Work Day

480 58 41
                                    

Kai merapikan kemeja kerja dan meniup-niup poni andalan yang terurai di jidat legendnya yang jadi salah satu pesona tersembunyi sekaligus mematikan milik doi-termasuk menurut Woojin dan temen-temen seperjuangan jomblonya juga.

Hari ini adalah hari pertama doi masuk kerja sebagai asisten dari direktur utama SBC yang gantengnya nda ketulungan itu-biarpun si bos diklaim memiliki sifat superbossy dan antipati terhadap karyawan pemalas kayak Kai sendiri-yaudah lah ya, Kai bakal coba jadi asisten yang bekerja dengan profesional apalagi setelah dia baca kemarin point kerja mereka berdua-maksudnya kontrak kerjanya sebagai asisten cukup adil dan gajinya booooooooooo, nyaris enam juta won. Wuhuuu kalo gini mah, satu tahun aja Kai bisa beli apartemen tempatnya tinggal sekarang dibayar tunai. SAH!

Rich man, I'm coming!! Batin Kai bahagia. Kakinya melangkah ke dalam lift sembari melihat sekeliling kantor yang terlihat agak sepi pagi ini. Padahal ini hari Senin loh-sambil berpikir lagi pada kemana orang-orang di sini Kai naik menuju lantai paling atas, ruangan tempatnya bekerja mulai hari ini.

"Tapi Mal, tahan mental ajalah. Aku denger bos besar banyak banget rumor jeleknya, tapi yah sabar aja daripada kamu jadi gelandangan kan?"

Nasehat Woojin semalam terngiang di telinga Kai. Ya harus ekstra sabar kayaknya. Kalau dilihat sih memang bosnya itu punya aura intimidasi yang kuat dan misterius gimana gitu yang menguar dari tatapannya.

Pokoknya Kai kudu kuat melawan segala macam keapesan dan kemalangan yang mungkin terjadi di masa depan-Kai mewanti-wanti dirinya sendiri mencoba menguatkan mentalnya.

Tring.

Pintu lift berdenting. Kai melangkah keluar dengan percaya diri menuju ke ruang kerja yang semalam sudah dia lihat di denah yang ada di lembar kontrak. Kalau nggak salah ruang kerjanya ada di depan ruang direktur utama.

Saat melewati ruang tempatnya menunggu waktu interview kemarin mata Kai meloncat keluar melihat jam dinding yang terpasang di sana menunjukkan pukul 8.15. Buru-buru doi merogoh ponsel di dalam saku ranselnya. Whutttt, di situ terpampang jam 8.15-Kai langsung menengok jam di tangannya yang jarumnya masih bertengger di angka 7 sementara jarum detiknya hanya berdiam diri-damn it, rupanya jarum detiknya nda bergerak cuy.

Anjirrrr, Kai jadi teringat salah satu poin di kontrak yang dia baca semalam kalau si bos itu orangnya tepat waktu.

SHIT!!

Kai melesat dengan kecepatan cahaya menuju ruangan yang dia yakini adalah ruang kerja miliknya. Sial, matilah dia kalau sampai si bos duluan datang. Apalagi Kai ingat dengan jelas kalau poin di mana kontrak kerja diputus sesuai keinginan pihak pertama alias si fuckin-handsome-shit si Choi Soobin.

Tangannya meraih kenop pintu-mendorongnya dan langsung bertemu pandang dengan si bos besar.

Tangannya meraih kenop pintu-mendorongnya dan langsung bertemu pandang dengan si bos besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu terlambat 15 menit..."

MAMPUS! Batin Kai melihat muka bosnya masam banget.

"Se-se-selamat pagi pak!"

BluemazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang