7- insane

1.1K 144 19
                                    





Hyunbin menghela nafasnya, melihat isi rumah Minhee yang berantakan, kaleng dan botol minuman keras, tissue bekas, pakaian kotor berceceran dimana mana, dan asbak yang penuh dengan puntung rokok.

Lagi lagi Hyunbin memilih bolos kerja, gimanapun Minhee udah dia anggap adek, ia sangat khawatir karena sejak perginya Yunseong, Minhee sudah seperti mayat hidup.

"lo udah makan?"

Minhee cuma diam, dia ngambil lagi sebatang rokok.

"Itu tangan lo kenapa? Nyilet lagi?"

"Kang Minhee lo dengerin gue ga sih?"

Minhee melirik Hyunbin dengan pandangan tak biasa

"kenapa khawatirin gue? biarin aja gue gini, bentar lagi juga mati"

"heh bangsat, sampai kapan lo bakalan hidup gini? kuliah enggak, makan enggak, lo ga mikirin gimana perasaan ibu lo disana?"

"yaudah biarin gue nyusul ibu. gaada yang peduli juga kan kalo gue mati"

Hyunbin mendekati Minhee, menarik kasar kerah bajunya,

"Lo sadar anjing. Lo udah nyakitin Yunseong dan bikin dia pergi, seharusnya lo mikir gimana cara bikin dia balik, pake otak lo yang biasanya encer, jangan hidup kayak bajingan gini sialan."

Hyunbin bisa melihat kalo tatapan lelaki tersebut sangat kosong.

"gue emang bajingan, makanya bajingan kayak gue ga pantes hidup lagi. biarin Yunseong bahagia"

Hyunbin memerkuat cengkramannya di kerah Minhee, menarik lelaki tersebut agar berdiri.

"Heh anjing. Lo dengerin gue"

"Kalo lo mau mati, seenggaknya tebus semua kesalahan yang udah lo perbuat"

Nafas Hyunbin naik turun, dia benar benar emosi.

"...biar lo gak mati sambil bawa penyesalan"

Hyunbin melepaskan cengkramannya, sehingga Minhee terjatuh ke lantai.

"gue udah panggil orang buat beresin rumah lo" ucap Hyunbin sebelum pergi.

Ia dapat mendengar tangisan pilu dari Minhee begitu keluar dari pintu. Minhee sudah seperti keluarganya, dia ikut sakit melihat kondisi lelaki tersebut saat ini.

Sejak Yunseong pergi, lelaki bermarga Kang tersebut benar benar hidup asal asalan, tidak sehat. Hari harinya di penuhi dengan rokok dan minuman beralkohol.

Ia sudah tidak pergi kuliah. Setiap hari ia akan pulang pagi buta, sambil menggenggam botol minuman keras dan pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.

Dan ketika ia terbangun nama yang selalu dipanggilnya adalah Yunseong. Lelaki yang sudah dinikahinya beberapa tahun belakangan.

Ayahnya sakit sejak kepergian ibunya, maka dari itu Jaemin kembali ke tanah air untuk mengurus ayahnya karena Minhee sama sekali tidak bisa diharapkan.

.
.

"Kak Hyunbin.."

Hyunbin yang sedang sibuk mendesain sesuatu di laptop nya menoleh ke sumber suara.

"Eh dek, kapan pulang?"

Ternyata itu Hyungjun. Pria manis tersebut tampak habis pulang dari luar kota.

Iya Hyungjun kuliah diluar kota.

"kan aku udah libur" ia tersenyum dan memeluk Hyunbin

"iya yaa, ga kerasa aja. Kangen banget akuu" dia ngusap ngusap punggung Hyungjun

"aku kangen kalian.. Kangen kakak, kangen kak jungmo, kangen kak wonjin.. kangen..–

Tiba tiba senyum Hyungjun hilang,

"Minhee gimana kak.."

Begitupun Hyunbin, raut wajahnya tampak sedih.

"masih gitu gitu aja" dia senyum kecil.

"kak.. kok Minhee jadi gini sih.." Hyungjun hampir menangis.

"udah udah, jangan nangis, dia pasti bisa ngelewatin ini semua"

Hyungjun menghapus air matanya,
"aku kangen Minhee kak.."

"Minhee udah beda dek" ucap Hyunbin sambil menyimpan file di laptop nya.

"Kakak sering nemenin dia ga?"

"..kemarin kakak kesana"

"kak.. Aku juga mau ketemu dia.."

Dia menatap Hyungjun, "gausah, nanti kamu di apa apain"

"Apaan sih kak, dia ga gila!"

Hyunbin menghela nafasnya.

"Pokoknya aku mau ketemu dia, kalo.kakak ga ngebolehin gapapa" Hyungjun bangun.

.
.

Bau rokok tercium pekat begitu Hyunbin membuka pintu rumah Minhee. Akhirnya dia mau nemenin Hyungjun yang pengen ketemu Minhee.

Gimanapun diantara mereka berlima, Hyungjun dan Minhee lah yang sangat dekat karena mereka seumuran.

Hyungjun memegang ujung baju Hyunbin begitu memasuki rumah yang ruangannya gelap tersebut.

"ga dirumah ya kak?" tanya Hyungjun

Hyunbin cuma menggeleng, pertanda tidak tahu. Saat ini dia tengah dilanda panik yang teramat sangat. Takut apabila lelaki tersebut kembali melakukan hal hal gila.

"Minhee? Lo dimana? Ini gue" ucap Hyunbin sambil berucap keras.

"Minhee ini gue datang bareng Hyungjun"
Hyunbin mencari ke dapur, lelaki tersebut tidak disana.

Mereka pun menaiki tangga, memeriksa kamar lelaki tersebut.

"Minhee Hyungjun datang, lo ga kangen dia?? Setahun lebih dia ga pulang"

"Minhee kamu dimana? Aku pulang ini.." kali ini Hyungjun bicara.

Namun tak kunjung ada jawaban. Sepertinya lelaki tersebut tak ada dirumah.

Hyunbin membuka pintu kamar Minhee.

Gelap, bau rokok bercampur alkohol.

"Minhee?? Dia ga dirumah ya kak?" tanya Hyungjun.

Hyunbin menyalakan lampu.

"keluar kali ya" ucapnya

"apa kuliah kak?"

"si goblok itu udah ga pernah berangkat kuliah" Hyunbin membuka pintu ruangan yang berisi lemari lemari pakaian. Minhee juga tak disana.

"gitu ya.. Minhee?? Ga dirumah ya??" panggil Hyungjun kembali.

Dia pun kembali melangkah dan membuka pintu kamar mandi.

Seketika matanya membelalak.

"KAK! KAKAK!"











-tbc

Ampun 😭

REGRET | hwangmini [TMW Sequel] - PENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang