🍑-Siapakah Dia?

54 1 0
                                    

Selamat baca!🔥🔥

Author pov

"Kalandra William. Anak dari Pak Freddy William dan Yuly William. Yang berada dikelas IPS 2. Benar atau tidak?"

Alan mengangguk sebagai jawaban.

Seorang guru sedang berhadapan dengan lelaki bernama Alan. Sebagai murid baru sudah menjadi tugasnya mengisi beberapa formulir sebagai data dirinya menjadi siswa baru disekolah ini. Sebenarnya keinginan untuk pindah kesini bukanlah maunya, namun karena terpaksa dan ya ibunya yang menyuruh.

Alan menatap tumpukan formulir itu dengan malas. Jika menjadi anak baru seribet itu, pasti ia akan menatap disekolah lama. Ini semua karena keterpaksaan yang hanya menyenangkan satu pihak.

"Sudah selesai. Tinggal beberapa data lagi yang harus kamu isi untuk menghadapi ujian yang akan datang." Ujar lagi guru tersebut.

Alan tersenyum masam. Malas untuk menanggapi ocehan guru tersebut, karena percuma jika ia menolak atau membantah justru itu hanya akan membuat dirinya sulit.

"Ibu tau kok pasti kamu kesal kan dengan formulir yang bejibun ini. Lagian juga kamu ngapain pindah sekolah, toh sekolah juga tinggal beberapa bulan. Tanggung banget." Cerocos ibunya

Alan terkekeh pelan mendengarnya. Ucapan ibu itu memang benar, kenapa dia pindah sekolah, harusnya menetap saja disekolah lama. Ya tapi itu semua bukan kemauannya. Itu semua sudah diatur oleh keluarganya.

***

"Mei, lo mau langsung balik?" Tanya Kiya pada Meidi. Perempuan itu sadar, dia sudah beda kelas sekarang. Jadi untuk bareng seperti dulu itu mustahil. Ingin rasanya Meidi bersama mereka kembali. Setelah selesai istirahat Meidi langsung merapihkan.

"Heem, ngapain juga disini? asing banget tau," jawab Mei.

"Yaelah kan ada gue sama sama Resa, gimana sih? Emang siapa juga yang mau nyakitin si cewe berprestasi disekolah ini kaya Lo Mei.?

Merinding Mei dengernya. Memang bener sih siapa juga yang mau nyakitin Meidi? Dia itu murid kesayangan para guru yang dijaga sebaik mungkin. Apalagi sampai ada yang mau berbuat hal buruk pada Meidi.

"Hehe, iyadeh. Kalo gitu gue balik ya?" pamit Meidi.

"Mau gue sama Resa anter gak?" tanya Kiya khawatir. Bukan lebay atau apa, takutnya Meidi diganggu para cowo, diakan selalu jadi pusat perhatian entah karena apa.

M

eidi menggeleng, menolak permintaan Kiya. Takut merepotkan.

"Gak usah, aku bisa sendiri. Cuma ke kelas doang kan?" Meidi terkekeh. Mendengar itu meidi merasa direndahkan karena iya sendiri.

"Iya deh, si Meidi kan mandiri dan baik hati. Paling gak mau nyusahin orang kan?" kata Resa mengejek. Lebih tepatnya itu pujian sih.

Meidi tersenyum lebar."Nah! Tuh tau kan?"

"Yaudah aku balik ya? Dadah Resa sama Kiya!"

Meidi berlari kearah luar. Keluar dari kelasnya Kiya dan  Resa. Karena sekarang ia berbeda kelas. Namun karena Meidi tak hati-hati ia harus menabrak seseorang. Meidi terjatuh, ia tak berniat marah atau apa. Karena ini juga salahnya.

"Eh, yampun maaf. Mei, gak sengaja maaf ya?" ujar Meidi terlihat memohon pada orang itu. Sementara orang itu hanya tersenyum senang melihat Meidi sepertinya ketakutan.

Meidi merasa tenang karena lelaki itu tak berekspresi marah. Dan malah tersenyum. Tapi diluar dugaan, justru lelaki itu malah melakukan yang membuat Mei kaget.

"Lo punya mata? Jalan tuh liat-liat. Sering gue dapet minta maaf terus, bosen. Kali-kali harusnya lo jalan yang bener. Udah gedekan? masih kaya bocah." Lelaki itu terlihat jijik dengan Meidi. Sementara Meidi hanya diam tak mengerti dengan lelaki itu. Dia memang salah, dan ia sudah minta maaf. Dan Meidi tak perduli berapa banyak orang yang melakukan hal yang sama dengan dirinya dan berminta maaf juga. Toh dia baru sekali menabrak lelaki itu, dan tidak lagi-lagi.

"Aku tahu salah, tapi gapantes kamu ngomong kaya gitu? Tau apa tentang aku, jangan asal ngejudge aja." Daripada Meidi semakin kesal. Akhirnya ia memilih untuk meninggalkan lelaki yang menurutnya gila itu. Bahkan sangat gila, aneh dan tidak jelas. Baru kali ini Meidi bertemu dengannya. Gak lagi-lagi kayanya.

"Mei?"

Lagi-lagi Meidi mendengar seseorang memanggilnya. Siapa sih itu? Apa dia orang yang sama dengan yang tadi memanggilnya didalam kelas? Apa mungkin orangnya itu jangan-jangan lelaki yang ada dihadapannya tadi?

Yang Meidi ingat namanya, Alan?

***

TBC

Alot banget sumpah, gue kacangin nih cerita 😂

maaf ya syg q hehe



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Mysterious BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang