PriSyn ‖2‖

19 2 0
                                    

[Chapter 2:  hari pertama dispen]

Hari ini adalah hari dimana Tata dispen untuk lomba drama yang akan diadakan 1 bulan lagi. Jadi, ia sekarang sedang berdiri di dalam aula sekolah, untuk mendengarkan nasehat dari pelatih drama.





Flashback on

Vava dan Tata masuk ke dalam aula berdampingan, membuat banyak orang di dalamnya terkaget-kaget. Bahkan sampai membuka mulut lebar saking terkejutnya. Mereka bukannya hendak menggosipi Vava dan Tata datang bersamaan, mereka ingin tau alasan kedua orang itu bersama.

Bagaimana bisa manusia spesies seperti Tata ikut di dalam lomba drama ini? Menurut mereka, seharusnya Tata itu duduk manis di kursi singgasana kelasnya, bukan malah bergabung untuk bersusah payah.

Vava yang ikut menjadi pusat perhatian pun mengernyit bingung, hingga ia bertanya kepada Tata.

“He? Kok kita jadi pusat perhatian? Berasa liat couple drakor. ” tanya Vava.

Tata menoleh dengan tampang biasa, seolah itu bukan sesuatu yang membuatnya linglung atau apa. “Bagi gue, ini udah biasa. Masa lo gak kenal gue? Drakor pala lu tujuh.” Jawab Tata sinis.

Vava memandang Tata datar, “ngapain gue perlu kenal lo? Lo bukan tipe gue.” Ucap Vava malas. “Lagian lo gak se-terkenal itu. Nyatanya gue aja gak tau lo jadi primadona atau apalah itu namanya.”

Tata mendengus, “katrok banget sih ga kenal gue. Mereka aja manggil gue princess, dan lo bilang gue bukan tipe lo??” sindirnya.

Vava mengernyit, memangnya ia wajib mengenali seluruh member sekolahnya? Penting untuknya? Apa kurang cukup ia harus mempelajari 16 mata pelajaran? Aneh-aneh saja.

“Hmmm gue baru tau lo sombong. Ck ck ck. Ya suka-suka gue lah, tipe-tipe gue, kok lo yang sewot?” tanpa sadar Vava mengatakan hal itu dengan sinis.

“Cih. Emang ya, kebanyakan manusia itu memandang orang lain cuman dari satu sisi aja. Gak kaget sih gue, udah biasa.” Ujar Tata santai.

Orang-orang yang melihat Tata dan Vava yang seperti sedang cekcok pun mengernyit. Mereka berpikiran kalau Tata tidak sudi kalau harus satu drama dengan Vava. Sekalipun Vava ini salah satu The Most Wanted di sekolah ini.

“Jangan ribut dulu ah, diliatin mulu noh ama mereka.” Ucap Vava sebelum meninggalkan Tata menuju keberadaan yang lain.

Tata menatap datar punggung Vava yang semakin jauh, “stress.” Gumamnya.

Flashback off





“Oke, jadi bagaimana? Kalian mengerti, kan?” tanya Kak Ari, selaku ketua ekskul drama.

“Jadi, drama itu karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah laku yang dipentaskan dalam beberapa babak. Berarti bener - bener fakta gitu, ya? Sama kan kayak Teater?” tanya Katya.

“Iya. Kita kan drama nya modern gitu, ya. Ngambil dari kisah kalian. Jadi, nanti ada salah satu dari kalian yang cerita tentang hidup kalian, buat diterapin ke drama.” Jawab Kak Ari.

Princess SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang