PART ONE

23 2 0
                                    


Cerita ini merupakan sebuah kisah yang lahir dari patah hati, kecewa, dan jatuh cinta dua insan yang berbeda. Kau akan tau cinta pada hakikatnya adalah kepercayaan dan tanggung jawab pada sebuah alasaan mengapa kamu mencintainya meskipun kisah itu tidak akan pernah terjadi.

***

Dia. Bukan gadis impian yang setiap kali membius mata lelaki untuk segera merebut hatinya. Dia tidak pernah mengenal dengki ataupun iri sama sekali pada teman-temannya yang mengumbar kemesraan meskipun ia sendiri. Dia bisa dibilang tidak terlalu menarik dari segi fisik. Namun baginya, prestasi dan memiliki hati yang baik adalah definisi cantik yang sebenarnya. Dia adalah seorang gadis bernama Aura.

***

"Hi!"

Pesan itu yang kerap kali muncul di layar handphone nya dua minggu terakhir ini. Sebuah sapaan dari lelaki yang Aura kenal lewat instagram. Ia memanggilnya ; Dory. Bukan nama sebenarnya, hanya terinspirasi dari film kartun kesukaannya. Pria asal Pakistan itu bernama asli Muhammed Farooq, berparas persis lelaki Pakistan pada umumnya yang berhidung mancung dan berkulit putih. Lima hari lalu, Aura baru saja resmi menjadi pacarnya Dory.

Mengapa begitu cepat?

Entahlah. Gadis itu bahkan bingung mau disebut cinta apa seperti ini. Kalau bukan Dory yang sejak berkenalan sudah membuatnya terpana karena pesonanya dan meminta Aura agar bersedia menjadi pacarnya, lalu mengancam hubungan pertemanan sosial media mereka akan berakhir bila gadis itu menolak, maka sungguh pacaran itu sama sekali tidak akan pernah terjadi.

Bagaimana mungkin Aura yang setiap harinya dikenal shalihah dan teladan bagi teman dan keluarganya kini memiliki pacar meskipun hanya sebatas di social media. Bahkan Aura sendiri yang berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak pacaran, kini malah harus mengumbar kata-kata mesra untuk seseorang yang bahkan belum pernah ia temui.

"Hi too!" Aura membalas, campur aduk senang dan bimbang. Takut-takut sepanjang hari ibadah yang ia lakukan akan bernilai sia-sia.

"Why did u not answer my phone?" Dory bertanya lagi.

"I was bussy lately. I'm sorry. Now I've finished my work"

Di tengah-tengah kesepian malam itu, tentu pesan dari Dory adalah yang paling dinanti-nantikan gadis itu. Ia suka cara Dory menghiburnya dengan hal-hal konyol atau memintanya mengirimkan foto dirinya meskipun awalnya ia tidak leluasa memberikan namun hal itu selanjutnya menjadi hal lumrah bagi gadis yang baru kali ini merasakan kasmaran seperti Aura. Setiap hari adalah milik Dory, lelaki asing yang perlahan membuatnya jatuh cinta.

Lalu, Aura tenggelam pada cinta dunia maya itu. Ia kini sering mencuri-curi waktu belajar kuliahnya untuk sekedar mengecek Handphone, antusias kalau Dory mengirimkan pesan kepadanya atau sekedar melihat foto profil Dory saja sudah membuatnya amat bersemangat.

Aura tersenyum pada langit sore seolah mengukir wajah Dory nya yang tampan. Kala melaju sepeda motornya sepulang kampus sambil berkata dalam hati; "Oh Tuhan, aku kini dicintai oleh orang yang mencintaiku!"

Setiap sore, seperti tidak pernah berkurang jumlah burung-burug yang terbang menuju sarangnya seakan membantu Aura untuk menyampaikan salamnya pada Dory yang terpisah ribuan bahkan jutaan mil dari tempatnya.

***

"Sungguh, aku tuh seperti bersama seorang Aura yang kini memiliki dunia berbeda!" Timpal Fani sepulang kuliah. Sahabatnya yang satu ini sudah telah kehilangan cara menasehati Aura agar tidak terlena dengan dunia mayanya. Nyatanya, Aura enteng-enteng saja, malah semakin menggoda Fani yang baru saja putus dengan pacarnya.

THE PERFECT SOULMATEWhere stories live. Discover now