07

897 126 3
                                    

---------------

yang terjadi setelahnya adalah, taeyong yang tak kunjung kembali disaat jam mulai menunjukkan pukul setengah 11 malam.

ten mondar mandir dengan gusar didalam kamarnya, berpikir apakah mungkin kakaknya itu langsung menyekop salju, dan itu pasti lama karena halaman rumah mereka luas.
         
namun kakaknya bilang hanya akan mengambil sekop. memang, dia membahas tentang salju yang menumpuk. tapi dia tidak bilang akan menyekopnya sekarang kan?

setengah berlari, ten membuka pintu depan rumahnya dengan kasar, menimbulkan suara terbanting yang keras dan mengagetkan.

namun tak ada satupun yang bergeming.

ayah dah ibunya...

ten tidak peduli, entah mereka terganggu atau tidak.

namun dimana protes dan omelan kakaknya?
         
ten berjanji untuk menjadi anak baik tadi, dan sekarang ten membuat kesalahan dengan membanting pintu sekeras mungkin.

namun kakaknya tetap diam.

sama sekali tidak ada suara dari seorang lee taeyong, tidak ada omelan, dengusan, helaan nafas, atau bahkan suara langkah kakinya.

dihadapan ten hanya ada setumpuk salju yang menggunung. tak ada jejak kaki, bekas sekop, ataupun salju yang sudah menyingkir.

itu berarti...

kakaknya itu masih belum keluar dari gudang.

"kak taeyong!!"

---------------

kakak | taeten. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang