Chapter 17 : Singularity

5.6K 525 92
                                    

"Maafkan aku, tapi aku tak bisa meneruskan perjodohan ini bersama Jihyo"

"Taehyung-ahh.."

"Maafkan aku Jihyo"

"Kenapa begitu nak?"

"Maaf Nyonya.Park, aku sudah sangat bersalah dengan menuduh Rose yang tidak baik, dan aku tidak mau lebih bersalah lagi dengan menikahi Jihyo. Karena sejujurnya aku menerima perjodohan ini bukan karena aku ingin, tapi karena aku tak bisa membantah perintah ayahku. Aku mungkin senang jika perjodohan ini aku lakukan bersama Rose tapi jika bersama Jihyo... jujur saja aku tidaj bisa"

"Maafkan aku--"

"Tapi Kim Taehyung, jika kalian batal bertunangan maka bisnis..."

"Bisnis adalah bisnis Tuan Park! Aku akan mengatakannya pada ayahku, kau tenang saja!"

Taehyung hendak beranjak namun tangannya ditahan oleh Jihyo.

Taehyung berhenti dan menoleh kearah Jihyo yang tengah menggeleng.

"Jangan Taehyung-ahh aku mohon, aku mencintaimu... jangan batalkan perjodohan kita"

"Aku mohon Kim Taehyung"

"Aku mencintaimu, jangan tinggalkan aku hiks..."

Taehyung melepas tangan Jihyo dari pergelangan tangannya.

"Maafkan aku, keputusanku sudah bulat"

"Taehyung-ahh...'

"Aku hanya mencintai Rose. Tapi entah kenapa waktu itu aku buta oleh rasa sakitmu sehingga tak bisa melihat jika Rose jauh lebih kesakitan. Aku sangat menyesal--"

"Jaga dirimu baik-baik Jihyo"

"Taehyung jangan pergi..."

'TAEHYUNGGGGG!"

Jimin Pov.

Aku berdiri disebuah ruangan bernuansa putih.

Pandanganku kosong menatap sebuah figura cantik adikku yang tengah tersenyum manis.

Aku membelai figuranya dengan lembut dan sayang. Air mataku menetes seketika...

"Rose..."

"Apa rasa sakitmu begitu dalam sehingga kau pergi secepat ini? Kenapa kau meninggalkan Oppa sendiri hum? Kenapa kau pergi tanpa pamit dariku? Hiks hiks"

"Dimana yang sakit Rose? Apa dikepalamu? Kajja, Oppa akan memijatnya, kakiku lemas bukan? Kajja Rose, Oppa akan menggendong mu. Tapi Oppa mohon jangan pergi hiks, jangan tinggalkan Oppa sendiri Rose hiks hiks"

"Kenapa kau tega meninggalakan aku sendirian? Kau bilang akan menunggu hingga aku pulang, tapi kenapa kau pergi hum?"

"Aku lihat Rose? Kau sudah membawa apa yang kau minta. Aku mebawakan bunga mawar hijau kesukaan mu dan oleh-oleh yang kau minta hiks.. lihatlah Rose, aku sudah membawakannya untukmu. Aku mohon Rose, jangan pergi.. hiks"

Aku, Donor Untuk Kakakku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang