Part 8

975 112 6
                                    



Saerin terbangun untuk kedua kalinya, ia masih sedikit merasa pusing. Oh, siapa yang tidak sebal dengan Taehyun baru bangun tapi dikasih obat tidur lagi.


" Ck, menyebalkan. "Kesal Saerin yang masih bersandar pada headboard dan memejamkan matanya sebentar.

" Apa masih pusing? " Tanya Taehyun yang baru saja masuk ke kamar dan membawa nampan.

" Menurutmu? " Balas Saerin tetap memejamkan mata.

" Makan dulu. " Pinta Taehyun sambil meletakkan nampan tersebut di atas nakas.

" Gak. " Tolak Saerin sembari membuka matanya pelan.

" Yang ini beneran gak ada obatnya. " Bujuk Taehyun yang memang benar tidak menaruh obat dibubur ayam.

" Enggak mau. " Kukuh Saerin membuang muka membuat Taehyun menghela nafas pelan.

" Maaf. "

" Ya. "

" Nanti jalan-jalan deh," Bujuk Taehyun yang berhasil membuat Saerin menatapnya berbinar.

" Janji? " Ragu Saerin kepada Taehyun, ia tidak bisa langsung percaya padanya.

" Iya, janji, kalo udah makan langsung jalan-jalan deh. " Kata Taehyun lembut.

" Yeay. " Seru  Saerin kegirangan dan langsung memakan bubur dengan tenang.

Taehyun tertawa melihat kelakuan Saerin yang persis seperti anak SD, sesekali Taehyun tertawa kecil karena Saerin makannya belepotan.

CUP

Sampai Taehyun mengecup bibir Saerin.

" Hyun.. " Kaget Saerin dengan wajah yang memerah lalu menghentikan makannya dan menutup mulutnya.

" Iya? Udah selesai? " Tanya Taehyun sembari mengelus surai lembut Saerin, ia tersenyum lembut karena membuat wajah Saerin memerah.

" U-udah, jauhan dikit. "Lirih Saerin mendorong dada Taehyun agar memberi jarak.

" Hahaha, udah yuk. " Ajak Taehyun dan menarik Saerin keluar kamarnya.

Saat keluar kamar, Saerin baru tersadar.

Ia tidak berada di apartement Taehyun. Saat hendak bertanya pada Taehyun, ia sudah dikejutkan dengan benda kenyal.

Taehyun menciumnya lagi, tetapi juga disertai lumatan-lumatan lembut. Saerin berpikir, ' Kenapa suka sekali menciumku? '.

" Udah ah, " sela Saerin dengan terengah-engah.

" Yuk keburu malem nih. "

^^

Taehyun dan Saerin tengah berjalan di sekitar sungai Han, disana banyak sekali jajanan.

" Hyun, duduk sana yuk! " Ajak Saerin tak lupa menarik tangan Taehyun. Ia duduk bersama Saerin yang sibuk dengan makanannya.

" Gak kenyang Rin? " Tanya Taehyun pada Saerin yang hanya dibalas anggukan.

" Yaudah, bawa pulang aja. " Ucap Taehyun menarik tangan Saerin untuk membawa pulang.

Sedangkan Saerin hanya diam dan meminum bubble-nya. Saat hampir sampai di parkiran, mata Saerin menangkap sesuatu yang janggal.

" YAK! SANGHEE! " Teriak Saerin yang membuat beberapa pejalan lain menatapnya aneh.

" Eh kok bisa disini? " Tanya Sanghee gugup.

" Ya bisa, ooo pantesan jarang nimbrung di grup. " Sindir Saerin kepada cowok disamping Sanghee.

" A-ah, i-ini temen Rin. " Jawab Sanghee sambil meringis.

" Ohh, temen. Namanya? " Tanya Saerin santai.

" Junho. " Sahut Junho menampilkan senyumnya.

Sayangnya senyum itu luntur saat ditatap tajam Taehyun.

" Ahahaha iya, duluan ya. Nanti ku telfon. " Ucap Sanghee buru-buru menarik Junho. Tentu saja itu tidak luput dari pandangan Saerin.

" Kenal? " Tanya Taehyun dingin.

" Enggak, yok pulang. " Ajak Saerin sambil tersenyum menampakkan giginya yang rapi.

" Yuk. " Balas Taehyun dan merangkul pundak Saerin.


TBC...

↩↩↩↩

VOTE🌟
KOMEN🗯

JAN PELIT-PELIT ATUH NENG.

Kang Taehyun: PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang