Hai guys, sampai jumpa dicerita
keduaIni cerita yang sangat menxtrim bagi sulit susah dan rumit buat bikin cerita yang butuh menjelaskan suatu keadaan dan suasana.
Ini menantang banget sumpah, gak biasa nulis cerita dan suka bingung sama kata-kata yang bakal ditulis.
Takut susah dimengerti, dipahami,
dan diresapi.Kalo misalnya ada kata atau kalimat yang kurang jelas dan membingungkan, bisa kasih tau. Biar perbaiki. Disini masih belajar menulis.
Jadi tolong diwajarkan.
Yap, dari pada kelamaan, dan banyak basa basi. Mending langsung baca ceritanya aja yuk.
Jangan lupa kasih vote & coment kalian, karena itu sangat penting!!
Oke,
HAPPY READING 🍑
****
Perkenalkan namaku Meidi Harefa. Banyak orang yang memanggilku dengan sebutan 'Mei', kalo kalian berpikir aku lahir dibulan Mei, itu sangat benar. Aku memang seorang anak yang lahir dibulan Mei tepat pada tanggal 2 Mei, bertepatan dengan hari pendidikan nasional.
Entah ini anugrah atau bukan, tapi ibuku bilang aku sangat beruntung lahir dibulan dan ditanggal itu. Ibu bilang aku lahir dihari pendidikan dan ibu bilang bahwa aku menjadi anak yang pandai dan cerdas. Aku sebenarnya tak berniat menyombongkan diri, hanya ingin memberi tahu saja.
Omong omong tentang pendidikan, sekarang aku bersekolah disekolah yang cukup terkenal di daerah Lampung. Namanya SMA Pustaka Puri. Alasan aku bersekolah disini pertama pasti karena sekolah ini bagus, dan ini bukan kata orang. Tapi ini kata ibuku, kebetulan ibuku alumni disitu tapi tidak tahu angkatan berapa.
Hari ini adalah hari kenaikan kelas untukku. Aku sudah naik kelas dan menjadi kakak kelas untuk para adik kelas. Sudah pasti aku kelas 12, dan mengambil jurusan Ipa. Aku suka dengan praktek dan rumus rumus, sehingga aku mengambil jurusan IPA. Dan aku juga berniat ingin kuliah lalu mengambil jurusan kedokteran seperti cita-citaku waktu dulu.
Terik matahari cukup panas. Sehingga membuat aku berkeringat apalagi mengingat aku sedang berdiri dipinggir lapangan dengan dua buku dilenganku. Aku sedang memperhatikan adik kelasku yang sedang melakukan kegiatan MOS seperti yang pernah aku lakukan dulu saat aku pertama kali bersekolah disini.
Aku merasa risih seketika.
Banyak mata yang sedang menatapku, ini aku bukan kegerean, tapi ini kata teman temanku yang sedang memperhatikan sudut pandang orang lain yang mengarah padaku. Aku pun juga merasa sedang diperhatikan.
"Mei, orang orang kenapa pada liatin kamu?" Kiya bertanya padaku dengan nada penasaran. Ia terlihat begitu penasaran.
"Aku juga gak tau, Kiy" jawab ku jujur. Itu memang jujur, karena memang aku tak tahu alasan mereka semua menatapku.
Setelah itu Kiya terlihat kecewa karena rasa penasaran nya tak terjawab.
Dari banyak pasang mata yang menatapku, hanya satu pasang mata yang aku balas tatapannya. Dan itu adalah tatapan seorang lelaki. Lelaki yang berdiri tegak ditengah barisan dengan wajah dingin tanpa ekspresi. Keringat bercucuran diwajahnya, lengannya ia masukan kantong celana, dan tatapannya tak lepas dariku. Tapi anehnya pakaian lelaki itu beda dari anggota MOS lainnya. Lelaki itu mengenakan pakaian yang kini sedang aku pakai.
Aku sedikit salah tingkah diperhatikan seperti itu olehnya.
Ketika aku mencoba menjauh untuk menghindari tatapan aneh itu, tiba-tiba sebuah pesan masuk, dan ponsel ku berbunyi.
Keano:
Selamat pagi Mei, semangat terus belajarnya ya. Biar cepet lulus dan cepet ketemu sayaKeano memberi pesan singkat. Dia adalah pacarku dari kelas 10. Ibu mengenalkan nya padaku lalu kami dekat hingga kami jadian, walau kami tidak pernah bertemu sebelumnya.
Karena ada satu alasan aku bisa bertemu dengannya nanti yaitu aku harus lulus dari SMA.
Entah sejak kapan bibirku berbentuk lengkungan, yang artinya aku tersenyum. Cukup sederhana pesannya, tapi aku tidak tahu kenapa jantungku berdetak lebih cepat.
Inikah yang namanya jatuh cinta?
Jatuh cinta ternyata mudah, tapi tidak untuk melupakan seseorang yang membuat kita jatuh cinta.
Aku menyimpan ponselku ke kantong baju. Lalu melihat kembali sekitar, tak ada lagi yang menatap ku aneh, tapi ada satu yang masih menatapku.
Yaitu lelaki yang tadi menatapku dengan tajam.
Sebenernya ada apa dengan lelaki itu?
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Boyfriend
Teen FictionBagaimana rasanya berpacaran dengan seseorang yang sama sekali wajah dan seluk beluknya tidak kita ketahui. Aneh bukan? Dan hal itu dialami oleh Meidi. Nama panggilannya Mei. Ia adalah gadis pendiam yang baik dan pintar. Mei berpacaran dengan lelaki...