bintang
"Kamu istirahat sekarang Sya, kaka bakalan jagain kamu disini, ini udah malem, dan tolong jangan bahas WANITA itu lagi, kaka capek" Kata Bintang tegas
"Dan Rendy makasih bro atas waktunya, lo bisa pulang sekarang biar gue disini aja jaga Anastasia" Lanjut Bintang dan Rendy hanya mematung terus menganggukkan kepalanya dan langsung pamit tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.Di Parkiran rumah sakit terlihat sebuah mobil jazz hitam lewat dan berhenti tepat di depan Siksa Amalia, seseorang yang di dalamnya membuka kaca mobil dan melihat muka Siska yang terlihat murung.
"Tante ayok masuk" sapa pria tersebut. Kemudian Siska masuk tanpa membalas sapaan pria itu.
"Tan are you okay? " tanya pria itu sebut saja namanya Fariz Alfaro anak dari saudara perempuan kandung Siska.
"Tante gkpp sayang, makasih atas perhatiannya nak" jawab Siska dengan tersenyum terpaksa. Fariz menghela nafas dalam iya cukup mengerti atas masalah yang di alami oleh tantenya yang sudah dia anggap sebagai ibunya sendiri itu.
"Iya tante, tan mau fariz anter ke apartemen tante, rumah om Rey atau... " ucapan Fariz menggantung
"Ke rumah ibumu saja" jawab cepat Siska
"Okey" balas Fariz sembari melajukan mobilnya cepat menuju kediamannnya, kediaman keluarga Alfaro.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE & DREAM
RomansaAku muak dengannya, tak pantas kalau dia berada di hidup ku, sudah cukup dia menyakiti ku dan adik ku, bisa kah dia buat kita tenang dan bahagia tanpanya... Siapa diriku, dimana aku, semuanya gelap, serasa sendiri di tengah-tengah dunia, air mata s...