(2) Kunjungan Kelas Dimulai

69 2 0
                                    

Bagian 1

“Ise, Asia-chan. Ibu akan datang bersama dengan ayah nanti!”

Ibuku sangat bersemangat sejak pagi hari. Tak apa-apa meski ibu tak mengatakan hal seperti ini di depan pintu masuk tapi lebih dariku sepertinya ia ingin melihat kondisi Asia. Ibu bilang kalau ayah akan mengambil cuti kerja hari ini.

Yaa, karena orang tuaku sangat menyayangi Asia seperti putri mereka sendiri, mereka ingin menengoknya sesekali.

Orang yang dibicarakan, Asia menjawab dengan “Ya!” dan senyuman di wajahnya.

“Keluarga” yang tinggal denganmu akan datang sehingga Asia sangat senang dan sudah menunggu hari ini.

Dan seperti itulah, hari kunjungan dimulai.

Mereka menyebutnya Kunjungan Ruang Kelas tapi sebetulnya lebih mirip acara Open House. Wajar kalau orang tua siswa turut datang, tapi juga tak apa-apa bagi siswa di bagian SMP untuk berkunjung dan melihat lihat acara kunjungan. Mungkin juga kalau wali murid siswa SMP akan datang berkunjung; sehingga menjadi acara yang besar.

Bukan hanya orang tua kami, tapi juga karena kouhai dari divisi SMP Akademi Kuou akan datang berkunjung, kami dari divisi SMA menjadi sangat gugup, karena kami tak ingin mengecewakan harapan para kouhai kami.

“...........Aku tak tertarik.”

Sambil mendesah Buchou mengucapkan itu. Ia entah kenapa tak suka Kunjungan Kelas. Meski ayahnya dan Sirzechs-sama berkunjung, sepertinya Buchou tak suka kalau keluarganya melihat seperti apa kelasnya. Kalau dua pria berambut merah mengunjungi kelas, sudah pasti akan jadi topik panas.

Aku bersimpati padamu dari lubuk hatiku.

Kali ini untuk orang tuaku, disamping itu Asia juga akan mengikuti kelas seperti biasanya.

Kami menuju ke ruang kelas setelah berpisah dengan Buchou di pintu gerbang Akademi.

Tak lama setelah duduk di kursiku, Matsuda dan Motohama mendekat,

“Apa orang tuamu datang, Ise?”

“Iya, anggap saja kalau, ayah dan ibuku kemari karena ingin melihat Asia.”

Matsuda mengangguk kuat-kuat pada jawabanku.

“Ah aku paham. Kalau Asia-chan adalah putrimu pasti kamu akan datang untuk menengoknya apapun yang terjadi.”

Itu benar. Kalau aku punya adik perempuan seperti Asia, aku akan memperhatikannya. Tidak, pada dasarnya dia seperti adik perempuanku. Dan aku juga sangat perhatian padanya.

“Hal seperti ini adalah yang pertama bagiku jadi aku sangat senang.”

Asia sepertinya sangat bahagia dari dasar hatinya. Yah, asal bisa melihat Asia bahagia, itu saja sudah cukup buatku.

“Ise.”

Sebelum aku menyadarinya, Zenovia telah mendekati tempat kami berkumpul,

Sejujurnya, Zenovia juga cukup populer di kalangan siswa laki-laki. Karena dia seorang bishojo. Mungkin karena kemampuan fisiknya bagus, dia juga populer di kalangan siswa wanita.

High School DxD Vol. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang