Chapter 02 : Let Go

6.9K 669 36
                                    

Rose, kini dia tengah berada didalam ruang musik. Mendudukkan dirinya didepan sebuah piano, dan memainkannya dengan jari lentiknya sambil memejamkan mata hazelnya.

Rose bermain dengan penuh perasaan. Menikmati permainan jarinya pada tuts piano itu, hingga sedetik kemudian dia berhenti, lalu beranjak dan bergegas pergi dari ruangan itu.

"Darimana saja kau?"

"Dari ruang musik"

"Pantas saja, aku sudah lama menunggumu"

"Maafkan aku Eonnie"

"Sudahlah. Pak ayo pulang"

***

Disinilah mereka sekarang, dua orang wanita ah lebih tepatnya dua orang saudara yang tengah menikmati waktu mereka dengan membaca beberapa buku yang ada pada perpustakaan pribadi di rumah mereka.

Rose sedang asik dengan buku yang ia baca sedangkan Jihyo kakaknya tengah mengelilingi rak-rak buku itu, mencari buku yang pas untuk dia baca.

"Rose tolong bantu aku"

"Apa?"

"Tolong bantu aku carikan buku untukku, aku ingin membaca"

"Hn baiklah Eonnie"

Rose, gadis itu menurut. Bukan tanpa alasan, tapi jika Jihyo masih ingin tetap hidup atau ingin tenang Rose harus melakukan apapun yang Jihyo minta.

"Mau buku apa?"

"Apa saja"

Rose berkeliling membantu Jihyo mencari buku, tapi tiba-tiba seekor anjing masuk dan berlari kedalam perpustakaan, menabrak tangga yang berdiri didepan rak buku. Membuat tangga itu oleng dan siap terjatuh.

Pandangn Rose menangkap Jihyo yang tengah berjongkok dibelakang tangga itu.

Jika Jihyo tetap disana maka dia akan tertimpa tangga.

Dan dengan cepat....

"Eonnie awas...."

Rose berjongkok dibelakang Jihyo.

Brak...

"Argggg"

Rose berteriak menahan sakit pada jarinya yang tertimpa tangga. Hanya jari bukan dirinya ataupun Jihyo.

Teriakan Rose membuat beberapa orang rumah dengan cepat mencari sumber suara. Beberapa pelayan yang melihat jari tangan Rose yang msih tertimpa tangga dengan sigap menolongnya.

"Hikss...hikss Appo"

"Rose kau tidak apa?"

"Sakit hiks"

"Ada apa ini?"

Tanya Jimin panik

"Rose, kenapa kau menangis?"

"Oppa Appo.. hikss..hikss"

Rose merasakan kebas, nyeri dan sakit pada jari tangannya. Rose berusaha menahan air matanya agar tak jatuh, tapi sayangnya percuma.

Jimin dengan cepat membawa Rose ke rumah sakit, yang disusul oleh Jihyo dibelakang mereka.

Seoul Hospital.

"Dokter bagaimana keadaan putri saya?"

"Dokter bagaimana dengan adik saya dok?"

"Kalian tidak usah khawatir putri dan adik anda baik-baik saja. Hanya saja, jari-jari ditangan kirinya patah, tapi untungnya jari-jari ditangan kanannya baik-baiknya saja, hanya sedikit kebas. Dan bila dipaksakan bisa sanagt nyeri"

Aku, Donor Untuk Kakakku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang