[4]

13.2K 1.6K 170
                                    

Aku menatap sebuah undangan yang ada di genggamanku, baru saja menyadari bahwa waktu berlalu begitu cepat.

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh murid senior di sekolahku. Prom night tentu saja.

Sebelah tanganku terulur untuk mengambil secarik kertas dari dalam tasku. Itu sebuah cek yang Cho Seungyoun berikan padaku beberapa hari yang lalu.

Sebuah cek dengan sebuah nominal yang tidak pernah kubayangkan akan sebanyak itu sebagai gaji pertamaku.

Haruskah aku pergi ke prom itu? Menyewa sebuah gaun tidak akan melenyapkan semua nominal itu dalam sekejap bukan?

Ayolah (y/n). Sekalipun kau tidak begitu menyukai prom night, namun setidaknya kau harus menikmati momen seperti ini dalam kehidupanmu bukan? Lagipula prom night hanya ada sekali dalam seumur hidup.

Aku menarik nafasku dalam, menyimpan undangan dan cek itu ke dalam tasku, dan beralih mengambil handphone-ku.

Jemariku mengetikkan sebuah kalimat, sebuah pesan untuk Mrs. Kim, memberitahukan kepada wanita itu bahwa sepertinya aku akan terlambat bekerja untuk hari ini. Tentu saja aku harus pergi menyewa sebuah gaun terlebih dahulu.

Aku bergegas turun dari dalam bus yang ku tumpangi begitu bus tersebut berhenti tidak jauh dari tempat tujuanku. Sebuah bank. Tentu saja untuk menukar cek pemberian Cho Seungyoun dan menyimpan sisa uang tabunganku disana.

Beruntung bank yang ku kunjungi tidak begitu jauh dari kawasan yang memamerkan beberapa deretan butik, membuatku memutuskan untuk mengunjungi butik itu satu persatu begitu urusanku dengan bank sudah selesai.

Satu, dua, dan tiga butik yang menjadi kunjunganku, membuatku sedikit kewalahan karena ini pertama kalinya aku pergi untuk menyewa sebuah gaun seorang diri. Aku tidak pernah paham dengan bagaimana fashion gaun yang bagus untuk saat ini. Aku hanya langsung memilih sebuah gaun yang begitu menarik perhatianku.

Bukan sebuah gaun yang mewah. Sederhana namun itu cukup menawan menurutku.

Aku bergegas membayar gaun pilihanku, keluar dari dalam butik terakhir yang ku kunjungi, dan memanggil sebuah taksi yang kebetulan melewatiku, berniat untuk segera beranjak ke tempat kediaman Cho Seungyoun.

Aku tidak percaya aku melakukan ini, memutuskan untuk menghadiri prom night yang tidak pernah terpikirkan olehku sebelumnya.

Aku keluar dengan membawa gaun sewaanku begitu taksi yang ku tumpangi berhasil berhenti di depan rumah Seungyoun.

Kurasa aku harus berangkat dari rumah ini nantinya. Tentu saja setelah semua pekerjaanku selesai. Aku tidak mungkin kembali ke rumahku dan bersiap-siap untuk semua ini. Ayahku akan membunuhku jika mengetahui aku menghabiskan banyak uang hanya untuk menyewa sebuah gaun. Tidak. Ayahku akan membunuhku jika mengetahui aku bekerja dan memiliki tabungan sebanyak itu. Aku tidak ingin pria itu mengambil semua isi tabunganku.

Aku mengumpat dalam hati, mendapati kedua mata Cho Seungyoun kini menatapku dengan bingung.

Pria itu sedang berdiri di depan rumahnya dengan sepuntung rokok yang menemaninya.

Bukankah seharusnya pria itu pergi bekerja hari ini?

"Maafkan saya karena sedikit terlambat, sir" aku membungkukkan tubuhku, berusaha untuk menghindari kedua matanya yang masih menatapku bingung.

"Itu untuk apa?" timpalnya seraya menunjuk gaunku.

Aku menggeleng cepat "Bukan apa-apa" dan berlari kecil mendahului pria itu masuk ke dalam rumahnya.

Kedatanganku disambut dengan pekikan dari Cho Aera, membuat gadis kecil itu menjadi sangat bersemangat melihat gaun yang ku bawa "Princess!" timpalnya seraya menghampiriku dengan lompat-lompatan kecil yang menemaninya.

babysitter | cho seugyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang