[Euphoria pt 1]

62.6K 778 36
                                    

Seorang pria tampan berjalan dengan gagahnya di area lorong sekolah dengan jas hitam dan jeans hitam tak lupa sepatu kets yang membungkus kakinya.

Dia adalah Axello Junior McKenzi anak pemilik sekolah bergengsing di Jakarta, Axel McKenzi. Axello merupakan satu satunya penerus sang ayah dan di usia nya yang hampir kepala tiga Axello berhasil memegang beberapa perusahaan hasil usahanya sendiri tanpa campur tangan sang ayah.

Brukkk...

Seseorang gadis menabrak dada bidang Axello. "Aww.. Sakit." lirih gadis tersebut, sambil menggusap usap keningnya yang terasa sakit. Axello yang melihat tersebut menaikkan satu alisnya dan meneliti penampilan gadis tersebut.

Gadis tersebut menengadahkan wajahnya dan mata hitam pekatnya langsung bertatapan dengan mata colak tajam Axello. Mata tajam Axello langsung terfokus pada bibir merah muda yang sedikit terbuka dan mengeluarkan nafas terengah.

"Ma..aff." Gadis tersebut langsung menundukkan kepalannya dan berniat langsung pergi dari situasi yang canggung tersebut, sepertinya niat untuk pergi akan gagal karena Axello langsung memegang lengan gadis tersebut.

"Siapa nama mu?" Tanya Axello dengan suara beratnya. Axello tahu bahwa gadis di depannya tadi sedang terburu buru terlihat dari peluh yang membasahi dahi dan leher jenjangnya.

Siall.. Kenapa bisa sesexy itu. Batin Axello. Sejujurnya sulit bagi Axello untuk fokus dan berfikir jernih, tetapi mau bagaimana lagi ia harus menjaga nama baik nya di sekolah milik ayahnya ini.

"Az..azura tuan." Jawabnya dengan gugup dan sedikit mengeluarkn getaran pada suaranya.

Yap! Dia Azura Putri Pandu. Perempuan yang terkenal dengan kecerdasannya tidak lupa dengan predikat bidadari tanpa sayap karna ia memiliki paras cantik dan juga baby face. Selain cantik Azura juga murah senyum dan mudah bergaul dengan siapa pun. Azura merupakan anak yatim piatu dan tinggal di panti asuhan yang berada di pinggiran kota.

Selama sekolah Azura selalu mendapatkan beasiswa, setidaknya ia meringankan beban orang tua satu satunya yang mengasuhnya di panti. Azura juga bekerja part time di kedai kopi dekat sekolahnya, ia tidak pernah malu dengan bekerja sebagai pelayan toh uang yang ia hasil kan terjamin halal nya.

Di sekolah Azura memiliki dua sahabat dekat yang selalu membantunya di kala ia susah atau senang. Dua sahabatnya ini merupakan anak dari sahabat bunda dan ayahnya.

∆∆∆∆∆

"Az..Azura tuan." Jawab Azura dengan gugup.

"Axello. Paggil aku Axello." Pinta Axello sekali lagi dengan suara beratnya dan tak lupa tatapan tajamnya yang masih setia memperhatikan bibir merah muda itu.

Tanpa perintah tangan kanan Axello dengan mudahnya terangkat dan memegang bibir Azura dengan lembut. Azura membelalakan matanya melihat kelakuan lelaki tua di hadapannya.

Azura bersyukur ia memiliki relfek yang bagus dengan segera ia memundurkan langkahnya dan otomatis tangan Axello langsung terjatuh.

Azura melihat keseliling lingkungan sekolah, untung ga ada yang lihat batin Azura.

"Dasar om om mesum." Pekik kecil Azura sambil berdecak pinggang tak lupa mata bulatnya yang terbuka semakin lebar. Axello yang melihat itu tertawa kecil karna terlihat menggemaskan di matanya.

Azura yang melihat itu semakin kesal di buatnya dan langsung melenggang pergi menuju kelasnya dan meninggalkan Axello yang masih asik tertawa.

Axello yang merasa di tinggalkan menghentikan tawanya dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana jeans nya. Axello menatap punggu Azura yang semakin menjaug dengan taja. Mulai sekarang kau menjadi milikku baby, klaim nya mutlak.

Duda Love Me (Tersedia Di Playstore) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang