(4) Pertemuan VIP Dimulai!

69 1 0
                                    

Bagian 1

Pagi-pagi sekali, aku dan Gasper tengah melakukan latihan Penghentian Waktu di hutan yang mengelilingi gedung sekolah lama.

“Guuuuu............Ise-senpai..............aku capeeeek.”

Gasper sedang mengusap matanya.

“Jangan mengeluarkan suara lemah! Kita harus memenuhi impian kita!”

Tanpa banyak berpikir aku terus melemparkan bola.

“Ise-san, ini bolanya.”

Asia yang menyertai kami di pagi hari sedang melemparkan bola padaku.

Seperti biasa ini adalah latihan dimana aku melempar bola pada Gasper dan dia menghentikannya di tengah udara.

Dia sekarang mampu berhasil sekali setiap 20 kali. Kerja keras terbayar. Dibandingkan kali pertama, ini adalah kemajuan yang pesat.

Aku bagaimanapun harus membuat ia bisa menggunakan Sacred Gear-nya. Kalau tidak, maka tujuanku tak akan bisa tercapai.

Aku ingin membuatnya bisa memakai penghentian waktu sesegera mungkin, dan menyentuh tubuh para gadis yang terhenti.

Poin-poin bagus para gadis di sekolahku sudah kutentukan. Aku sudah membuat jadwal untuk tempat yang akan dihentikan, dan periode waktunya dibuat sampai ke menitnya! Aku juga tahu waktu ketika mereka sendirian! Yang tersisa hanyalah menghentikan mereka! Hanya menghentikaaaaaaaaan!

Ngomong-ngomong, semua targetku adalah para bidadari sekolah dengan poin tertinggi. Tentu saja, yang akan aku hentikan adalah para gadis dengan payudara besar.

Setelah berlatih dengannya, aku tak bisa tidur sepanjang malam. Tak mampu menghentikan ilusi penghentian waktuku, aku terus menerus khawatir sepanjang hari.

Meskipun Asia dan Buchou setiap malam tidur di sampingku, ini ya ini, itu ya itu.

Kenyataannya aku ingin memeluk Buchou dari belakang dan meremas payudaranya tapi........Asia pasti akan marah padaku...........

Apalagi, setelah insiden itu, esok harinya, sampai sepulang sekolah Buchou tak mau mendengarkanku seolah pendengarannya dibawa entah kemana.

Berpikir kalau aku mungkin dibenci olehnya, aku sedih dari lubuk hatiku. Setelah itu, tanpa insiden, dia kembali menjadi Buchou yang biasanya tapi, aku sudah membuat sedih Buchou.

Hah? Aku merasa ada yang aneh di tanganku. Hanya tanganku yang tidak bisa bergerak. Entah kenapa, sepertinya Gasper tanpa sengaja menghentikan tanganku.

“E-eeeeekk..........maaffffff!”

Dia berbaring di tanah dan menggulung dirinya. Aku mengatakannya sambil tersenyum pahit.

“Karena itu, bukankah sudah kukatakan kalau aku tak keberatan meski kamu menghentikanku? Kita sedang latihan, dan kamu masih pemula jadi tidak apa-apa. Yaa, kalau seluruh tubuhku dihentikan aku akan kerepotan. Jumlah kesalahan yang terjadi juga sudah menurun kan? Mari kita lanjutkan latihannya.”

Tanpa menantang Gasper, aku melanjutkan.

Namun, Gasper berbicara dengan ekspresi wajah rumit.

High School DxD Vol. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang